Share

Belum Terbiasa

“Aku belum terbiasa,” jawab Langit pelan.

Langit menghela nafas berat, dia tidak tahu apakah dia akan percaya dengan semua yang dikatakan oleh Abizar atau tidak. Yang terpenting saat ini adalah dia harus menyelamatkan panti asuhan terlebih dahulu.

“Tidak usah cemas, besok pagi akan papa selesaikan,” ujar Abizar lagi.

“Terima kasih,” ucap Langit sebelum menutup sambungan telepon tersebut.

Tut!

Sambungan telepon terputus, Langit kembali menyalakan rokoknya. Akhirnya tidak ada pilihan lain, dia harus meminta bantuan Abizar. Lelaki yang baru saja ditemuinya beberapa hari yang lalu dan mengaku sebagai papa kandungnya.

Pfuuuh!

Langit membuang asap yang memenuhi rongga tenggorokannya. Ada rasa lega dan juga beban baru yang secara bersamaan memenuhi hatinya. Dia lega karena akhirnya bisa menyelamatkan panti asuhan, meskipun dia belum tahu hasilnya.

Dan juga ada beban baru di dalam dadanya, yaitu dia harus mengakui kalau Abizar adalah benar ayah kandungnya. Sedangkan dia tidak tahu kebenaran i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status