Share

Rambut Baru

"Bunda, nacinya tumpah."

Aku mengangkat wajah. Sejenak melihat Alvin yang tengah lahap makan sendiri. Kuusap kepalanya sekilas. Lalu mencubit pipinya dengan gemas.

Bukannya lantas menyendok makanan, pikiranku kembali melayang. Sebuah sentuhan lembut perlahan kurasakan pada tangan yang tengah memegang sendok.

"Kamu kenapa?" Rafael bertanya pelan. Untuk beberapa saat, aku justru memandangi wajahnya yang kini brewok. Semakin tampan saja dia. Dulu seperti orang Korea, sekarang entah bagaimana bisa jadi seperti aktor India. Ah, sepertinya aku sudah gila.

"Hei, ditanya, kok, malah bengong? Kamu kenapa?"

Tangan kiri kuletakkan di atas tangannya yang berada di tangan kananku. Tangan kami jadi bertumpuk-tumpuk. "Aku nggak papa, kok, Mas. Aku cuma ngga nafsu makan aja."

Dia menyelipkan rambutku di belakang telinga. Lalu sejenak mengusap pipi. Rasa hangatnya menjalar sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status