Share

Kotak Teror

Tenang, Mayang. Tenang!

Aku kembali berusaha mengatur ritme napas. Aku tidak boleh terlalu panik.

Perlahan napasku sudah mulai normal. Pun dengan detak jantungku. Hanya saja rasa takut masih merajai.

Seperti deja vu, saat hendak merebahkan badan di samping Alvin, bel rumah kembali berbunyi.

Rasa takut perlahan menjalar ke seluruh persendian lagi. Merambat sampai ke dada hingga menciptakan rasa panas dan dingin dalam waktu bersamaan.

Aku meringkuk di sebelah Alvin. Kutarik selimut hingga menutupi tubuh.

Keringatku kembali membasahi wajah. Rasa takutku kali ini bahkan lebih parah daripada tadi. Aku harap malam ini segera berganti pagi. Aku bisa mati ketakutan jika seperti ini terus.

Telingaku sayup-sayup mendengar suara langkah kaki orang. Langkah itu mendekat ke arah sini. Siapa sebenarnya yang sedang bermain-main dengan keluarga kami?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status