Share

Selamat dari Maut

Mataku mengerjap pelan. Samar-samar aku mendengar orang berbincang. Ah, kepalaku rasanya berat sekali. Aku mencoba bergerak, tapi ternyata tangan dan kakiku diikat. Mulutku pun disumpal.

Kuedarkan pandangan ke sekeliling. Tempat ini begitu pengap. Tidak ada jendela satu pun. Hanya ada dua lubang ventilasi udara berukuran kecil di atas sana. Syukurlah. Setidaknya itu bisa memenuhi pasokan oksigen untukku bernapas.

"Setelah ini apa yang harus kita lakukan?" Aku mendengar seorang laki-laki berbicara.

"Kita tinggalkan saja dia di sini. Ingat! Kamu jangan datang lagi ke sini. Biarkan dia membusuk di sini tanpa ada yang tahu." Itu suara Talita. Ya, aku hafal benar suara wanita malam itu.

Jadi, dia berniat menyingkirkanku? Dia benar-benar gila.

"Tapi, kenapa lo berambisi mau habisin dia?" Laki-laki itu bertanya lagi.

"Dia udah rebut cowok gue. Dia juga u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status