Share

Tante Cemburu

Aku mendekatkan wajah pada Mama yang duduk di sebelah. "Mama undang Ammar?"

Mama menatap ke arah pintu. Tampak terkejut, lalu menggeleng. "Enggak, May. Mama nggak ngundang dia. Buat apa coba? Saudara bukan, apa bukan, ngapain diundang?"

Aku kembali duduk tegak. Kulihat Rafael yang sedari tadi duduk anteng di sebelahku sudah tidak ada. Rupanya dia menghampiri Ammar di depan sana. Perasaanku sudah tak karuan. Takut jika terjadi keributan di antara mereka.

Susah payah, aku mencoba berdiri. Di saat yang bersamaan, Papa lebih dulu menyusul mereka. Aku menghela napas lega. Setidaknya jika ada Papa, mereka tidak akan macam-macam.

Akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam bersamaan. Dapat kulihat Papa sudah tampak akrab dengan Ammar. Mungkinkah mereka saling kenal? Tapi kurasa mereka baru bertemu sekali ini.

Ceramah telah usai. Acara dilanjutkan dengan pembagian santunan. Setelahn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status