Share

155

Bab 155

Sebagai seorang istri, Desca jelas merasakan sekali perubahan sang suami.

Jeremy yang emosi, menatap tajam kepada Desca yang matanya kini berkaca- kaca.

"Aku butuh ketenangan, paham!!" tekan Jeremy. Wanita itu hanya terdiam, meski air mata kini jatuh berhamburan membasahi pipinya. Hal itu membuat Jeremy seketika merasa bersalah dan langsung memeluk Desca.

"Maaf, maaf jika aku berkata kasar dan melukaimu," lirih Jeremy, sembari memeluk istrinya itu.

Desca masih tidak bersuara, dia cukup syok dengan perlakuan Jeremy hari ini.

"Aku mau istirahat," ujar Desca pada akhirnya, setelah melepaskan diri dengan perlahan dari pelukan Jeremy.

Lelaki itu tahu, bahwa kini Desca terluka, dia pun memilih diam dan membiarkan Desca berjalan menuju kasur.

"Kamu sudah makan?" tanya Jeremy. Namun Desca tidak menyahut dan langsung menenggelamkan diri di dalam selimut.

Jeremy terdiam, dan duduk termenung di depan laptopnya yang masih menyala.

Bayangan kedua anak kembar Rebecca, membuat pikiran Jere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status