Share

Bab 20

Penulis: Nini Manies
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-29 21:30:14

Dua minggu menjadi asisten pribadi seorang CEO tampan bernama Indra Perdana bukannya membuat Marisa bahagia tapi malah membuatnya susah! Susah hati, susah pikiran, juga susah bekerja!

Bagaimana tidak? Selama dua Minggu ini Indra terus saja membuat Marisa kesal dan kesusahan! Menangis? Oh tidak! Marisa sudah bertekad tidak akan menangis lagi hanya karena penindasan yang dilakukan oleh Indra Perdana! Walaupun sebenarnya Marisa ingin sekali menjerit histeris sejadinya karena beban hati yang kadang tidak sanggup dia tahan lagi!

Yang anehnya, Gery juga mendapatkan perlakuan yang sama! Kadang mendapatkan perlakuan kasar dari Herman yang adalah orang kepercayaan Indra, kadang juga mendapat tugas yang tidak masuk akal!

Marisa pernah berpikir untuk berhenti menjalani PKL di Perdana Enterprise tapi Gery menghibur dan menyemangatinya. "Kamu harus kuat, Mar! Kita tinggal selangkah lagi menuju kelulusan! Kalau tidak saat ini lalu kapan lagi? Kita juga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • CEO Buaya Darat    Bab 73

    Indra menjauhi Sofie dengan nafas terengah-engah, entah kenapa tiba-tiba hasratnya kepada Sofie hilang dalam sekejap padahal seluruh kancing baju atasan Sofie sudah terlepas dan celana jeans-nya sudah luruh ke lutut."Kenapa Dra?" tanya Sofie dengan suara parau. Posisinya masih terlentang di atas sofa kamar Indra."Saya tidak bisa, Sofie. Saya tiba-tiba tidak berhasrat untuk melakukannya" keluh Indra.Sofie bangkit dan merapikan kancing baju atasan dan celana jeans-nya. "Kamu sakit, Dra?" Sofie kembali bertanya."Tidak, hanya saja saya sedang tidak ingin!" jawab Indra gusar."Kamu sedang ada masalah, Dra?! Kamu sedang memikirkan sesuatu atau mungkin seseorang?!" tanya Sofie lagi kali ini dengan nada suara penuh kecurigaan."Tidak, sudahlah! Saya sedang tidak ingin membahas mengenai itu! Sekarang lebih baik kamu pulang saja! Saya mau istirahat!" kata Indra malah menyuruh Sofie pulang.Mata Sofie membelalak mendengar kata-kata Indra. "Kamu menyuruh aku pulang?! Kamu ini kenapa? Aku jauh

  • CEO Buaya Darat    Bab 72

    Perasaan Indra masih saja gelisah hingga tiba Sabtu malam Minggu dimana dia biasanya melewati bersama Sofie. Indra merasa tidak ingin bertemu dengan Sofie apalagi setelah peristiwa dia meninggalkan Sofie di pinggir jalan waktu itu.Melihat Marisa dan Andro yang pergi berdua sepulang kantor membuat Indra semakin terpuruk. Malam ini pasti menjadi malam perpisahan yang sangat istimewa bagi Marisa dan Andro karena esok pagi Andro akan berangkat ke Turki terkait kerjasama perusahaan Perdana Enterprise dengan pihak klien bisnis Istambul.Andaikan malam ini aku yang menghabiskan waktu bersama Marisa...Andaikan aku yang menjadi kekasih Marisa... Aku ingin jadi Andro, walau untuk satu malam saja...Baru kali ini dalam sepanjang hidupku, aku ingin menjadi Andro...Dengan langkah gontai Indra masuk kedalam mobilnya dan pulang ke rumah dengan tidak ada semangat. Padahal ini akhir pekan, malam panjang yang biasanya di pergunakan orang-orang untuk melepaskan penat bersama orang terkasih.Sesampain

  • CEO Buaya Darat    Bab 71

    Beberapa hari setelah acara peringatan tujuh tahun meninggalnya Papa, Indra masih berkutat dengan perasaannya sendiri. Perasaan yang kini sudah tidak bisa di pendam dan di ingkari lagi.Perasaan cinta, Ya! perasaan cinta pada Marisa yang kini terasa semakin nyata. Perasaan yang rasanya semakin menyiksa karena terpaksa di tahan dan di sembunyikan. Bahkan kalau saja bisa, rasanya Indra ingin berteriak sekencang-kencangnya pada dunia kalau dia sudah jatuh cinta pada Marisa!Bertemu di kantor dan berada didalam satu ruangan yang sama bersama Marisa selama berjam-jam membuat Indra merasa semakin tersiksa. Melihat bagaimana cantik wajahnya, merdu suaranya, lembut sikapnya.Andro benar, Marisa adalah seorang gadis yang sempurna dan tidak ada celanya! Kasta nya dari kalangan bawah tidak bisa menyembunyikan ataupun menutupi pesonanya. Benar kata pujangga bahwa sebuah permata tetaplah permata walaupun dia berada didalam kubangan lumpur!Indra jadi lebih banyak diam, menatap Marisa secara sembun

  • CEO Buaya Darat    Bab 70

    Marisa merasakan dadanya berdebar saat matanya bertemu dengan mata Indra. Ada rasa aneh menggelayuti dadanya. Rasa yang sebenarnya ada sejak awal-awal dia bertemu dengan Indra tapi berusaha di hindari karena semua sikap buruk Indra.Indra sendiri tidak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat bagaimana cantiknya Marisa dengan pakaian tertutup. Gadis itu terlihat begitu anggun dan religius. Indra merasa tidak berdaya dan merasa bukan siapa-siapa di hadapan Marisa yang seperti itu. Baru kali ini sepanjang hidupnya, Indra merasa bukan apa-apa."Cantik sekali... Ya Tuhan... Andai aku bisa memilikinya... Sialan! Saya mulai tidak waras lagi sekarang!" rutuk Indra dalam hatinya."Bagus kalau kamu bisa ikut, Dra. Kalau begitu kita berangkat sekarang" kata Mama membuyarkan suasana yang hening sesaat."Kamu mau bawa mobil, Dra?" tanya Andro."Ya, kamu ikut saja dengan saya" kata Indra."Ya sudah, Andro ikut mobil Indra. Marisa ikut mobil Mama, ya?" kata Mama."Iya, Ma" kata Marisa.Berangkatla

  • CEO Buaya Darat    Bab 69

    Malam Minggu itu Andro mengunjungi Marisa dan minta agar gadis itu mengantarnya ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli merchandise yang akan di bagikan besok pada anak-anak di panti asuhan.Marisa dengan senang hati mengantar Andro. Marisa membantu memilihkan buku Yasin kecil dan jilbab untuk anak perempuan dan sarung untuk anak laki-laki."Kenapa Mama gak ikut kita beli merchandise?" tanya Marisa saat mereka pulang dari pusat perbelanjaan dimana mereka membeli merchandise."Mama ke katering. Pesan makanan buat besok, sama Sofie. Makanya kita yang cari merchandise" jawab Andro."Oh..." Marisa ber-oh panjang.Mereka pulang sekitar jam sembilan malam dan Andro juga tidak berlama-lama di kosan Marisa. Selesai ngopi bareng Gery, Andro pun berpamitan."Besok saya jemput kamu jam delapan pagi" kata Andro."Oke" kata Marisa."Selamat malam, Sayang" bisik Andro."Selamat malam juga" balas Marisa."Sayang nya mana?" Andro merajuk."Kamu kok jadi mnaja?""Gak tahu, efek jatuh cinta kayaknya

  • CEO Buaya Darat    Bab 68

    Keesokan harinya saat Marisa masih berada di ruangan metting untuk membereskan berkas-berkas, Marisa mendapat kabar dari Henry kalau pihak Bank tempatnya bekerja memberi surat yang berisi kalau pihak perusahaan untuk sementara merumahkan Henry.Marisa-benar merasa bersalah pada Henry. Semua ini pasti gara-gara kejadian kemarin saat Marisa dan Henry pergi dari area permainan golf dan jalan-jalan dengan golf cart.Marisa langsung menelepon Henry untuk meminta maaf. "Maaf, Pak Henry. Saya benar-benar minta maaf. Saya menyesal sekali. Bagaimana caranya agar saya bisakah menolong Anda?!""Tidak ada yang bisa kamu lakukan, Marisa. Saya juga tidak menyalahkan kamu. Semua ini bukan salah kamu ataupun salah saya. Ini semua akibat dari perbuatan CEO kamu, Indra Perdana yang sinting itu!" rutuk Henry lewat sambungan telepon.Maria bertambah tidak enak. "Saya akan coba bicara pada Pak Indra. Mungkin dia bisa bicara pada Pak Nugraha agar mempertimbangkan keputusannya untuk merumahkan Anda""Tidak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status