Share

Bab 96

Author: Nini Manies
last update Last Updated: 2025-09-02 21:09:59

Gery pulang dari kantor sebelum adzan Maghrib. Setelah menunaikan shalat Maghrib, Gery berencana untuk mencari makan malam. Tapi saat Gery keluar dari kos-annya, Gery terperangah melihat Marisa sudah ada di teras depan dengan membawa rantang susun stainless.

"Ger" sapa Marisa dengan senyuman manis yang membuat hati Gery meleleh seketika.

"Ada apa?!" tanya Gery dingin, masih berusaha jaim karena masih menyayangkan keputusan Marisa yang memilih resign dari Perdana Enterprise.

"Aku tadi masak, kita makan malam bersama yuk?!" kata Marisa.

"Aku mau cari nasi goreng di depan" kata Gery.

Marisa mendekati Gery seolah mencegat agar sahabatnya itu tidak meninggalkan rumah. "Jangan beli nasi goreng dong, Ger! Kan aku udah sempetin ke pasar, masak buat kita makan malam. Udah lama kan kamu gak aku masakin?!"

"Masak apa emangnya kamu?! Itu sampe pake rantang susun segala!" Gery mulai melonggarkan sedikit jaim nya.

"Aku masuk dulu dong, masa aku buka rantang nya di teras"

"Ya udah! Ayo masuk" Gery m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CEO Buaya Darat    Bab 99

    Fero menggeleng kemudian berucap. "Aku bukannya main-main sama Mbak Niki. Tapi kan kita harus pikir-pikir dulu sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius. Jadi saat ini aku masih dalam tahap penjajakan. Lagipula kan kalau aku menikah sama dia, aku juga akan langsung punya dua anak yang masih kecil! Aku harus benar-benar mapan dulu! Belum lagi orang tuaku, apakah mereka akan setuju kalau aku menikah dengan seorang janda?!""Itu terserah kamu! Aku gak mau ikut campur urusan kamu sama Mbak Niki. Dan masalah permintaan maaf kamu, aku udah maafin kok. Sekarang kamu lebih baik pindah duduk ke tempat lain! Jangan satu meja sama aku! Aku gak mau kalau sampai nanti ada yang bilang sama Mbak Niki tentang kita makan bersama disini!" kata Marisa."Kamu jangan gitu dong, Mar. Kamu masih marah ya sama aku?! Kalau kamu sudah memaafkan aku, artinya kita bisa bersahabat. Kita bisa dong makan bersama disini. Aku yang traktir! Gimana?!"Marisa menggeleng "Ya gak bisa begitu! Walaupun kita sudah berb

  • CEO Buaya Darat    Bab 98

    Pagi itu Marisa menyempatkan diri untuk beres-beres kos-annya. Sudah lama sekali Marisa tidak pernah beres-beres rumah. Mungkin hanya sesekali Marisa bisa menyapu kos-annya itu selama bekerja di Perdana Enterprise. Sekarang Marisa berkesempatan untuk mengepel, mengelap kaca, dan juga mencuci gorden.Semalam Andro masih rutin menelepon Marisa. Bahkan mereka sampai berjam-jam bertelepon ria. Andro sebenarnya ingin sekali bisa melakukan video call dengan Marisa. Tapi Marisa menolak karena alasan HP nya sudah mau lowbat. Padahal batu HP nya penuh.Entah kenapa selama seminggu lebih Andro pergi ke Turki. Selama itu pula perasaan Marisa semakin mengambang. Marisa tidak pernah merasakan kerinduan seperti yang Andro rasakan. Yang ada justru semalaman tadi Marisa mengingat-ingat Indra!Bagaimana sekarang keadaan Indra? Apakah dia marah dan membenci Marisa? Bisakah Indra memimpin metting tanpa bantuan Marisa? Bagaimana hubungan Indra sekarang dengan Kayla? Dan apakah Indra sudah berbaikan denga

  • CEO Buaya Darat    Bab 97

    Marisa akhirnya pulang ke kos-annya dengan perasaan tidak menentu. Walaupun mungkin keputusannya untuk resign dari Perdana Enterprise adalah satu keputusan yang salah, tapi setidaknya Marisa merasa lega karena sikap Gery sudah mulai melunak.Sepulangnya Marisa, Gery membereskan gelas bekas ngopi ke dapur. Gery juga sekalian mencucinya lalu kemudian mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat isya. Namun saat Gery kembali dari dapur, Gery kaget melihat ada Fero ada di ruang tamunya yang kecil."Fero?!" seru Gery."Ger. Aku mau bicara sebentar" kata Fero."Aku shalat isya dulu!""Oke, aku tunggu"Gery segera melaksanakan shalat isya dan kemudian menemui Fero di ruang tamu. Gery merasa heran, ada apa Fero malam-malam begini datang ke kos-annya?! Bukankah tadi motor Fero terlihat ada di depan rumah Mbak Niki?! Sudah lama sejak Fero putus dengan Marisa, sejak saat itulah Gery juga tidak lagi dekat dengan Fero."Ada apa, Fer?" tanya Gery."Aku mau bicara sebentar sama kamu, Ger" jawab Fero."

  • CEO Buaya Darat    Bab 96

    Gery pulang dari kantor sebelum adzan Maghrib. Setelah menunaikan shalat Maghrib, Gery berencana untuk mencari makan malam. Tapi saat Gery keluar dari kos-annya, Gery terperangah melihat Marisa sudah ada di teras depan dengan membawa rantang susun stainless."Ger" sapa Marisa dengan senyuman manis yang membuat hati Gery meleleh seketika."Ada apa?!" tanya Gery dingin, masih berusaha jaim karena masih menyayangkan keputusan Marisa yang memilih resign dari Perdana Enterprise."Aku tadi masak, kita makan malam bersama yuk?!" kata Marisa."Aku mau cari nasi goreng di depan" kata Gery.Marisa mendekati Gery seolah mencegat agar sahabatnya itu tidak meninggalkan rumah. "Jangan beli nasi goreng dong, Ger! Kan aku udah sempetin ke pasar, masak buat kita makan malam. Udah lama kan kamu gak aku masakin?!""Masak apa emangnya kamu?! Itu sampe pake rantang susun segala!" Gery mulai melonggarkan sedikit jaim nya."Aku masuk dulu dong, masa aku buka rantang nya di teras""Ya udah! Ayo masuk" Gery m

  • CEO Buaya Darat    Bab 95

    Bertolak belakang dengan Indra, Marisa melewati hari Senin itu dengan santai dan tanpa adanya masalah sama sekali. Memang pada awalnya Marisa masih memikirkan bagaimana keadaan Indra, bagaimana metting pagi itu, bagaimana suasana kantor setelah keputusannya untuk resign dan masih banyak hal yang Marisa pikirkan.Tapi menjelang siang, justru Marisa merasa hatinya lebih tenang, lebih plong dan lebih nyaman. Tidak ada lagi beban pekerjaan kantor yang menumpuk, juga tidak ada lagi omelan dan kebawelan Indra yang selalu jadi santapan Marisa sehari-hari.Rasanya sudah lama sekali perasaan Marisa tidak pernah merasa senyaman ini. Soal bagaimana masa depan kuliahnya, Marisa menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Siapa tahu Indra bisa bermurah hati memberi nilai bagus untuk PKL Marisa selama tiga bulan kurang satu minggu di Perdana Enterprise. Bukankah Allah SWT maha membolak-balikkan hati manusia?Kalaupun misalnya Indra tidak memberikan nilai bagus untuk PKL nya, toh Marisa masih bisa meng

  • CEO Buaya Darat    Bab 94

    Baru saja Indra selesai menghabiskan makan siangnya yang di pesan secara delivery, pintu ruangannya tiba-tiba terbuka dengan paksa dan ternyata Kayla yang muncul disana dengan di ikuti Bella yang tampaknya tidak berhasil melarang Kayla untuk memasuki ruangan CEO.Indra langsung bangkit berdiri dan wajahnya menampakkan raut kekesalan! "Kurang ajar! Berani sekali kamu masuk secara tiba-tiba kedalam ruangan saya!" bentak Indra begitu melihat Kayla yang ada di depan pintu ruangannya."Kita perlu bicara berdua, Pak Indra!" kata Kayla tegas."Maaf, Pak Indra. Saya sudah melarang Kayla untuk masuk kedalam ruangan Anda karena saya belum meminta izin dari Anda, tapi Kayla memaksa untuk masuk" kata Bella segera membela dirinya sebelum di salahkan oleh Indra."Saya tahu, sekarang kamu pergi saja dari sini! Saya yang akan menangani Kayla!" kata Indra."Baik, Pak" kata Bella dan langsung meninggalkan ruangan CEO.Sementara Kayla segera memasuki ruangan CEO dan berdiri tepat di hadapan Indra. Wajah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status