Home / Romansa / CEO DINGIN ITU JODOHKU / Bab 6 Tinggal satu rumah

Share

Bab 6 Tinggal satu rumah

Author: Sopi_sopiah
last update Last Updated: 2025-07-26 09:11:46

Tubuh Shakira dengan entengnya digendong oleh Arthur meninggalkan pantai, Bu Desi yang melihat tubuh tegap dan kekar Arthur yang menggendong puterinya tanpa kesulitan sama sekali, merasa sangat kagum.

“Ya Allah Jeng, puteramu itu benar-benar keren, Shakira kaya enteng banget digendong Arthur,” kata Bu Desi.

“Loh pasti itu Jeng, tubuh Arthur itu kan kekar dan berotot jadi kalau cuma gendong Shakira dari sini ke Vila itu mah kecil,” kata Bu Tari.

“Mereka romantis sekali ya Jeng,” kata Bu Desi.

“Iya, jadi ingin kembali muda,” kata Bu Tari.

Jarak dari pantai ke vila lumayan jauh sebenarnya, Shakira pun merasa tidak enak hati bila Arthur terus menggendongnya.

“Arthur, aku turun saja! Aku bisa jalan sendiri kok, lagipula Mamah dan Papah kita sudah engga ngeliat,” kata Shakira.

Kemudian Arthur pun menghentikan langkah kakinya lalu benar-benar menurunkan Shakira sesuai dengan permintaannya! Setelah itu Arthur berjalan lebih dulu meninggalkan Shakira yang masih melihat kearah kakinya yang tadi tersandung.

“Duh sakit ternyata,” kata Shakira yang baru berjalan beberapa langkah.

Shakira pun melihat punggung belakang Arthur yang sudah terlihat jauh dari tempat dirinya berdiri sekarang! Padahal Shakira ingin mengatakan pada Arthur untuk kembali menggendongnya karena kakinya sakit untuk berjalan, tapi Arthur sudah meninggalkannya begitu saja.

“Menyebalkan, padahal tadi kan aku cuma basa-basi saja minta turun! Malah beneran diturunin plus ditinggalin lagi, bener-bener cowok freezer ga peka,”

Dengan menahan rasa sakit Shakira pun berjalan perlahan menuju vila, Arthur yang sudah lebih dulu tiba di vila terlihat sedang menatap kearah jendela yang berada di ruangan tamu, vila tersebut memang memiliki jendela kaca besar yang langsung mengarah ke pantai! Laki-laki itu hanya berdiri tegak dan menatap kearah pantai, sampai-sampai saat Shakira sampai pun Arthur tidak mempedulikan hal itu.

“Dia lagi bengong atau kesambet si? Kok diem gitu?” batin Shakira.

Kemudian Shakira pun duduk disofa ruangan tamu sambil melenguh kesakitan.

“Aaaa aw sakit banget,” keluhnya.

Mendengar suara Shakira yang tidak jauh dari posisinya sekarang, Arthur kemudian pergi kearah kotak P3K! Diberikannya kotak yang berisi obat-instan itu pada Shakira.

“Makasih,” ketus Shakira karena masih sebal karena Arthur meninggalkannya tadi.

Terlihat Shakira mengobati kakinya sendiri sementara Arthur pergi meninggalkan Shakira, melihat Arthur pergi Shakira pun sampai mengelus dadanya sendiri.

“Ya Tuhan, dia sama sekali engga ada basa-basinya, tanya kek itu lukanya sakit atau engga? Atau sini aku yang obatin. Bener-bener beda dari cowo-cowo di drama Korea yang meskipun cuek tapi tetap kasih perhatian, si Arthur ini emang engga layak banget jadi seorang suami!” kata Shakira yang mengomel sendiri.

Malam pun tiba, disamping kolam renang para orangtua Arthur dan Shakira sudah mempersiapkan barbeque untuk menu makan malam mereka, ada lobster, cumi-cumi, ikan, daging untuk menu makan malam mereka yang akan dibakar oleh Pak Abimana dan Pak Megantara! Sembari menyaksikan langit malam yang ditaburi banyak bintang, mereka pun asik bakar-bakar.

Shakira pun menghampiri Bu Desi yang kebetulan sedang duduk sendiri karena Bu Tari sedang ke toilet, sedangkan Arthur entahlah dia kemana karena sejak tadi Arthur tidak terlihat ikut membantu persiapan barbeque.

“Mah,” kata Shakira lalu duduk disamping Bu Desi.

“Kenapa nak?”

“Apa keputusan Rara bener yah?” tanya Shakira.

“Keputusan apa?” tanya Bu Desi.

“Menikah sama Arthur, Shakira merasa ini keputusan yang salah besar,” kata Shakira.

“Loh kenapa kamu berkata begitu nak? Arthur kan laki-laki yang baik dan dari keluarga baik-baik, insyaallah dia jodoh yang terbaik untuk kamu,”

“Engga bisa Mah, Shakira tuh kaya menjalani pernikahan ini sendiri! Mamah engga tau si gimana sikap dinginnya Arthur, dia tuh bener-bener kaya es dan dia tuh kaya engga menganggap Shakira ada! Emang si Rara juga belum cinta Mah sama Arthur, tapi Rara kan masih bisa bersikap baik sama dia, masih mau ngajak dia ngomong sedangkan Arthur, ya Allah Mah dia lebih mirip patung daripada manusia,” kata Shakira.

Bu Desi yang mengerti dengan perasaan puterinya itu, segera menggenggam kedua tangan Shakira.

“Nak, didalam pernikahan itu pasti ada saja hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita! Ini hanya masalah waktu, Arthur belum mengenal kamu mungkin itu sebabnya dia belum berani banyak bicara, sabar nak! Rara percaya deh sama Mamah, sebulan dua bulan kedepan Arthur pasti akan banyak bicara sama Rara, ini kan baru sehari kalian menikah,” kata Bu Desi.

Setelah kejadian tadi Arthur meninggalkannya begitu saja, memang membuat Shakira menyesali pernikahannya ini tapi nasihat dari Bu Desi benar-benar menyejukkan hati Shakira, hati Shakira pun sudah merasa lebih baik.

“Kamu anak Mamah yang sangat baik dan penurut Ra, kamu menikah dengan Arthur pun mendapat restu Mamah dan Papah, insyaallah restu dari kedua orangtua itu restunya Allah, niatkan menikah untuk ibadah ya sayang,” kata Bu Desi sembari membelai rambut Shakira.

Shakira pun langsung luluh mendengar nasihat dari Ibunya, Shakira benar-benar merasa sangat beruntung memiliki orangtua seperti Papah dan Mamahnya yang begitu memahami dirinya dan selalu mau yang terbaik untuknya.

Shakira kemudian langsung memeluk erat Ibunya itu!

“Makasih ya Mah, Mamah selalu ada buat Rara! Mamah selalu menenangkan Rara, Rara tau semua yang Mamah dan Papah lakukan pasti itu yang terbaik untuk Rara!” kata Shakira.

Bu Tari yang baru saja tiba melihat Shakira sedang memeluk erat Bu Desi, langsung tersenyum.

“Ya Allah, beruntung sekali jeng dipeluk sama anak kita sendiri!” kata Bu Tari.

Shakira dan Bu Desi pun berhenti berpelukan.

“Iya jeng, Rara masih sering peluk saya atau Papahnya,”

“Enak ya jeng punya anak perempuan, saya sama Papahnya mana pernah dipeluk Arthur kaya gini, andai saja saya punya anak lagi dan itu perempuan kaya Shakira, pasti semakin lengkap kebahagiaan kami,” kata Bu Tari yang sedikit terharu.

“Mah,” Shakira melirik kearah Bu Desi.

Bu Desi pun mengangguk, kemudian Shakira pun menghampiri Bu Tari yang duduk dibangku sebelah, dipeluknya Bu Tari oleh Shakira dengan penuh kehangatan.

Sontak saja melihat aksi Shakira itu membuat Pak Abimana terharu, tidak pernah selama ini ada yang memeluk erat Bu Tari seperti yang dilakukan oleh Shakira, sedangkan Pak Megantara dan Bu Desi ikut senang karena Shakira begitu peka dan mau memeluk erat Ibu mertuanya.

Bu Tari pun sampai berbinar-binar mendapat pelukan dari Shakira, sudah sangat lama sekali Bu Tari sangat ingin merasakan bagaimana dipeluk oleh anak sendiri, sayangnya Arthur memiliki sikap seperti es meskipun Arthur anak yang berbakti dan penurut, tapi namanya anak laki-laki tidak bisa semanis anak perempuan.

“Ya Allah Mamah senang banget dipeluk kamu Ra, Mamah seperti punya anak lagi sekarang, anak perempuan yang Mamah inginkan, Terimakasih nak,” kata Bu Tari dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Arthur yang baru saja tiba di kolam renang melihat kedua mata Ibunya yang berkaca-kaca dan melihat bagaimana Shakira memeluk erat Ibunya, Arthur pun hanya terdiam memandangi adegan romantis itu.

“Thur sini! Ngapain kamu bengong disitu,” kata Pak Abimana.

Arthur kemudian menghampiri Pak Abimana dan Pak Megantara, sementara Shakira dan Bu Tari pun baru saling melepaskan pelukan.

“Pokoknya apapun yang terjadi Shakira akan menjadi anak perempuan Mamah terus, Mamah jangan sedih ya Mah, kalau mau curhat atau cerita-cerita tentang apapun itu, Shakira anak perempuan Mamah ini siap mendengarkan dengan baik!” kata Shakira.

Arthur pun mendengar apa yang diucapkan oleh Shakira, begitu juga dengan yang lainnya.

“Lihat tuh isterimu, benar-benar menghormati Mamahmu! Sudah cantik, baik, hatinya tulus, dan yang terpenting tidak matre, beruntung sekali kamu Thur menikah dengan Shakira!” kata Pak Abimana.

Acara barbeque malam ini pun berlangsung dengan penuh suka cita, mereka semua menikmati makan malam dibawah langit malam yang ditaburi banyak bintang, meskipun sikap Arthur masih sedingin freezer tapi itu tidak mengurangi kebahagiaan dua keluarga tersebut.

“Oh ya Pah Mah, Shakira engga bisa cuti lama-lama dari kerjaan! Besok sore Shakira ada pemotretan jadi besok pagi harus balik ke Jakarta,” kata Shakira.

“Loh Ra kata kamu sudah direschedule semuanya buat di minggu besok?” tanya Bu Desi.

“Yang ini engga bisa Mah, lagipula Shakira harus datang ke beberapa event penting,” kata Shakira.

“Ya sudah kalau begitu Arthur akan ikut kamu pulang duluan, sementara kami para orangtua kan masih ingin liburan di sini, Arthur bisa kan?” tanya Pak Abimana.

“Iya Pah,” singkatnya.

“Tapi engga apa-apa kok, Mas Arthur disini aja Pah lagian Rara engga enak kalau mas Arthur kan masih cuti sampai minggu besok, biar Rara pulang sendiri saja,” kata Shakira.

“Engga boleh, masa sudah punya suami pulang sendiri,” kata Bu Tari.

“Iya Ra, lagipula kan kunci rumahnya kan ada di mas Arthur,” kata Bu Desi.

“Kunci rumah? Kok bisa? Kenapa kunci rumah kita ada di dia?” tanya Shakira bingung.

“Loh jeng, Shakira belum dikasih tau ya?” tanya Bu Tari pada Bu Desi.

“Kasih tau apa Mah?” tanya Shakira.

“Ee alah, ini Arthur juga pasti belum ngasih tau kamu Ra! Itu loh, kan baju-baju kamu sama barang-barang kamu semua sudah dipindahkan ke rumah Arthur!” kata Bu Tari.

“Hah?” Shakira sangat terkejut sampai kedua bola matanya melonglong.

“Ma-maksudnya? Ru-rumah?” tanya Shakira yang masih bingung.

“Mas Arthur kan sudah tinggal di rumahnya sendiri sejak bujang Ra, jadi sekarang dia sudah ada isteri tentu saja kamu sebagai isterinya akan tinggal di rumahnya!” kata Bu Desi.

“Mah? Ka-kapan barang-barang aku dipindah? Hah? Ga mungkin kan barang-barang aku jalan sendiri?” tanya Shakira.

“Ya sehari setelah kita semua ke Bali Mamah suruh bibi di rumah untuk kemas semua barang kamu yang ada di kamar pakai jasa pindahan, dan sekarang pasti sudah ada di rumah suamimu barang-barang itu!” kata Bu Desi.

“Arthur jangan diam saja dong, si bibi di rumah udah telepon kan kabarin? Barang-barang Shakira juga sudah ditata rapih bukan di kamar kamu?” tanya Bu Tari pada Arthur.

“Iya Mah,” kata Arthur.

Shakira langsung melirik sinis kearah Arthur, laki-laki itu benar-benar menguji kesabarannya! Masa hal sepenting ini Arthur tidak memberitahunya.

“Mas, bisa kita ke kamar? Aku mau bicara!” kata Shakira.

“Cie,” ledek Bu Tari.

“Tuh Mas, diajak ke kamar loh sama isterinya,” goda Pak Abimana.

“Bicara disini saja!” kata Arthur.

“Engga bisa mas, aku pengennya bicara berdua sama mas di kamar,” kata Shakira.

“Waow, kita sebut Shakira si cantik dan pemberani, ngajakin duluan Pah,” kata Bu Tari.

“Iya memang jadi perempuan tuh harus sesekali ngajak duluan jangan maunya nunggu suami minta dulu, bukan begitu Pak Megan?”

“Betul itu Pak Abi,”

Arthur kemudian segera berdiri dari kursi diikuti oleh Shakira, keduanya kemudian berpamitan pergi ke kamar mereka. Setelah tiba di kamar, Shakira langsung menutup pintu kamar tersebut dan segera berdiri dihadapan Arthur sambil bertolak pinggang, kedua mata Shakira menatap tajam kedua mata Arthur.

“Kamu tuh ya, kenapa si engga bilang-bilang dulu atau engga tanya aku dulu masalah barang-barang? Enak banget yah maen pindah-pindahin barang-barang aku tanpa sepengetahuan aku gini,”

“Bukan aku!” kata Arthur.

“Bukan aku gimana? Jelas-jelas kamu tau kan, kamu tuh punya mulut kenapa engga bilang dari kemarin sama aku?” tanya Shakira.

“Kamu salah besar bila marah-marah padaku seperti ini,” kata Arthur.

“Salah besar apanya? Sumpah ya, aku tuh nyesel tau engga nikah sama cowok yang kaya freezer gini! Emang apa susahnya si ngomong gitu loh,” kata Shakira.

Arthur hanya diam saja karena memang bukan dia yang memiliki ide untuk memindahkan semua barang-barang Shakira ke rumahnya saat mereka masih di Bali, melainkan itu ide Bu Desi dan Bu Tari agar Shakira dan Arthur bisa langsung tinggal satu rumah setelah pulang dari Bali.

“Nyesel tau engga nikah sama cowok modelan kamu!” kata Shakira.

Arthur kemudian mengambil dompetnya, lalu diambilnya sebuah kartu nama dan disodorkannya pada Shakira.

“Apa nih?” tanya Shakira.

“Dia pengacara handal! Jika menyesal tinggal ajukan gugatan,” kata Arthur.

Kedua mata Shakira pun langsung berkaca-kaca, Arthur bukannya meminta maaf atau menenangkan dia justru menyuruh Shakira mengajukan gugatan cerai dengan memberikan kartu nama pengacara handal. Meskipun Shakira tidak mencintai Arthur tapi untuk bercerai dalam pernikahan yang baru satu hari ini, tentu saja itu akan sangat mengecewakan orangtua mereka, teganya Arthur memberikan kartu nama pengacara itu.

Shakira kemudian mengambil kartu nama itu tanpa berkata apa-apa lagi, dia lantas masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintu! Didalam kamar mandi Shakira pun menangis tersedu-sedu, Arthur benar-benar bukan sosok laki-laki yang dia harapkan bisa menjadi imam untuknya, padahal Shakira berharap pernikahan ini sedikit demi sedikit membaik, tapi dengan sikap Arthur yang seperti itu, rasanya itu tidak mungkin.

Arthur kemudian duduk di ranjang dan mengepalkan kedua tangannya. Cukup lama Shakira didalam kamar mandi, setelah dirinya merasa cukup tenang dan tidak lagi menangis, Shakira pun keluar dari dalam kamar mandi, sedangkan Arthur masih dengan posisinya yang duduk diatas ranjang.

Shakira kemudian duduk di ranjang juga namun disisi kanan sementara Arthur disisi kiri!

“Jangan khawatir aku pasti akan menghubungi pengacara ini, tapi tidak sekarang demi menjaga perasaan orangtua kita! Aku juga tidak mungkin tahan menjalani pernikahan macam ini dalam waktu yang lama!” kata Shakira.

Setelah itu Shakira pun membaringkan tubuhnya diatas ranjang membelakangi Arthur, sedangkan Arthur tidak bereaksi apa-apa dengan perkataan Shakira.

Pagi harinya Arthur dan Shakira pun sudah packing barang-barang kedalam koper karena keduanya akan pulang ke Jakarta, Shakira berusaha terlihat baik-baik saja dihadapan orangtua mereka begitu juga dengan Arthur, mereka sarapan bersama seperti biasa.

Setelah selesai sarapan Arthur dan Shakira pun diantar ke bandara oleh kedua orangtua mereka.

“Hati-hati ya sayang, kabari Mamah kalau sudah sampai di rumah suamimu!” kata Bu Desi.

“Iya Mah,

“Arthur jaga baik-baik isteri kamu, punya isteri yang sangat cantik seperti Shakira kamu jangan cuek-cuek karena Mamah yakin diluar sana banyak pria yang ingin diposisimu sekarang, gandeng tangannya jangan pernah dilepas!” kata Bu Tari.

Meskipun sudah diminta oleh Bu Tari untuk menggandeng Shakira, tapi tetap saja keduanya berjalan tanpa bergandengan tangan. Didalam pewasat, baik Arthur maupun Shakira tidak saling berbicara, apalagi Shakira masih sangat kesal dengan sikap Arthur semalam.

Setibanya di bandara IR. Soekarno Hatta, kepulangan Arthur dan Shakira dijemput oleh supir pribadi Pak Abimana. Ini adalah pertama kalinya Shakira akan menginjakkan kaki di rumah Arthur, rumah yang akan menjadi tempatnya tinggal entah untuk sementara waktu atau mungkin selamanya, sepanjang perjalanan menuju rumah pun keduanya masih sama-sama nampak tidak bersuara satu sama lain.

Mobil pun tiba di halaman rumah Arthur, keduanya turun dari mobil sementara supir pribadi Pak Abimana menurunkan koper keduanya untuk dibawa masuk kedalam rumah.

Terdapat kotak finger print untuk memasuki rumah mewah tersebut, Shakira yang sidik jarinya belum terdaftar kemudian Arthur pun berniat mendaftarkan sidik jari Shakira agar dia bisa bebas keluar masuk rumah.

“Pinjam jari telunjukmu!” kata Arthur.

“Untuk apa?”

“Aku daftarkan untuk membuka kunci rumah,” kata Arthur.

Shakira pun menyodorkan tangannya, kemudian Arthur pun memulai proses untuk mendaftarkan sidik jari Shakira, setelah itu ditekannya jari telunjuk Shakira pada finger print dibantu oleh Arthur sehingga tangan Shakira pun dipegangnya oleh Arthur, dan akhirnya berhasil terdaftar. Selesai dengan finger print tangan Shakira pun kembali dilepaskan oleh Arthur.

Keduanya kembali menjadi makhluk asing setelahnya, Shakira dan Arthur pun masuk kedalam rumah, dilihat-lihatnya rumah mewah ini oleh Shakira, tidak heran jika rumah pribadi Arthur semewah ini karena memang jumlah kekayaannya yang tak terhitung.

“Rumahmu mewah sekali, tapi apa tidak ada asisten rumah tangga?” tanya Shakira sambil kedua matanya berkelana melihat sekeliling.

“Tidak ada!”

“Apa? Lalu apa aku yang akan membersihkan rumah sebesar ini?” tanya Shakira dengan terkejut.

“Ada jasa cleaning yang setiap dua hari sekali datang untuk membersihkan rumah!” kata Arthur.

“Lalu kau makan bagaimana selama ini?” tanya Shakira.

“Masak sendiri atau beli,” kata Arthur.

“Oh begitu, mengapa tidak menyewa asisten rumah tangga saja?” tanya Shakira.

“Aku tidak suka ada orang asing didalam rumahku!” kata Arthur.

“Heuh introvert, tidak heran sikapmu seperti freezer!” kata Shakira.

Arthur kemudian berjalan menuju lift, meskipun rumah Shakira juga cukup mewah namun didalam rumah orangtua Shakira tidak terdapat lift sementara di rumah Arthur terdapat lift untuk menuju ke lantai atas rumah! Rumah ini terdiri dari empat lantai.

“Wah ada lift,” kata Shakira.

Arthur masuk kedalam lift diikuti oleh Shakira yang menyusul masuk, lift itu menuju lantai tiga rumah yang terdapat kamar Arthur.

Ting…

Lift terbuka dan keduanya sampai dilantai tiga, Arthur kemudian membuka pintu salah satu kamar yang merupakan kamarnya.

“Ini kamar kita!” kata Arthur.

Kamar itu begitu luas meskipun bergaya maskulin karena memiliki dekorasi layaknya kamar pria yang menggunakan warna abu-abu muda dan putih! Terdapat kamar mandi didalam kamar dan juga ruangan khusus untuk lemari pakaian dan barang-barang branded didalam kamar tersebut, barang-barang dan baju Shakira pun sudah tertata rapih didalam ruangan tersebut.

“Wah, kamu kaya sekali,” ucap Shakira.

“Jika ingin pisah kamar, kamu bisa!” kata Arthur.

“Benarkah? Lalu barang-barangku?”

“Barang-barang dan bajumu harus tetap disini,”

“Kenapa?”

“Orangtua kita pasti akan sering mampir, tidak mungkin barang-barang sebanyak itu harus selalu dipindah-pindahkan!” kata Arthur.

“Kalau begitu kamu saja sana yang pindah ke kamar lain, aku akan tidur disini!” kara Shakira.

“Aku tidak menerima perintah dari siapapun dan aku tidak pernah pindah dari kamarku sendiri!” kata Arthur.

“Hah? Ga mau kalah banget si jadi cowok, pokoknya aku akan tidur di kamar ini, lagipula aku sudah terlanjur suka disini!” kata Shakira lalu langsung membaringkan tubuhnya diatas ranjang.

Arthur yang tidak peduli akan hal itu, langsung membuka kemeja yang dia kenakan dihadapan Shakira, terlihat otot kotak-kotak di perutnya itu dan membuat nafas Shakira langsung kembang kempis melihat tubuh pria sekekar itu.

“Hei kau mau apa? Kenapa buka baju disini?”

“Jika tidak suka pergilah!” kata Arthur.

“Ya Tuhan dia benar-benar sudah gila!”

Shakira langsung menutup kedua matanya sementara Arthur naik keatas ranjang dan merebahkan tubuhnya disamping Shakira.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • CEO DINGIN ITU JODOHKU   Bab 82 Akhirnya melahirkan

    Meskipun Shakira dan yang lainnya sama sekali tidak welcome dengan kehadiran Rania di kantor ini, akan tetapi Rania yang merasa jika memang kesalahan ada pada dirinya akhirnya dengan berani menghampiri Shakira lalu duduk disamping Shakira.“Shakira aku tau aku sudah jahat sekali sama kamu selama ini! Aku bahkan sempat mendoakan kejelekan pada kandunganmu, sampai akhirnya ucapan kejelekan itu justru berbalik padaku, kamu tau kan aku keguguran? Aku benar-benar minta maaf dan engga mau cari masalah dengan siapapun saat ini, aku hanya ingin memperbaiki diri aku Shakira, aku malu pada bayiku di surga sana,” kata Rania dengan kedua mata yang berkaca-kaca.Shakira yang melihat wajah penuh penyesalan dari Rania kemudian merasa iba melihat betapa terguncang nya Rania akibat keguguran ya itu! Jika sampai dirinya yang berada diposisi Rania mungkin juga tidak akan sekuat dan setabah Rania saat ini!“Ya udah, aku maafin kamu!” kata Shakira.“Ra yakin lo? Gue si ogah!” ucap Jingga.“Udah lah Ga, ya

  • CEO DINGIN ITU JODOHKU   Bab 81 Berlutut didepan Shakira

    Pagi harinya ketika Arthur terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Shakira disampingnya! Arthur pun langsung buru-buru mencari-cari kemana Shakira pagi-pagi begini? Dibukanya pintu kamar mandi, namun tidak ada Shakira didalamnya.“Pergi kemana dia?” gumam Arthur.Dalam keadaan masih mengantuk Arthur pun turun ke lantai satu untuk mencari Shakira! Saat keluar dari lift, tercium aroma roti panggang yang membuat Arthur berjalan kearah dapurnya. Dilihatnya Shakira sedang menaruh roti yang sudah matang dipanggang keatas piring, Arthur pun memicingkan satu alisnya.“Tumben keliatannya tidak gosong,” gumamnya.Ketika Shakira berbalik badan hendak menaruh kedua piring diatas meja makan, Shakira pun melihat Arthur yang ternyata sudah bangun.“Kamu sudah bangun ternyata, mau sarapan sekarang?” tanya Shakira.“Aku akan mandi dulu!” ucap Arthur.“Oke. Mau aku pakaikan selai apa?” tanya Shakira.“Selai coklat saja!” ucap Arthur.“Oke,”Arthur pun naik kembali ke lantai atas menuju kam

  • CEO DINGIN ITU JODOHKU   Bab 80 I love you sayang

    Mendengar percakapan diantara Arthur dengan Shakira, Doni pun langsung pamit undur diri karena sadar kemana arah percakapan Arthur dan Shakira akan berlabuh.“Saya pamit pulang Pak!”“Iya, saya juga sebentar lagi akan pulang!” ucap Arthur.Doni pun pergi meninggalkan Arthur dengan Shakira, sementara Shakira terus memperhatikan Arthur yang masih nampak kelelahan.“Jadi dipijat tidak?” tanya Shakira.“Jadi. Tapi di rumah saja,” kata Arthur.“Oke,” kata Shakira.Arthur dan Shakira pun akhirnya pergi meninggalkan kantor untuk pulang ke rumah! Meskipun hubungan keduanya masih belum membaik akan tetapi Arthur dan Shakira masih bisa berbicara walaupun hanya seperlunya.“Udah baca berita hari ini?” tanya Shakira.“Berita apa?” tanya Arthur sambil fokus mengemudikan mobil.“Mantanmu sudah cerai dengan mas Jeremy! Sepertinya saat di rumah sakit itu dia keguguran!” kata Shakira.“Belum baca,” kata Arthur dengan singkat.“Sekarang kan aku sudah memberitahumu,” kata Shakira.“Lalu?” tanya Arthur y

  • CEO DINGIN ITU JODOHKU   Bab 79 Mau aku pijat?

    Disaat Shakira yang masih bingung karena diajak oleh Arthur ke bandara padahal Shakira berpikir akan diajak makan siang, Arthur seolah tidak peduli dengan isterinya yang kebingungan dan terus berjalan akhirnya Shakira pun ikut saja dibelakang tanpa protes! Sebenarnya Shakira ingin berjalan disamping Arthur hanya saja Shakira masih merasa gengsi karena saat ini sedang marahan dengan Arthur, jadi Shakira memilih mengikuti Arthur dari belakang.Dan ternyata Arthur sudah memesan tiket pesawat untuk dirinya dan Shakira karena ingin mengajak Shakira makan suang di salah satu restoran bagus di Malaysia, toh perjalanan pulang pergi Jakarta Kuala lumpur sangat dekat dan tidak memakan banyak waktu hanya kurang lebih dua jam saja. Sebenarnya Arthur mengajak Shakira untuk makan siang di Malaysia bukan hanya sekedar untuk makan siang saja, melainkan sambil mengajak jalan-jalan Shakira mumpung pekerjaannya tidak terlalu padat. Selagi memiliki waktu luang Arthur ingin sebisa mungkin membuat Shakira

  • CEO DINGIN ITU JODOHKU   Bab 78 Diajak makan siang

    Sementara itu di apartemen Doni, akibat olahraga malam yang dia lakukan bersama dengan Jingga membuat Doni bangun kesiangan. Ketika terbangun dan melihat kearah jam dinding sontak tubuh Doni langsung tersentak sehingga mengagetkan Jungga yang saat itu masih tertidur dengan tangan melingkar pada tubuh Doni.“Don, kamu kenapa?”Doni langsung buru-buru turun dari ranjang dan berlarian menuju kamar mandi, sedangkan Jingga yang hari ini tidak ada syuting pagi santai saja masih tiduran diatas ranjangnya sambil terheran-heran dengan Doni yang langsung buru-buru masuk kedalam kamar mandi.Bahkan hanya sekitar sepuluh menit saja Doni menghabiskan waktu didalam kamar mandi setelah itu dirinya langsung keluar lagi dan menuju rak bajunya. Doni begitu tergesa-gesa karena ini adalah pertama kalinya dia bangun kesiangan dan akan terlambat pastinya sampu di kantor.“Don santai dong, buru-buru gitu,”“Engga bisa Jingga aku sudah telat sekali!” ucao Doni sambil memakai pakaiannya.“Ya udah sekali-kali

  • CEO DINGIN ITU JODOHKU   Bab 77 Ternyata masih perhatian

    Seolah tidak ada hal lagi yang ingin keduanya lakukan saat ini selain menginginkan penyatuan kedua tubuh! Jingga dan Doni semakin memperdalam ciuman keduanya hingga membuat kedua tangan Doni tidak lagi berdiam diri.Doni melepaskan pakaiannya sendiri kemudian menggendong tubuh Jingga menuju kamarnya! Dengan tidak sabarnya Doni melucuti seluruh pakaian yang dikenakan oleh Jingga sambil terus keduanya berciuman dengan penuh semangat.“Aku menginginkanmu Jingga,”“Lakukan Don!” kata Jingga.Keduanya semakin terhanyut kedalam lembah penuh kenikmatan, Doni mulai memamerkan miliknya dihadapan Jingga sehingga membuat Jingga tidak bisa bersabar lagi dan segera meminta Doni melakukannya.“Masukkan sekarang!” ucap Jingga.“Kamu sungguh tidak sabaran,” kata Doni sambil tersenyum menggoda.Jingga pun sudah bersiap untuk menerima sesuatu yang akan masuk kedalam tubuhnya, secara cepat Doni segera memasukkannya hingga sangat dalam dan membuat tubuh Jingga tersentak!“Aaaaaa, Don,” lirihnya.“Maaf ak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status