Setelah keduanya mandi secara bergantian, Arthur dan Shakira turun ke lantai bawah menuju dapur untuk sarapan bersama-sama dengan kedua orangtua mereka! Baik Pak Abimana maupun Pak Megantara memang sama-sama masih cuti dari pekerjaan mereka masing-masing sama halnya seperti Arthur dan Shakira.
Bu Tari yang melihat pasangan pengantin itu baru saja tiba, langsung memasang wajah sumringah karena melihat kedua pasangan pengantin itu sangat segar dan terlihat seperti telah mandi bersama. “Eh pengantin baru, segar banget kelihatannya baru mandi ya?” tanya Bu Tari sembari membantu asisten rumah tangga meletakan piring dimeja makan. “Iya Mah,” kata Shakira. “Mandi bareng?” tanya Bu Tari. “Iya mah,” kata Shakira. “Tidak!” kata Arthur dengan sigap. Arthur melirik kearah Shakira sebagai isyarat bahwa jawabannya mengatakan iya itu salah, sementara Shakira balas melirik kearah Arthur karena merasa maksud dari pertanyaan mandi bareng itu adalah sama-sama telah selesai mandi, jadi tidak ada salahnya menjawab iya. “Hah? Jadi yang bener yang mana nih mandi bareng atau tidak?” tanya Bu Tari. Bu Desi dan yang lainnya pun hanya tertawa kecil mendengar percakapan mereka, sedangkan Arthur langsung terlihat memasang wajah tidak sukanya dan langsung duduk dikursi. “Maksud Shakira itu kita sama-sama sudah mandi Mah, tapi bergantian,” kata Shakira. “Oh, Mamah kirain engga bergantian,” kata Bu Tari. Shakira pun segera duduk berhadap-hadapan dengan Arthur, menu sarapan pagi ini ada salad, nasi goreng, roti tawar, dan jus buah. Shakira yang tidak biasa sarapan nasi hendak mengambil roti tawar yang berada dihadapanya, namun tangannya itu berbarengan dengan tangan Arthur yang juga hendak mengambil roti tawar sebagai sarapannya. Kedua tangan itupun beradu, membuat Bu Desi dan yang lainya malah terlihat senang dengan adegan itu. “Mentang-mentang pengantin baru, sampai kompak begitu,” kata Pak Abimana. “Iya benar itu Pak Abi, satu maunya roti satunya lagi ikut-ikutan,” kata Pak Megantara. “Namanya juga jodoh kan, jadi ya begitu kompak Pah,” ucap Bu Tari yang ikut senang melihatnya. Arthur dan Shakira pun langsung menyingkirkan tangan mereka masing-masing dari roti tawar itu, namun Shakira yang tidak ingin dikatakan kompak dengan Arthur akhirnya memilih untuk mengambil salad saja untuk dirinya sarapan, tapi lagi-lagi Arthur pun ikut berubah pikiran dan hendak sarapan dengan salad sehingga tangan keduanya pun kembali bersentuhan. Melihat hal itu Shakira dan Arthur saling menatap. “Cie,” kata Bu Tari dan yang lainya. Shakira yang kesal karena menganggap Arthur mungkin sengaja melakukan itu agar kedua orangtua mereka senang, langsung menepak tangan Arthur. Plak.. Sontak saja Arthur langsung menyingkirkan tangannya. “Loh Ra kok tangan mas Arthur ditepak begitu?” tanya Bu Desi. “Ga boleh Ra, kamu nih!” kata Pak Megantara. “Biar Arthur ga ikut-ikutan terus Pah,” kata Shakira dengan ketusnya. “Heh, kok kamu manggil suamimu cuma nama begitu, panggil mas Arthur gitu loh Ra!” kata Bu Desi. “Apa si mah, orang kita biasanya panggil nama kok,” kata Shakira. “Ga boleh Ra, panggil suamimu mas! Coba Papah pengen dengar!” kata Pak Megantara. Bu Tari dan Pak Abimana pun langsung sumringah mendengar Shakira diminta oleh besannya untuk memanggil Arthur dengan sebutan mas. “Cepet Ra, minta maaf tadi kamu sudah menepak tangan Mas Arthur juga!” kata Bu Desi yang geregetan sekali dengan sikap anaknya. Karena tidak mau bersikap terlalu bar-bar dihadapan kedua orangtuanya dan juga kedua mertuanya itu, Shakira pun memilih menuruti permintaan Papah Mamahnya. “Mas,” gugupnya. Wajah Arthur pun terlihat memerah ketika mendengar Shakira memanggilnya dengan sebutan mas. “Heh Ra terusin,” kata Bu Desi. “Ma-mas, aku minta maaf soal tadi,” kata Shakira. “Jawab loh Thur, itu isteri kamu udah mesra banget panggil kamu mas dan minta maaf! Bilang iya sayang mas maafin, gitu loh,” kata Bu Tari mengajarkan puteranya itu. “Iya!” singkatnya. Benar-benar sedingin freezer sikap Arthur itu yang membuat Shakira langsung menggebu-gebu ingin sekali memakinya karena hanya bilang iya dengan pelan dan sangat singkat, sementara Bu Tari dan Pak Abimana hanya bisa geleng-geleng kepala pada sikap puteranya yang tidak pernah bisa berubah. Mereka pun sarapan bersama-sama, baik Shakira maupun Arthur hanya fokus saja dengan sarapan yang berada diatas piring keduanya, sedangkan kedua orangtua mereka sibuk mengagendakan akan kemana mereka hari ini! “Arthur, gimana kalau kita main golf?” tanya Bu Tari. “Arthur disini saja Mah,” katanya. “Loh kenapa nak? Ini kan kamu dan isterimu masih dalam suasana bulan madu, masa kamu mau terus-terusan diem didalam rumah engga ngajak isteri kamu jalan-jalan,” kata Bu Tari. “Atau kita main-main saja di pantai depan Vila Jeng, lagipula badan saya kok masih agak capek ya,” kata Bu Desi pada Bu Tari. “Oh ya sudah kalau begitu, dipantai depan vila saya setuju itu Jeng biar nanti saya panggil orang terapis juga, biar bisa dipijitin sembari liat pantai,” kata Bu Tari. “Nah lumayan bagus tuh idenya, kita semua masih capek kalau pergi ke lapangan golf, mending yang dekat dulu sambil main voli, bagaimana Pak Megan?” tanya Pak Abimana. “Oh ya saya setuju itu, saya sama Pak Abi nah lawan mereka pengantin baru, gimana?” tanya Pak Megantara. “Siapa takut!” kata Shakira yang langsung menerima tantangan itu. Sedangkan Arthur, jangan ditanya respon darinya seperti apa yang pasti seperti biasa hanya diam membisu dengan wajah dinginnya. Mereka pun pergi ke pantai yang letaknya benar-benar dihadapan vila milik keluarga Arthur! Bu Tari dan Bu Desi terlentang diatas bangku yang diatasnya terdapat payung untuk meneduhkan, keduanya hendak dipijat oleh dua orang therapis yang baru saja tiba. Sementara Pak Abimana dan Pak Megantara sudah memasang net untuk mereka bermain voli, atau lebih tepatnya bertanding dengan pasangan pengantin baru itu. “Arthur siap?” tanya Pak Abimana. Arthur pun memasuki garis yang telah dibuat diatas pasir, disusul oleh Shakira yang berada satu tim dengan Arthur. “Jangan payah dan jangan sampai kalah, aku ini dulu jago loh main voli, tapi kalau partner aku CEO yang mungkin engga jago olahraga termasuk olahraga bola voli, kita bisa kalah juga!” ucap Shakira. Arthur terlihat menghela nafas mendengar ucapan Shakira, sementara dari arah depan Pak Abimana sudah melakukan servis yang mengarah kearah Shakira, ditahannya bola itu oleh Shakira namun langsung mengarah kembali kearah Pak Megantara, Pak Megantara pun memberikan umpan pada Pak Abimana untuk melakukan smashing kearah Arthur, lalu kemudian bola pun melesat dengan kencang kearah Arthur, dengan santainya Arthur pun melakukan passing dengan baik sehingga smashing dari Pak Abimana dapat dengan mudah dipatahkan, Shakira pun memberikan umpan pada Arthur dan langsung disambut baik oleh Arthur untuk membalas dengan melompat tinggi dan melakukan smashing. “Aaaaaa,,,” Smashing dari Arthur itu tidak dapat ditahan sempurna oleh Pak Megantara sehingga menghasilkan poin untuk pasangan pengantin baru itu, Shakira terlihat senang dan melompat-melompat dihadapan Arthur. “Good job Arthur!” kata Shakira dengan girang. Bu Desi yang mendengar dari kejauhan Shakira masih saja memanggil suaminya itu hanya dengan nama, langsung menunjuk Shakira. “Emm, Good job mas!” kata Shakira. Pertandingan pun terus berlanjut, Shakira tidak ada henti-hentinya terpukau dengan permainan bola voli yang dilakukan oleh Arthur, dia tidak menyangka jika Arthur sehebat ini! Padahal Shakira mengira Arthur hanyalah pewaris atau CEO yang hanya bisa duduk-duduk manis dikursi kebesarannya. “Engga nyangka ya ternyata kamu jago juga!” kata Shakira sambil tersenyum pada Arthur. “Fokuslah,” jawab Arthur dengan singkat. “Ish, ga asik,” ketus Shakira. Saat pertandingan masih berlanjut, Pak Megantara yang mendapatkan bagian untuk melakukan smashing kearah lawan, langsung melompat tinggi dan melakukan smashing sekencang-kencangnya kearah Shakira, dengan sigap Shakira hendak menahan smashing dari Pak Megantara, akan tetapi kakinya justru tersandung batu yang muncul dari balik pasir, bola itupun gagal ditahan dan justru mengenai kepala Shakira. Shakira pun langsung terjungkal setelah kepalanya terkena bola voli sekencang itu, sontak saja semua orang pun langsung histeris dan menghampiri Shakira. “Ra! Ra kamu engga apa-apa kan?” tanya Pak Abimana. Meskipun kepalanya pusing setengah mati setelah terkena bola, namun Shakira tidak pingsan. “A-aku engga apa-apa kok Pah!” lirihnya namun masih tergeletak diatas pasir. “Sudah Ra, kamu jangan ikutan main lagi biar Arthur antar kamu ke Vila diobati itu lukanya,” kata Pak Abimana. Shakira pun langsung mengambil posisi duduk, karena tidak mau berduaan di vila dengan Arthur. “Tidak apa-apa Pah, ayo kita lanjut main lagi!” kta Shakira. “Eh ga boleh, tadi mamah lihat kaki kamu tersandung batu itu harus diobati dulu kalau engga nanti bengkak, kalau sudah bengkak terus masuk kuman kedalam kulit bahaya loh Ra, kamu bisa dioperasi!” kata Bu Tari yang menakut-nakuti. “Hah operasi?” Shakira langsung ketakutan mendengar kata operasi. “Thur jangan diam saja, gendong isterimu dan obati kaki sama kepalanya itu!” kata Pak Abimana. Arthur pun menurut dan segera menggendong tubuh Shakira dengan kedua lengan berototnya, sementara Shakira hanya tertunduk malu saat Arthur mulai menggendongnya.Meskipun Shakira dan yang lainnya sama sekali tidak welcome dengan kehadiran Rania di kantor ini, akan tetapi Rania yang merasa jika memang kesalahan ada pada dirinya akhirnya dengan berani menghampiri Shakira lalu duduk disamping Shakira.“Shakira aku tau aku sudah jahat sekali sama kamu selama ini! Aku bahkan sempat mendoakan kejelekan pada kandunganmu, sampai akhirnya ucapan kejelekan itu justru berbalik padaku, kamu tau kan aku keguguran? Aku benar-benar minta maaf dan engga mau cari masalah dengan siapapun saat ini, aku hanya ingin memperbaiki diri aku Shakira, aku malu pada bayiku di surga sana,” kata Rania dengan kedua mata yang berkaca-kaca.Shakira yang melihat wajah penuh penyesalan dari Rania kemudian merasa iba melihat betapa terguncang nya Rania akibat keguguran ya itu! Jika sampai dirinya yang berada diposisi Rania mungkin juga tidak akan sekuat dan setabah Rania saat ini!“Ya udah, aku maafin kamu!” kata Shakira.“Ra yakin lo? Gue si ogah!” ucap Jingga.“Udah lah Ga, ya
Pagi harinya ketika Arthur terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Shakira disampingnya! Arthur pun langsung buru-buru mencari-cari kemana Shakira pagi-pagi begini? Dibukanya pintu kamar mandi, namun tidak ada Shakira didalamnya.“Pergi kemana dia?” gumam Arthur.Dalam keadaan masih mengantuk Arthur pun turun ke lantai satu untuk mencari Shakira! Saat keluar dari lift, tercium aroma roti panggang yang membuat Arthur berjalan kearah dapurnya. Dilihatnya Shakira sedang menaruh roti yang sudah matang dipanggang keatas piring, Arthur pun memicingkan satu alisnya.“Tumben keliatannya tidak gosong,” gumamnya.Ketika Shakira berbalik badan hendak menaruh kedua piring diatas meja makan, Shakira pun melihat Arthur yang ternyata sudah bangun.“Kamu sudah bangun ternyata, mau sarapan sekarang?” tanya Shakira.“Aku akan mandi dulu!” ucap Arthur.“Oke. Mau aku pakaikan selai apa?” tanya Shakira.“Selai coklat saja!” ucap Arthur.“Oke,”Arthur pun naik kembali ke lantai atas menuju kam
Mendengar percakapan diantara Arthur dengan Shakira, Doni pun langsung pamit undur diri karena sadar kemana arah percakapan Arthur dan Shakira akan berlabuh.“Saya pamit pulang Pak!”“Iya, saya juga sebentar lagi akan pulang!” ucap Arthur.Doni pun pergi meninggalkan Arthur dengan Shakira, sementara Shakira terus memperhatikan Arthur yang masih nampak kelelahan.“Jadi dipijat tidak?” tanya Shakira.“Jadi. Tapi di rumah saja,” kata Arthur.“Oke,” kata Shakira.Arthur dan Shakira pun akhirnya pergi meninggalkan kantor untuk pulang ke rumah! Meskipun hubungan keduanya masih belum membaik akan tetapi Arthur dan Shakira masih bisa berbicara walaupun hanya seperlunya.“Udah baca berita hari ini?” tanya Shakira.“Berita apa?” tanya Arthur sambil fokus mengemudikan mobil.“Mantanmu sudah cerai dengan mas Jeremy! Sepertinya saat di rumah sakit itu dia keguguran!” kata Shakira.“Belum baca,” kata Arthur dengan singkat.“Sekarang kan aku sudah memberitahumu,” kata Shakira.“Lalu?” tanya Arthur y
Disaat Shakira yang masih bingung karena diajak oleh Arthur ke bandara padahal Shakira berpikir akan diajak makan siang, Arthur seolah tidak peduli dengan isterinya yang kebingungan dan terus berjalan akhirnya Shakira pun ikut saja dibelakang tanpa protes! Sebenarnya Shakira ingin berjalan disamping Arthur hanya saja Shakira masih merasa gengsi karena saat ini sedang marahan dengan Arthur, jadi Shakira memilih mengikuti Arthur dari belakang.Dan ternyata Arthur sudah memesan tiket pesawat untuk dirinya dan Shakira karena ingin mengajak Shakira makan suang di salah satu restoran bagus di Malaysia, toh perjalanan pulang pergi Jakarta Kuala lumpur sangat dekat dan tidak memakan banyak waktu hanya kurang lebih dua jam saja. Sebenarnya Arthur mengajak Shakira untuk makan siang di Malaysia bukan hanya sekedar untuk makan siang saja, melainkan sambil mengajak jalan-jalan Shakira mumpung pekerjaannya tidak terlalu padat. Selagi memiliki waktu luang Arthur ingin sebisa mungkin membuat Shakira
Sementara itu di apartemen Doni, akibat olahraga malam yang dia lakukan bersama dengan Jingga membuat Doni bangun kesiangan. Ketika terbangun dan melihat kearah jam dinding sontak tubuh Doni langsung tersentak sehingga mengagetkan Jungga yang saat itu masih tertidur dengan tangan melingkar pada tubuh Doni.“Don, kamu kenapa?”Doni langsung buru-buru turun dari ranjang dan berlarian menuju kamar mandi, sedangkan Jingga yang hari ini tidak ada syuting pagi santai saja masih tiduran diatas ranjangnya sambil terheran-heran dengan Doni yang langsung buru-buru masuk kedalam kamar mandi.Bahkan hanya sekitar sepuluh menit saja Doni menghabiskan waktu didalam kamar mandi setelah itu dirinya langsung keluar lagi dan menuju rak bajunya. Doni begitu tergesa-gesa karena ini adalah pertama kalinya dia bangun kesiangan dan akan terlambat pastinya sampu di kantor.“Don santai dong, buru-buru gitu,”“Engga bisa Jingga aku sudah telat sekali!” ucao Doni sambil memakai pakaiannya.“Ya udah sekali-kali
Seolah tidak ada hal lagi yang ingin keduanya lakukan saat ini selain menginginkan penyatuan kedua tubuh! Jingga dan Doni semakin memperdalam ciuman keduanya hingga membuat kedua tangan Doni tidak lagi berdiam diri.Doni melepaskan pakaiannya sendiri kemudian menggendong tubuh Jingga menuju kamarnya! Dengan tidak sabarnya Doni melucuti seluruh pakaian yang dikenakan oleh Jingga sambil terus keduanya berciuman dengan penuh semangat.“Aku menginginkanmu Jingga,”“Lakukan Don!” kata Jingga.Keduanya semakin terhanyut kedalam lembah penuh kenikmatan, Doni mulai memamerkan miliknya dihadapan Jingga sehingga membuat Jingga tidak bisa bersabar lagi dan segera meminta Doni melakukannya.“Masukkan sekarang!” ucap Jingga.“Kamu sungguh tidak sabaran,” kata Doni sambil tersenyum menggoda.Jingga pun sudah bersiap untuk menerima sesuatu yang akan masuk kedalam tubuhnya, secara cepat Doni segera memasukkannya hingga sangat dalam dan membuat tubuh Jingga tersentak!“Aaaaaa, Don,” lirihnya.“Maaf ak