Share

Besok Kita Menikah

Damian sudah sampai di rumah. Dia lengsung menuju kamarnya. Lelaki itu masih melihat Zahwa meringkuk tanpa selimut. Pahanya terekspose keluar. Damian cepat-cepat menutup paha itu dengan selimut. Dia tidak mau kelepasan lagi. Damian masuk ke kamar mandi hanya untuk mencuci wajahnya. Ini sudah sangat pagi tapi udara malah semakin dingin. Zahwa pura-pura tidur. Sebenarnya dia sudah bangun karena mendengar Damian membuka pintu. Kini ranjang terasa bergoyang berarti Damian sudah mulai naik. Dada Zahwa bergemuruh. Damian memeluknya dari belakang dalam keadaan miring berbaring.

“Aku tahu kamu sudah bangun. Terima kasih tidak pindah. Terima kasih sudah membantuku pelepasan. Maaf jika caraku tidak sopan memaksamu.” Damian memeluk pinggangnya erat. Zahwa masih saja terdiam. Kepalanya penuh dengan seluruh pertimbangan antara baik dan buruknya.

“Jawab aku, Sayang. baiklah, aku anggap setuju kita menikah besok.” Damian sudah mempe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status