Share

Kenapa rasanya sakit?

"Sumpah! Aku nggak ngapa-ngapin," ucapku saat Ratih menjauhkan diri. Debar di dada masih terasa saat Ratih menindih tubuhku tadi.

Wanita itu menyipitkan mata, masih menatapku curiga. "Terus ngapain kamu tiba-tiba ada disini?"

"Numpang tidur. Semalem suara geledek kayak berasa mau kiamat, Tih. Aku takut."

"Hah?"

Ratih terperangah mendengar penjelasanku. Sejurus kemudian wanita itu menarik bajuku dan menyeretku keluar.

"Pulang sana!"

"Eh.. Kok gitu?" ucapku sedikit terhuyung.

"Aku mau kerja. Mending kamu pulang.

Suara geledek aja kamu takut, Sok-sok an mau ngelindungi aku dan anakku?"

Brak, Ratih menutup pintu dengan kasar. Aku hanya mengusap dada pelan. Merasa di remehkan sekarang.

"Belum bisa bayar, Mas?"

Aku menoleh pada sumber suara, kemudian terkejut melihat seorang wanita dengan balutan tanktop dan hotpants. Dadanya nyaris menyembul keluar.

"Astaga.... "

"Kok astaga?" katanya heran.

"Pakek baju yang bener, Mbak. Kaget saya."

"Ini udah bener, kok. Masak iya, mau ngelo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status