Home / Romansa / CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU / 65. Teror dari Masa Lalu

Share

65. Teror dari Masa Lalu

Author: A. Rietha
last update Huling Na-update: 2025-06-04 20:08:12

Rino memarkirkan motornya di depan kafe yang berjarak lima puluh meter dari gerbang kompleks perumahan elit tempat Miranti tinggal.

Helm hijau bertuliskan nama aplikasi ojol menutupi sebagian wajahnya. Seragam hijau yang lusuh membuatnya terlihat seperti driver biasa yang sedang menunggu orderan. Tidak ada yang curiga. Bahkan satpam kompleks yang ada di posnya hanya melirik sekilas tanpa perhatian khusus.

"Pintar juga mantan istriku ini," gumam Rino sambil menyalakan rokok. "Dia bisa hidup mewah sekarang."

Sudah beberapa hari Rino mendatangi rumah tempat Miranti tinggal. Matanya menatap tajam ke arah rumah mewah berlantai dua dengan pagar tinggi yang selalu tertutup rapat.

Dua hari ini dia sudah bolak-balik ke lokasi yang sama, mengamati setiap gerak-gerik penghuni rumah itu. Tapi hasilnya mengecewakan. Miranti tidak pernah keluar.

Biasanya Miranti juga keluar ke taman bersama bayinya. Namun, sekarang wanita itu seperti tikus yang bersembunyi di sarang mewahnya.

Rino menghisap rokok d
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   68. Sandiwara Keysha

    Keysha memarkir mobilnya di depan rumah Adrian dengan perasaan puas. Kesepakatan dengan Rino tadi berjalan mulus, lebih mudah dari yang dia bayangkan. Pria itu ternyata mudah diajak bekerja sama ketika ditawari keuntungan yang menggiurkan.Keysha tersenyum tipis sambil berjalan menuju pintu depan. Suara langkahnya di lantai marmer bergema di ruang tamu yang sepi.Keysha mengerutkan dahi. Biasanya Unti akan menyambutnya dengan senyum ramah dan menanyakan ia mau minum apa hari ini. Tapi kali ini berbeda."Miranti? Unti?" panggil Keysha sambil melepas tas tangannya.Tidak ada jawaban. Keysha berjalan lebih dalam ke rumah, mencari keberadaan kedua wanita itu. Suara percakapan pelan terdengar dari arah lantai dua. Keysha melangkah mendekat dan mendapati Miranti dan Unti duduk di karpet kamar Bianca dengan wajah pucat.Miranti terlihat gelisah, tangannya yang biasa tenang kini gemetar saling bertaut di pankuannya. Unti di sampingnya tampak tidak kalah cemas, matanya sesekali melirik ke arah

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   67. Aliansi Jahat

    Keysha melajukan mobilnya pelan. Matanya menatap awas sekelilingnya. Ia tengah mencari pengemudi motor yang tadi hendak memaksa masuk rumah Adrian. Apalagi laki-laki itu meneriakkan nama Miranti berulang-ulang. Keysha sangat penasaran dengan laki-laki itu.Bingo. Keysha melihat motor matic dengan nomor polisi yang sudah dihafalnya di luar kepala tengah terparkir di depan warung kopi. Keysha memarkir mobilnya di depan warung kopi sederhana yang terletak tak jauh dari perumahan mewah tempat Adrian tinggal.Ia masuk kedalam warung kopi yang lumayan luas itu. Matanya menyisir setiap sudut ruangan hingga menemukan sosok yang dicarinya. Pria bertubuh kurus dengan jaket ojek online lusuh dan helm yang diletakkan di atas meja. Dia duduk sendirian di pojok warung, wajahnya tampak lelah."Permisi."Pria itu mendongak, mata sipitnya menatap wanita berpakaian elegan yang berdiri di hadapannya. Keysha tersenyum tipis sambil menarik kursi kosong di depannya."Boleh duduk?"Rino mengernyit. "Siapa k

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   66. Ketakutan yang Mencekam

    DUK! DUK! DUK!Miranti terlonjak di sudut kamar, tubuhnya bergetar hebat. Ketukan keras di pintu kamar Bianca membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Bayi mungil di pelukannya juga ikut takut dan mulai menangis. Suara tangisannya membuat Miranti makin tegang."Ssshhh... diam sayang, tidak apa-apa," bisik Miranti sambil mendekap Bianca lebih erat.Suaranya bergetar menahan ketakutan yang merayap ke seluruh tubuhnya. Tangannya gemetar saat membelai kepala bayi itu dengan lembut, berusaha memberikan ketenangan meski dirinya sendiri sedang panik luar biasa.DUK! DUK! DUK!Ketukan itu terdengar lagi, kali ini lebih keras. Sepertinya orang di luar sudah kehilangan kesabaran. Suara ketukan itu membuat bulu kuduk Miranti berdiri.Miranti menutup mata rapat-rapat, keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya yang pucat pasi, tubuhnya bergetar semakin hebat."Rino. Dia sudah masuk ke dalam rumah. Ya Tuhan, bagaimana dia bisa masuk ke rumah ini?" gumam Miranti parau. Suaranya hampir tidak t

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   65. Teror dari Masa Lalu

    Rino memarkirkan motornya di depan kafe yang berjarak lima puluh meter dari gerbang kompleks perumahan elit tempat Miranti tinggal.Helm hijau bertuliskan nama aplikasi ojol menutupi sebagian wajahnya. Seragam hijau yang lusuh membuatnya terlihat seperti driver biasa yang sedang menunggu orderan. Tidak ada yang curiga. Bahkan satpam kompleks yang ada di posnya hanya melirik sekilas tanpa perhatian khusus."Pintar juga mantan istriku ini," gumam Rino sambil menyalakan rokok. "Dia bisa hidup mewah sekarang."Sudah beberapa hari Rino mendatangi rumah tempat Miranti tinggal. Matanya menatap tajam ke arah rumah mewah berlantai dua dengan pagar tinggi yang selalu tertutup rapat.Dua hari ini dia sudah bolak-balik ke lokasi yang sama, mengamati setiap gerak-gerik penghuni rumah itu. Tapi hasilnya mengecewakan. Miranti tidak pernah keluar.Biasanya Miranti juga keluar ke taman bersama bayinya. Namun, sekarang wanita itu seperti tikus yang bersembunyi di sarang mewahnya.Rino menghisap rokok d

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   64. Ketakutan yang Nyata

    Miranti berdiri mematung menatap Adrian. Napasnya masih tersengal-sengal dan keringat dingin masih membasahi pelipisnya.Adrian menyipitkan matanya. Jelas sekali kalau Miranti tengah ketakutan. Apakah ada orang yang berniat jahat padaya atau Bianca?"Miranti, ada apa? Kau kelihatan gemetar," Adrian berkata sambil meraih tangan Miranti yang dingin. "Apa yang terjadi di taman tadi? Kenapa kamu terlihat seperti habis melihat hantu?"Miranti mencoba mengatur napasnya. Ia melepaskan pegangannya dari stroler Bianca dan tersadar kalau mulai merengek."Aku... tidak apa-apa, Adrian. Tidak ada apa-apa.""Kalau tidak apa-apa mana mungkin kau setakut itu. Apa ada yang mengganggumu atau Bianca?" kejar Adrian.Miranti menggeleng cepat. Ia mengatur napasnya supaya tubuhnya tidak semakin tegang yang membuat Adrian semakin khawatir."Kamu terlihat sangat ketakutan tadi. Bahkan sekarang tanganmu masih bergetar." Adrian berkata pelan, suaranya penuh kekhawatiran.Miranti menarik napas dalam-dalam. Pikira

  • CINTA TERLARANG SANG IBU SUSU   63. Si Penguntit

    Rino menekan tombol kamera ponselnya berulang kali. Lensa kamera menangkap sosok Miranti yang tengah mendorong kereta bayi di sepanjang trotoar.Bianca, bayi mungil berusia enam bulan itu, duduk tenang di dalam kereta. Jarak sekitar lima puluh meter memisahkan Rino dengan sosok ayu yang pernah menjadi masa lalu baginya. Masa lalu yang telah ia buang, namun ingin dimilikinya kembali."Aku akan mendapatkan kalian kembali, bagaimanapun caranya," gumamnya pelan.Mata Rino tidak lepas dari layar ponsel yang menampilkan wajah Miranti. Wanita itu terlihat lebih cantik dari terakhir kali ia melihatnya tiga bulan lalu. Rambut panjangnya yang dulu selalu tampak kusam dan terikat kini terlihat terawat dengan.Rino menyimpan ponselnya dan mulai mengikuti Miranti dari kejauhan. Setiap langkah Miranti, ia ikuti. Setiap belokan yang Miranti ambil, ia turuti. Seperti bayangan yang tidak bisa dipisahkan dari pemiliknya.Miranti berhenti di depan apotek. Rino bersembunyi di balik tiang listrik, mengama

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status