Share

Dikira Sakaratul Maut

"Aaaah! Emak gak asyik," rengekku sambil menyurukkan kepala di ketiak Emak. Emak menoyor kepalaku yang berusaha sembunyi dari tatapan Rika yang ingin menyemburkan tawanya. 

"Udah besar, masih saja suka bau ketek," ujar Emak, merapatkan siku ke pinggang. Waktu kecil, aku memang suka melakukan hal konyol itu. Sekarang, aku tak sengaja melakukannya. Duh,  aku semakin tengsin jadinya. Tapi, syukurlah Emak baru mandi, sehingga bau parfum yang tercium indraku. 

"Ya, sudah. Emak mau ngaji dulu. Kalian pergilah! Jangan lama-lama pulang!" 

Ya, apa salahnya pulang agak malam, sih? Kami ini kan pasangan halal. Kalaupun terjadi hal-hal yang diinginkan, aku sebagai suami akan jawab, Rika yang nangung. Itu sebagai wujud pasangan yang sama-sama bertanggung jawab.

"Ingat! Nanti kamu yang Emak hajar kalau Rika sampai kecapean dan masuk angin," pesan  perempua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wiwik Agustin
ngakak deh baca cerita ini
goodnovel comment avatar
Neni Chairani
cerita ini bener2 menghibur, dan banyak pelajaran yg bisa d ambil dr setiap episodenya
goodnovel comment avatar
Umi Yanih
ceritanya lucu sambil baca ketawa sendiri,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status