Share

48. Perasaan Yang Kembali Bersemi

"Hei, Gracia, ayo pulang."

"Tunggu, George," gadis itu sibuk merapikan buku-buku yang ada di mejanya, buku yang memenuhi mejanya tersebut lalu dimasukkan ke dalam tas, "aku hampir selesai."

George mengangguk, pemuda itu berdiri seraya memasukkan kedua tangannya ke kantong celana.

Tom dan Antonio yang bersama dengannya menatap George heran. Hal langka jika melihat seorang George Owens menunggui seorang gadis. Meski anak itu sudah sempat bercerita, jika Gracia adalah salah seorang temannya ketika ia sekolah menengah pertama. Bahkan, hal ini sudah berlangsung selama satu minggu.

"Kita searah, 'kan?" tanya Gracia sambil menyampirkan tas merah mudanya ke bahu. George menggeleng, "Aku pindah rumah."

Gracia manggut-manggut, "Benarkah? Lalu orang tuamu?"

"Hanya aku yang pindah karena itu rumah yang orang tuaku beri."

Gracia memukul George sambil tertawa kecil, "Dasar orang kaya."

Keduanya lalu berjalan beriringan, menyisakan dua orang sahabat George yang mengekor di belakang.

***

"Argh, men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status