Share

Rencana Yang Tidak Terduga

    “Kamu benar-benar mengijinkanku pulang?” tanya Nora.

   Tian menghentikan sarapannya dan menyeruput kopinya, “ Iya, aku mengijinkanmu, aku bukan orang jahat Nora, kamu ingin bertemu dengan keluargamu, apakah ada alasan aku tak mengijinkanmu?” jawab Tian.

   Nora tersenyum ragu, seharusnya dia senang mendapatkan ijin dari Tian, tapi mengapa hatinya merasa bersalah.

   “Aku berangkat dulu, cobalah untuk tidak ribut dengan Almeera,” kata Tian.

   Nora menghela napasnya, lalu mengiyakan perkataan Tian, “Bukankah seharusnya wanita itu juga menyiapkan sarapan untuk Tian, jam segini saja belum bangun,” batin Nora dalam hati.

    Nora sudah satu jam berdiri di ruang lukisnya, tangannya menggenggam handphone seakan takut kehilangan, Nora mencoba menghubungi Tomi, namun dia tutup kembali, di hatinya seperti perang batin apakah dia harus p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status