Share

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Dewa menarik satu sudut bibirnya ke atas, ketika melihat Reno memasuki kafe lobi gedung apartemen yang ditempatinya saat ini.

“Rindu, Rindu …” ucap Reno sembari menggeser kursi lalu duduk di sana. “Cuma gara-gara Rindu, sampai ngungsi ke apartemen. Ckckck.”

Dewa tertawa pelan mendengar ucapan mantan asisten, yang kini sudah menjabat sebagai direktur utama di perusahaan milik Abraham, ayah Dewa. Dulunya, Renolah yang mengurus segala sesuatu tentang Dewa, sampai Abraham meminta sahabat sekaligus asisten putranya itu, untuk menduduki posisi penting di perusahaan.

Sejak saat itulah, Reno sudah terlalu sibuk dan keduanya sangat jarang bertemu seperti sekarang.

Sementara Dewa, masih ingin mendedikasikan hidupnya untuk menjadi wakil rakyat yang duduk di Senayan. Ia masih betah begelut di dalam pemerintahan untuk lebih memperluas jaringan relasi yang ada. Agar nantinya, Dewa bisa dengan mudah masuk ke dalam setiap lini untuk mempermudah jalannya untuk lebih b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status