Cinderella Hot Story

Cinderella Hot Story

last updateLast Updated : 2022-08-04
By:  KaniethaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
266 ratings. 266 reviews
160Chapters
248.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Harta, tahta, tanpa wanita. Begitulah garis hidup yang dijalani seorang Dewa August Lee saat ini. Pernah satu kali menikah lalu bercerai, satu kali bertunangan kemudian batal di tengah jalan, dan satu kali menjalin kasih dengan istri sahabatnya lalu ditinggal, pas lagi sayang-sayangnya. Semua itu membuat Dewa menyerah pada takdir. Sudah enggan menempatkan hati kepada seorang gadis, sampai dirinya bertemu dengan Rindu Anahita. --- “Ngomong-ngomong, jadi anggota dewan itu enak, ya, Pak!” kata Rindu memasang senyum terbaiknya. Melangkah mundur untuk bersandar pada dinding lift. “Biar pun tidur pas rapat paripurna, gaji sama tunjangan tetap jalan terus.” “Kamu mau nyinggung saya?” Kedua alis Dewa itu mengerut seraya berbalik dan memangkas jaraknya dengan Rindu “Bapak tersinggung?” Rindu bertanya balik. Memasang wajah terkejut lalu menutup mulut dengan kedua tangan sejenak. “Bapak juga pernah tidur pas rapat?” “Enggaklah!” Dewa menjawab tegas tapi geregetan. “Baguslah!” Rindu dengan berani mengangkat dagu untuk mempertemukan maniknya dengan Dewa. “Mendingan juga tidur sama saya! Iya, kan, Pak!” ~~~ Spin off ~ Me and My Broken Pieces ~ Broken

View More

Chapter 1

Langit dan Kerak Bumi

Because, everything starts with a dream. Make a wish, keep faith in yourself, do your best, and … let God do the rest ~ Rindu Anahita.

~~

Rindu, sudah pernah melihat pria itu beberapa kali di televisi. Wajah oriental dengan mata sipit itu, juga kerap Rindu temui di surat kabar, majalah, ataupun portal media online lainnya. 

Akan tetapi, ini kali pertama Rindu melihat pria itu secara langsung. Berjalan tegak melewati dirinya dan sempat menyematkan senyum tipis untuk sekedar beramah tamah.

“Iler, lo, netes, Rin!” sapa Fila, manajer iklan yang merupakan atasan Rindu. Wanita berusia 30 tahun itu, lantas berhenti tepat di depan Rindu dan menyerahkan beberapa lembar dummy*. “Pergi ke atas buruan! Biar cepat di layout!”

Reflek, Rindu mengusap kedua sudut bibirnya bergantian dengan cepat. Tidak melepas tatapannya pada pria yang kini tengah berdiri di depan lift dan baru saja melangkah masuk ke dalamnya. “Asli, Mbak, saya kalah glowing!” serunya sambil meraih lembaran kertas itu lalu menggulungnya. “Ngapain doi ke mari?”

“Ada pertemuan sama petinggi di atas, setengah jam lagi,” jawab Fila. “Nggak cuma pak Dewa, kok, ada anggota dewan yang lain juga,” 

“Dewa siapa, sih, Mbak, nama lengkapnya?” Rindu kembali bertanya karena wajah asli Dewa ternyata lebih tampan jika dilihat dari dekat seperti tadi.

“Dewa August Lee!”

Seruan tersebut bukan berasal dari mulut Fila, tapi seorang wartawan pria yang tengah berjongkok, sembari membenarkan tali sepatu di samping Rindu. Setelah selesai, pria itu berdiri lalu merangkul Rindu. “Sadar diri, ye, Rin! Kalau pak Dewa itu langit, nah, elo itu kerak bumi!”

“Kalau gue itu surga, nah, elo itu nerakanya!” desis Rindu menyingkirkan tangan sang wartawan dari bahunya. Rindu lantas kembali menatap lurus pada Fila yang hanya merespon dengan gelengan. “Saya ke atas dulu, Mbak!”

---

Bruk!

“Aisshh …” Rindu mendesis panjang ketika cappucino yang yang baru saja dibelinya tumpah, karena bertabrakan dengan seseorang di persimpangan koridor.

“Rindu!” Sang pemimpin redaksi yang melihat kecerobohan karyawannya, seketika membolakan maniknya.

Namun, yang dihardik hanya memberi ringisan lebar. Tatapannya hanya terfokus pada pria yang terkena tumpahan cappucinonya. 

“Pak Dewa, maaf, ya,” ucap Rindu memasang wajah sedikit sendu. “Untung dingin.”

“Nggak papa,” ucap Dewa sembari membuka jas dan langsung dirampas oleh Rindu tanpa beban.

“Biar saya bersihkan sebentar, Pak! Biar gak nggak lengket!”

Belum sempat Dewa menjawab, Rindu sudah berbalik arah dan berlari cepat menuju toilet kantor.

Devan, sang pemimpin redaksi yang hendak mengantarkan Dewa sampai ke lift, akhirnya merasa tidak enak hati dan sontak meminta maaf. Selain karena insiden yang baru saja terjadi, Devan juga meminta maaf karena tidak bisa menemani Dewa lebih lama. Ada deadline cetak yang harus ia kejar dan pastikan lagi kelengkapannya.

Untuk itu, Dewa akhirnya menunggu sendiri di lobi redaksi tanpa ada yang menemani. 

Tidak berselang lama, Rindu akhirnya muncul dengan cengiran lebar. Sama sekali tidak terbersit rasa bersalah sama sekali di wajahnya.

“Maaf, ya, Pak Dewa, jasnya biar saya bawa ke laundry aja,” ujar Rindu yang langsung duduk pada sofa yang bersebelahan dengan Dewa.

“Nggak perlu, saya punya asisten rumah tangga di rumah.” Dewa berdiri lalu menjulurkan tangan untuk meminta jasnya kembali. "Biar dia yang bawa ke laundry."

Rindu juga berdiri, tapi menyembunyikan jas Dewa di belakang tubuhnya. “Jangan begitu, Pak. Saya merasa bersalah kalau Bapak nggak ngizini saya untuk bawa jasnya ke laundry. Kan, saya yang sudah ceroboh dengan numpahin minuman ke jas Bapak. Belum lagi, kemeja putih Bapak juga ken--”

“Ssshhh …” Dewa mendesis seraya mengangkat tangan kanannya untuk menyela Rindu yang membeo. “Sudah, sudah, bawalah.”

Dewa yang tidak tahan mendengar ocehan Rindu, langsung memutar tubuh untuk pergi menuju lift. Enggan berlama-lama, karena ingin segera pulang dan sampai di rumah untuk mengistirahatkan diri.

Melihat hal tersebut, Rindu segera menyusul Dewa dan berdiri di samping pria itu untuk menunggu pintu lift terbuka. 

“Nomor hape, Pak Dewa, berapa?” tanya Rindu sembari merogoh tasnya untuk mengambil ponsel.

“Untuk?”

“Kalau sudah selesai, kan, saya harus kembaliin jasnya ke Bapak.”

Dewa menarik pelan napasnya sembari menoleh pada Rindu. “Kamu bukan anak redaksi?”

Rindu menggeleng. “Saya marketing iklan.”

Dewa lalu menghela maklum karena Rindu ternyata bukan dari awak redaksi. Wajar kalau gadis muda itu tidak memiliki nomor ponselnya. Kemudian Dewa menyebutkan sederet nomor ponsel miliknya dengan perlahan. “Jangan telpon, chat saja.”

Ketika pintu lift berdenting satu kali, keduanya kemudian masuk ke dalam bilik persegi tersebut bersama-sama.

“Sibuk banget, ya, Pak, sampai nggak bisa ditelpon?” tanya Rindu setelah menekan tombol lantai tujuannya.

“Sibuk.” Dewa menjawab singkat tanpa menoleh pada Rindu sama sekali.

Rindu yang kesal karena merasa tidak diacuhkan, kemudian mencari cara untuk menarik perhatian Dewa. 

“Ngomong-ngomong, jadi anggota dewan itu enak, ya, Pak!” kata Rindu memasang senyum terbaiknya. Melangkah mundur untuk bersandar pada dinding lift. “Biar pun tidur pas rapat paripurna, gaji sama tunjangan tetap jalan terus.”

“Kamu mau nyinggung saya?” Kedua alis Dewa itu mengerut seraya berbalik dan memangkas jaraknya dengan Rindu.

“Bapak tersinggung?” Rindu bertanya balik. Memasang wajah yang seolah-olah terkejut, lalu menutup mulut dengan kedua tangan sejenak. “Bapak juga pernah tidur pas rapat?”

“Enggaklah!” Dewa menjawab tegas tapi geregetan.

“Baguslah!” Rindu dengan berani mengangkat dagu untuk mempertemukan maniknya dengan Dewa. “Mendingan juga tidur sama saya! Iya, kan, Pak!”

---

*Dummy : rancangan tata letak iklan pada halaman surat kabar.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(265)
9
0%(0)
8
0%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
266 ratings · 266 reviews
Write a review
user avatar
damai
wah... ketemu kak kanietha, udah pasti keren, pertama kenal di arogant love, ke GN gegara nyari kak jus, ketemu karya yg keren lagi
2025-05-14 19:39:53
0
default avatar
Dyah
Bagus meski ga terlalu pas dengan judulnya… lumayan bagus alurnya ga bertele2
2025-05-11 00:01:29
0
user avatar
Ida Yon
cerita yg bagus
2025-04-22 06:13:51
1
user avatar
raisa regina
Bagus ceritanyaaaaa, must read! Luvs 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
2025-03-21 18:34:21
1
user avatar
H n H
broken nya yg mana y,KA . ??
2025-03-12 10:14:25
1
user avatar
Neliati Nelly
menarik....
2024-10-09 19:21:03
1
user avatar
Denovanti
Asli....bagussss bangett
2024-10-08 20:53:51
1
user avatar
Rayani
seru bgtt ceritanya, sering baca berulang-ulang wkwkwk.. ditunggu cerita tentang dewii ...
2024-07-03 07:13:25
1
user avatar
Dina Nurista
Good Story ..
2024-05-30 20:15:23
1
user avatar
Shifa chibii
klo ngeselin mah aku udah kebal mbak beb,,dari jamannya cinta pertama akuh si Pras yg super duper nyebelinnya, g ada lawan pokoknya..trus dewa,banyu,dan sekarang tambah Abi,,tp ini si Abi ngeselinnya sampe tahap,diriku pengen nendang senjatanya..hehe..kuesel bnget pokoknya klo jdi Fika..sabar ya fik
2023-12-03 01:46:27
2
default avatar
TRD Simulator Game
cerita sih bagus kyknya, cm judul ama jln critanya perasaan gk nyambung deh...
2023-09-01 15:48:40
1
user avatar
Yulli handayani
bagus ceritanya
2023-06-24 18:19:27
2
user avatar
Sasya Sa'adah
keren keren selalu cerita mu mba nietha, uang jajan cepet habis kalo gini caranya karena kecanduan novelmu haha
2023-05-24 15:25:39
2
user avatar
Indri saputra
baguusss ceritanya ......
2023-04-09 06:09:44
1
user avatar
Heni Masahussyaruf
seru critanya..
2023-03-16 13:17:21
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 18
160 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status