Share

Bab 6

Author: Farren Rosta
Kenapa? Sejak kecil, orang tuanya telah menganggap Dexton sebagai anak kandung. Selain Grup Libertix, orang tua Elvina telah memberikan seluruh hartanya kepada Dexton. Namun, kenapa Dexton masih sekejam itu?

Dexton mencengkeram dagu Yessi dengan erat, lalu bertanya dengan nada dingin, "Kenapa Pak Hendra tiba-tiba ganti kamar? Siapa pria yang keluar dari kamar 2588 pagi itu?"

"Belum ada informasi," jawab Yessi sambil menahan sakit dan mencoba merayu Dexton dengan mencium pipinya.

"Tapi, nggak masalah siapa pun orang itu. Gimanapun, kamu sudah cerai sama Elvina. Dia nggak punya apa-apa lagi selain neneknya yang sekarat dan dirinya pun sudah 'kotor.' Apa kamu belum puas?"

Dexton teringat pada Elvina yang basah kuyup dan menderita di tengah hujan. Perasaannya jadi semakin gelisah. "Puas!" jawabnya dengan dingin. Kemudian, dia menarik Yessi dan melemparkannya ke tempat tidur, lalu menindihnya dengan kasar.

Kehancuran Keluarga Kusuma adalah sesuatu yang menurutnya pantas terjadi. Dia hanya mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya!

"Pelan-pelan, ah ... Dexton ...." Yessi mengerling genit sambil membuka kancing kemeja Dexton dengan jari-jarinya yang cekatan dan sesekali mengeluh manja. Tak lama kemudian, suara-suara penuh hasrat memenuhi ruangan.

Elvina yang menyaksikan aksi mereka di tempat tidur itu, tidak bisa menahan diri lagi. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, seolah-olah terjatuh ke dalam jurang es yang dalam.

Ternyata, semua ini adalah jebakan yang direncanakan oleh Dexton dan Yessi. Bahkan para wartawan yang mengekspos skandalnya juga pasti bagian dari rencana Dexton untuk memastikan dia kehilangan segalanya saat bercerai.

"Kenapa ....," gumam Elvina dengan lirih memandang pria yang menopangnya dengan penuh keputusasaan. "Tolong, beri tahu aku kenapa?"

Dexton adalah orang yang paling dia percayai, terutama setelah kematian orang tuanya. Dia adalah satu-satunya orang yang diharapkan Elvina. Namun, kini terbukti bahwa pria itu telah mempermainkannya selama ini.

Sebelum pria di sampingnya sempat menjawab, dampak dari hujan yang mengguyur tubuhnya selama berjam-jam dan adegan menyakitkan yang baru saja disaksikannya di layar membuat Elvina jatuh pingsan.

Raiden mengerutkan alis, lalu buru-buru menggendong Elvina dan berjalan keluar. "Hubungi Keanu."

"Baik."

Raiden membawa Elvina ke area perumahan mewah di pusat kota, Vila Swallow. Begitu masuk ke rumah, seorang pria muda berjas putih yang sedang duduk di sofa, langsung berdiri ketika melihat Raiden. "Kak Raiden," sapanya.

"Mm," jawab Raiden singkat sambil membawa Elvina ke lantai dua, lalu menyerahkannya kepada pria itu untuk menangani lukanya. Raiden turun ke lantai bawah dan merokok sambil menunggu.

Sekitar setengah jam kemudian, Keanu turun dari lantai atas. "Kak Raiden, luar biasa sekali, ya. Dari peluang satu banding sejuta, kamu berhasil menemukannya. Kalau aku nggak salah, dia pemeran utama dari skandal perselingkuhan itu?"

"Pria selingkuhannya adalah aku," jawab Raiden sambil melirik Keanu dengan tatapan dingin. "Ada pertanyaan lain?"

Keanu langsung paham dan tersenyum nakal. "Oke, oke. Istri orang memang lebih seru!"

"Aku sudah memberinya suntikan penenang, jadi dia bisa tidur nyenyak. Setelah kondisinya membaik, bawa dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan lengkap," kata Keanu sambil membawa kotak peralatan medisnya, lalu pergi.

Setelah sopir mengantarkan Keanu, dia memeriksa ponselnya yang bergetar. "Pak, keluarga utama mengirim pesan," kata sang sopir yang berdiri di samping Raiden. "Mereka nanya apakah Anda sudah pulang."

Raiden berdiri dari sofa. "Aku nyetir sendiri saja. Kamu panggil beberapa pelayan untuk rawat dia."

Elvina bagaikan bunga yang tumbuh di rumah kaca. Dia memang tidak kuat menghadapi cobaan.

....

Elvina tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur. Ketika bangun, dia mendapati dirinya berada di sebuah kamar asing dengan mengenakan piama sutra.

Dalam sekejap, ingatannya kembali. Kejadian di hotel ketika dia dipergoki, terjatuh di depan pintu Grup Libertix saat hujan deras, dan adegan mesra antara Dexton dan Yessi di layar televisi. Dia berharap semua itu hanyalah mimpi buruk.

Seperti orang yang kehilangan arah, Elvina bergegas keluar dari kamar dan berlari tanpa tujuan di dalam rumah. Setelah menemukan tangga dan hendak turun, kaki Elvina terpeleset hingga membuatnya hampir terjatuh.

Seorang pria yang sedang menaiki tangga buru-buru meraih dan menstabilkan tubuh Elvina. "Baru bangun begini mau ke mana?"

Elvina mencium aroma segar yang familier. Setelah menenangkan diri, dia menyadari pria itu adalah orang yang sama dari malam sebelumnya ... orang yang menunjukkan kebenaran itu padanya.

"Terima kasih," ucap Elvina setelah menstabilkan tubuhnya, lalu menggigit bibir dengan ragu. "Aku boleh pinjam mobilmu?"

Dia ingin bertemu Dexton dan menuntut penjelasan. Kenapa pria itu harus merencanakan semua ini untuk menjebaknya? Kenapa Dexton merebut satu-satunya peninggalan terakhir dari ayahnya?

Sopir Raiden yang berdiri di belakang hanya menggelengkan kepalanya. "Bu Elvina, apakah kebenaran yang Anda lihat belum cukup jelas?"

"Owen, berikan dia kunci mobil," Raiden memotong ucapan sopirnya dengan nada datar. "Dia sudah kehilangan semuanya karena dijebak. Nggak ada salahnya kalau dia mau mencoba lagi."

Nada sarkastik pria itu membuat Elvina merasa agak malu. Setelah mengambil kunci, dia bergegas pergi. Dia tahu Grup Libertix sudah sepenuhnya milik Dexton dan Dexton telah melarangnya untuk masuk.

Tidak ada gunanya lagi Elvina pergi ke sana. Oleh karena itu, dia pun mengemudikan mobilnya ke tempat tinggal Yessi.

Setelah tiba di tempat tujuan, Elvina keluar dari mobil. Dia membuka pagar dan melangkah masuk. Namun, tiba-tiba tubuhnya mematung melihat ada seorang anak laki-laki kecil yang sedang bermain di atas kuda kayu di taman.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Truely Jm Manoppo
Yessi ... bener2 sahabat makan sahabat, loh pasti terima balasannya.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 345

    Raiden melihat bekas ciuman di bahu Elvina, lalu tersenyum. "Kalau begitu, aku gendong kamu ke kamar mandi ya?""Aku bisa pergi sendiri nanti," kata Elvina sambil mendengus setelah melihat dia tidak bertingkah macam-macam lagi. Kemudian, dia mengeluarkan amplop dari nakas dan menyerahkannya kepada Raiden.Raiden melihat amplop itu dan merasakan firasat buruk dalam hatinya. Dia memandang Elvina. Elvina lantas menggaruk dagu Raiden sambil tersenyum tipis. "Nggak mau lihat?""Nggak mau," jawab Raiden dengan suara parau, sementara jakunnya bergerak naik turun."Buka saja. Bagaimanapun, kita ini suami istri. Kamu harus lihat isi dokumen itu." Elvina menatap Raiden. "Atau biar aku yang membukanya?"Sambil berbicara, Elvina mulai membuka benang yang mengikat amplop itu. Raiden mengambil amplop itu dan berkata dengan suara berat, "Biar aku saja yang buka."Bagi Raiden, dokumen ini seperti bom waktu, tetapi dia hanya bisa menghadapinya. Dia lantas membuka benang itu dengan perlahan.Raiden mema

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 344

    "Kak Raiden, kamu ngapain?" Elvina mendekat. Setelah itu, dia baru menyadari bahwa meja dapur di sebelah Raiden berantakan dan penuh dengan tepung. Di sisi lain, ada kotak berisi pangsit dengan bentuk yang cukup aneh."Buat pangsit," jawab Raiden. Menyadari tatapan Elvina tertuju pada meja dapur yang berantakan, dia terlihat agak canggung. "Awalnya aku beli kulit pangsit, tapi rasanya agak tebal dan kurang enak. Jadi, aku cari tutorial untuk buat kulit pangsit sendiri."Ketika Raiden memiringkan tubuhnya, Elvina baru menyadari lengan dan pakaiannya penuh noda tepung, membuatnya terlihat seperti ibu rumah tangga.Elvina melirik ke panci kecil. Pangsit yang terlihat gemuk tampak mendidih dan menyebarkan aroma harum yang samar. Dia tertegun sesaat sebelum berujar, "Aku pikir kamu bakal pesan pangsit udang dari restoran. Ternyata kamu mau buat sendiri."Raiden mengangguk. "Buat isiannya mudah, tutorialnya ada takaran yang jelas. Tapi, buat kulitnya yang agak repot. Aku juga masak daging."

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 343

    Ini adalah satu-satunya solusi yang diberikan Elvina. Dicky tahu jika dia tidak menyetujuinya, perusahaannya tidak akan bertahan lama. Dicky mencoba bernegosiasi dengan Elvina, "Gimana kalau 10%?"Elvina hanya tersenyum, lalu berjalan melewati Dicky dan membuka pintu kaca. Kemudian, dia memanggil Sisca dan menginstruksi, "Antar Pak Dicky dan Bu Karen keluar.""Baik." Sisca memberi isyarat tangan mempersilakan. "Silakan, Pak Dicky, Bu Karen. Aku akan mengantar kalian keluar."Saat melihat sikap tegas Elvina, Dicky hanya bisa diam-diam menggertakkan giginya. Dia merasa Elvina ini sama keras dan tegas seperti Raiden."Dua puluh persen." Demi menyelamatkan perusahaannya, Dicky terpaksa mengalah. Kemudian, dia menelepon sekretarisnya, memintanya memberi tahu pemegang saham lain dan segera menyiapkan kontrak untuk diantar kemari.Sementara itu, Elvina melambaikan tangannya kepada Sisca. Kemudian, dia menelepon Raiden."Ada apa?""Telepon para direktur dan minta mereka untuk jangan memutuskan

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 342

    Mendengar ucapannya, tangan Karen yang bertumpu di lantai mulai bergetar hebat.Pagi ini, video Elvina dan Raiden keluar dari rumah sakit dan dikelilingi oleh para wartawan sudah beredar. Karen juga melihatnya. Dari video itu, dia bisa merasakan betapa Raiden sangat memanjakan Elvina.Belum lagi, ketegasan Raiden yang terkenal di industri. Dia adalah orang yang selalu menepati ucapannya. Jika harus memohon kepada Raiden, tidak akan ada ruang untuk negosiasi sama sekali!Di saat suasana tegang, pintu kaca ruang pertemuan terbuka. Sisca membawa masuk seorang pria paruh baya berpakaian rapi dengan setelan jas."Bu Elvina, Pak Dicky sudah tiba," kata Sisca.Dicky masuk ke ruang pertemuan. Melihat bahwa hanya ada Elvina dan Karen yang berlutut di lantai, dia tampak agak lega.Dia melangkah cepat dan langsung menampar wajah Karen dengan keras. "Lihat apa yang kamu lakukan! Sekretaris Bu Elvina cuma memintamu merekam video permintaan maaf saja masalah ini sudah selesai. Tapi kamu malah ngomon

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 341

    Elvina mengusap alisnya dan berkata dengan tak berdaya, "Cuma masalah kecil, nggak usah sampai mutusin jalan rezeki seseorang." Dia tidak menyangka Raiden akan bertindak sekeras itu."Karen membuat video permintaan maaf, tapi malah balik menjelekkanmu dan memprovokasi netizen untuk mencacimu. Itu bukan masalah kecil lagi," Sisca mendengus dingin. "Dia pantas menerimanya!""Oh ya, Karen datang ke Grup Polaris. Apa kamu mau menemuinya?""Mau," jawab Elvina sambil meletakkan dokumen yang sudah ditandatangani ke samping. Matanya berkilat sejenak. "Bawa dia ke ruang rapat, aku akan ke sana nanti."Sisca mengangguk, lalu pergi.Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Elvina akhirnya menuju ruang pertemuan.Di sana, Karen sedang mondar-mandir dengan gelisah. Ketika melihat Elvina masuk, dia segera berjalan mendekat dengan senyum dipaksakan. "Bu Elvina, aku bersalah.""Aku nggak seharusnya mengatakan hal-hal itu waktu Pak Owen memintaku merekam video permintaan maaf. Mohon maafkan aku."Saat ini,

  • Cinta Baruku untuk Membalas Mantan   Bab 340

    "Bukan," sahut Raiden tanpa berkedip. Suaranya terdengar rendah. "Beberapa hari lalu saat aku ke Kota Baria untuk mencarimu, mungkin ada yang melihatku. Kemudian, kemarin aku juga pergi ke acara lelang amal. Aku pakai kacamata hitam, tapi para bos itu masih mengenaliku dan datang menyapaku."Elvina merasa ucapan Raiden masuk akal. Banyak eksekutif perusahaan yang hadir di acara lelang amal semalam dan mereka memang mengenal Raiden. Ketika mereka pergi, masih ada reporter di luar hotel.Pihak rumah sakit mengatakan bahwa Raiden mungkin tidak akan siuman lagi. Orang-orang yang sekarang melihatnya hidup pasti tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu orang lain.Elvina mengantar Raiden kembali ke Riverview, mengendarai mobil hingga ke basemen apartemen.Ketika Raiden keluar dari mobil, dia berbalik untuk bertanya, "Gimana kalau makan pangsit udang malam nanti?”Elvina mengangguk, lalu berkemudi ke perusahaan. Setibanya di perusahaan, begitu Elvina duduk, Sisca masuk dengan membawakan sec

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status