Om Dahlan mengangguk-anggukan kepala, sebagai pebisnis Dahlan paham betul, di dunia yang lebih keras dari politik ini, dia juga tak segan gunakan jalan kekerasan kalau sudah menyangkut perebutan proyek-proyek besar.
“Baik pah, Dahlan akan lakukan apa yang papa sarankan!”
“Ingat, main yang cantik, jangan ketahuan kamu di belakang layar, oknum aparat sekarang agak serakah-serakah, kalau ada masalahnya, mintanya tak tanggung!”
“Oke pah, Dahlan akan ingat nasehat papah!” Kakek Tungga hanya manggut-manggut saja mendengar jawaban anak tertuanya ini.
Om Dahlan terkenal sadis dan dianggap mafia berdarah dingin di dunia bisnis. Inilah didikan keras dari Tungga, yang juga ayah kandungnya.
Gara-gara inilah, Tungga mempunyai saingan usaha yang sangat sengit dan juga musuh yang ternyata bukan orang lain, yakni keturunan Bino dan Jabir, yang notabene sahabatnya waktu muda.
Kenapa mereka malah bermusuhan, padahal dulu ba
“Langkah pertama, kita akan cari kantor dan buat sebuah badan usaha berbadan hukum, lalu kita rekrut pegawai-pegawai dengan keahlian di bidang yang kita butuhkan,” kata Arman, pria muda berusia 35 tahunan ini sambil menatap Radin.“Langkah berikutnya, kita akan pelajari usaha-usaha yang akan kita take over atau tambah modal,” sambung Yuni, CEO cantik dengan penampilan kekinian sambil menatap tajam Mahyadin yang terlihat serius menyimak paparan dua orang yang kini sudah jadi anak buahnya.Yuni mirip sekali dengan reporter TV cantik yang masih melajang sampai kini, yakni Ira Koesno, usia Yuni sudah 28 tahunan dan juga masih betah melajang.“Oke saya paham…Arman saya tugaskan untuk mencari kantor dan rekrut pegawai baru sesuai kebutuhan, sekaligus urus badan hukumnya. Yuni saya tugaskan mulai pelajari kelompok-kelompok usaha yang akan kita ambil alih dan tambah modal,” ucap Mahyadin.Setelah penanda tanganan k
Om Dahlan terlebih ayahnya Kakek Tungga tak sadar, mereka sudah terjerat permainan cerdas Mahyadin, yang mempunyai rencana lihai selanjutnya tanpa di sadari musuh besarnya ini.Hanya dalam jangka waktu 6 bulan, Mahyadin yang kini lebih suka di panggil Radin mulai memetik hasilnya, PT Tungga yang dia ambil alih mulai menunjukan angka surplus.Om Dahlan yang terkenal licik tentu saja senang bukan main, tapi dia kini menyesal, karena semua keuntungan justru tak masuk ke kantongnya, sebab dia terikat perjanjian semua keuntungan usahanya dari saham 5% justru untuk pelunasan hutang-hutangnya yang tak sedikit ke bank-bank dan juga rekanan usaha yang pernah kerjasama dengan PT Tungga.Jabatannya pun di PT Tungga tak ada lagi, kecuali hanya sebagai pemegang saham saja, bukan seorang yang memiliki kuasa lagi di perusahaan milik keluarganya ini.Saat dia berkunjung ke kantor Radiw Corporation dan ingin bertemu sang Komisaris Utama, dia terpaksa menahan hatinya, kare
“Maaf Om…!” kata Radin sambil memperbaiki bajunya yang agak kurang rapi dengan santuy nya di depan pria setengah tua ini. Om Dahlan hanya terdiam tanpa bertanya, dia tahu pemuda ini baru saja membuat anak gadisnya keok di kamar selama 2 jam, Om Dahlan bukanlah pria munafik, diapun punya selingkuhan di mana-mana.“Radin….Om lagi pusing…ada satu debitur Om yang ingin ambil perusahaan Om, karena hutang Om sudah jatuh tempo dan perusahaan itu kini satu-satunya penopang usaha Om. setelah PT Tungga secara licik di ambil Radiw Corporation dan kini malah makin berkembang!” Om Dahlan menghela napas sambil mengisap cerutunya.“Hmmm…gitu ya om…berapa memang asset perusahaan itu dan apakah Om tak mencari pemodal lainnya?” tanya Radin pura-pura kaget.“Sudah…malah saat Om ingin bertemu Komisaris Radiw Corporation, sampai saat ini tak bisa bertemu, si Komut itu terlalu sibuk dan sangat sulit d
Radiw Corporation kini telah menjelma menjadi kelompok usaha ‘sadis’ oleh para pesaingnya.Karena mereka terkenal membeli perusahaan dengan murah, lalu mereka memecah jadi dua atau tiga kelompok usaha, kemudian diberi suntikan modal dan mengganti semua direksinya dengan orang-orang Radiw Corporation.Setelah sehat perusahaan tadi mereka jual kembali kepada investor yang berminat.Sudah pasti perusahaan milik Radin untung berlipat-lipat dan kini asset kekayaannya pun luar biasa naiknya selama hampir 2,5 tahunan ini.Perusahaan yang kini identik dengan logo RC nya ini sangat ditakuti sekaligus sangat diincar untuk bisa jalin kerjasama, karena memiliki modal usaha yang jumbo, terlebih kini RC telah dibantu sindikasi bank top dunia.Sehingga kepercayaan investor naik berlipat-lipat, Radin juga tak punya catatan jelek di bank manapun.Radin pun kini tak hanya memiliki 1 apartemen mewah, tapi kini puluhan apartemen mewah. Dia pun kini
Sampai di salah satu resort tersebut, ia sudah di sambut sang CEO itu dan Radin tak mau istirahat, dia malah ingin melihat-lihat resort yang sudah mulai di rehab total dan dilihatnya mulai rame dengan pengunjung, baik wisatawan lokal dan juga wisatawan asing.Sesekali dia memberi perintah ini dan itu pada sang CEO muda itu, yang langsung diiyakan tanpa membantah.Puas berkeliling dan Radin senang sekali melihat progress resort yang sebelumnya mati suri akibat pemilik sebelumnya salah manajemen, ia pun kini menuju bagian pantai, sekalian ingin beristirahat dan menikmati minuman dingin di pantai itu. Dari jauh dilihatnya ada kegiatan pemotretan.“Siapa itu Joko?” katanya pada sang CEO ini.“Ohh itu, katanya selebgram dari Jakarta, sedang lakukan pemotretan, selebnya cantik lo pak mirip artis Angel Karamoy, kalau mau kenalan, nanti saya ke sana bilang!” kelakar Joko tersenyum, dia paham betul selera bos besarnya ini, yakni cewek-cewek
Radin berbisik dan bilang mending ke dalam resort saja, karena di tempat ini agak terbuka. Yeni tersenyum manis dan mengangguk, mereka kemudian berlari-lari kecil masuk ke dalam resort mewah dan setelah sampai, keduanya tertawa karena kini tubuh mereka sudah basah kena cipratan air hujan.Sebab pondok mereka tadi agak jauh dari lobby resort, Radin menggenggam tangan Yeni dan mengajaknya ke kamar super luks yang sudah Joko sediakan buatnya.Yeni sampai geleng-geleng kepala melihat betapa mewahnya kamar Radin ini.“Kalah kamar Yeni bang…berapa sih ini satu malamnya bang?”“Katanya sih satu malam nya 25 juta..!” sahut Radin sambil menyerahkan handuk ke Yeni, Yeni bilang sesuai saja dengan fasilitas yang sangat lengkap dan semuanya serba waah.Saat Yeni mengelap rambutnya, Radin masih berdiri di hadapan Yeni dan pria ini terpesona saat melihat betap mulusnya ketiak gadis ini.Radin lalu menarik handuk Yeni dan tanp
Tak Tono duga Ratih malah memintanya melakukan pembalasan pada Radin, orang yang telah merebut kekasihnya ini.Tono melihat Ratih yang masih galau dan mulai mabuk lagi dengan badan yang masih polos, usai mereka bercinta, ditangan gadis cantik ini masih memegang botol minuman, Ratih benar-benar kacau dan setiap hari mabuk saja.Sebetulnya Tono juga sudah lama ingin memberi pelajaran pada Radin, tapi saat bertemu di sebuah tempat, Tono langsung ciut sendiri saat melihat pengawal Radin yang sangat banyak dan agaknya semuanya memegang senjata api.“Gila…jangan-jangan itu semua oknum aparat yang mengawalnya, dia ini siapa sihh sampai memiliki pengawal segitu hebatnya, kayak pejabat negara saja!” batin Tono bingung sendiri melihat musuh besarnya ini di kawal sedemikian ketat.“Heiii kenapa kamu malah termenung gitu, kalau kamu tak berani ga usah mikir kita bakalan balikan lagi!” kata Ratih marah melihat mantan kekasihnya ini
Diam-diam Sita sebenarnya juga merupakan selingkuhan Dahlan, sehingga dia langsung tersenyum senang, karena dijanjikan tetap bekerja dan gajinya akan dinaikan, walaupun dari segi ketampanan, Dahlan lebih tampan dari Darwis yang umurnya sudah hampir 50 tahun ini.Saat Darwis ingin mencium bibir Sita di kursi itu, pintu terbuka dan alangkah kagetnya Darwis, yang masuk ternyata Radin Durangga.Radin hanya melirik kelakuan Darwis, dia malah menuju kursi direktur yang tadi diduduki Dahlan, kini Radin duduk sambil menatap Darwis dan Sita yang kini malu-malu sambil memperbaiki blouse nya yang sempat terbuka oleh tangan nakal Darwis.“Hmmm…kalau mau nakal dan macam-macam, mending Om bawa dia ke hotel jangan di ruangan ini!” kata Radin pelan, tapi inilah yang membuat Darwis jadi segan dan jadi malu sendiri.Radin menatap Sita yang bebody sintal dan sangat cantik dengan polesan make up ini, gadis ini memang sangat rajin lakukan perawatan diri, ka