Share

Chapter 22

"Kamu pilih mama atau papa?"

Wanita umur 50 tahun itu keluar dari kamarnya, lalu menemukan Wendy, anak semata wayangnya yang menonton tivi setelah mandi. Ia belum lama pulang dari sekolahnya sore itu. Aktivitas sekolah yang padat membuat anak lelaki itu hanya diam mendengarkan mamanya bicara sambil menangis. Ia bingung. Entah apa yang bisa dilakukan anak kelas dua SMA itu pada orang dewasa yang menangis. 

Wanita itu duduk di sofa hijau di samping anaknya itu. Mata wanita umur 50 tahun itu berkaca-kaca dan memerah. Wajahnya basah seperti sering menangis. Mama Wendy memang sudah menangis berhari-hari.

Seperti biasa, hanya ada mama dan Bi Ijah di dalam rumah ini. Papa sering tidak pulang ke rumah karena alasan urusan perusahaan. Rumah mereka pun ada dua, satu di Gandaria, Jakarta Selatan, satu lagi di dekat perusahaannya di Gading Putih, Bandung karena perusahaan papa juga ada satu di Bandung. Mereka juga punya satu apartemen di daerah Ancol yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status