Share

Kecerobohan Careless

last update Last Updated: 2022-07-27 12:28:10

"Ikut saja mobil kami dan turun di tepi jalan besar sana," ujar Christian yang sedang berjalan.

"Terima kasih!" ucap Careless.

"Kakak, apa aku bisa bertanya?" tanya

Cereless.

"Ada apa?"

"Apa kakak seorang polisi?"

"Bukan."

"Apakah pembunuh?"

"Bisa di katakan iya."

"Dan apakah kakak melakukan perdagangan manusia?"

"Tidak."

"Apakah jual organ manusia?"

"Tidak."

"Apakah jual narkoba?"

"Tidak."

"Dan kakak berasal dari kutub mana?"

"Kumpulan Dragon fire."

"Dragon fire dari kutub mana?"

"Nama kumpulan dan bukan kutub."

"Kakak, aku ingin bertanya."

"Ada apa lagi?"

"Apakah kakak adalah manusia normal?"

"Apa maksudmu?" tanya Christian yang mulai risih

"Apakah wajah kakak telah di operasi?"

"Tidak."

"Kenapa bisa begitu tampan? apakah kakak adalah hantu?" tanya Careless dengan terus terang.

"Apa kamu bisa berhenti bertanya!"

"Aku hanya penasaran. Kakak, apakah aku boleh mencobanya?"

"Mencoba apa?" tanya Christian yang menghentikan langkahnya.

"Aku ingin mencoba menyentuh wajahmu," kata Careless yang menarik wajah kiri kanan Christian.

"Singkirkan tanganmu!" bentak Christian yang menepis tangan gadis itu dan kemudian terus berjalan.

"Kakak, tunggu aku!"teriak Careless yang mengejar langkah pria itu

"Kalau kau masih mau pulang, jangan bicara lagi!" bentak Christian dengan merasa kesal.

Tidak lama kemudian petir dan angin kencang serta hujan deras membasahi jalan kota besar. Christian yang berada di dalam mobil hanya diam dan melihat keluar jendela. di sepanjang jalan ia tanpa berkata sepatah katapun.

Duarr...

"Hah...hujan dan petir, bagaimana aku bisa pulang?" ucap Careless yang duduk di dalam mobil bersama Christian.

"Kakak, apa bisa turunkan aku di pinggir depan sana! aku akan pulang sendiri!" pinta Careless yang menoleh ke arah Christian.

"Tidak searah, dan pulang ke tempatku dulu. besok anggotaku akan mengantarmu pulang," jawab Christian dengan tanpa memandang gadis itu.

"Aku pasti di bunuh jika pulang besok," gumam Careless yang tanpa dia sadari di dengar oleh pria yang duduk di sampingnya.

"Siapa gadis ini, kenapa tidak takut pada mayat dan suara tembakan," batin Christian.

Setelah dua puluh menit kemudian mereka tiba ke tempat tinggal Christian yang adalah sebuah mansion yang mewah dan luas. tidak bisa di pungkiri jika Christian adalah seorang hartawan yang memiliki harta melimpah. tidak ada yang tahu bisnis apa yang dia jalankan selama ini.

"Wah...ini rumah atau istana? kenapa bisa begitu mewah dan luas?" batin Careless.

Di saat Christian melangkah masuk ia di sambut oleh anggotanya dengan hormat.

"Bos, Anda sudah kembali," sambutnya dengan menunduk.

"Paul, aturkan kamar untuk nona ini!" titah Christian.

"Selamat datang, Nona. nama saya adalah Paul Tristan. panggil saya Paul saja," sapa Paul dengan sopan

"Hai...kakak Paus Jantan apa kabar namaku adalah Careless," balas sapaannya dengan ramah.

"Pa-paus jantan? Anda salah, Nona. nama saya adalah Paul Tristan," ujar Paul.

"Nama yang bagus," ucap Careless.

"Terima kasih, Nona Careless," ucap Paul dengan senyum ramah.

"Silakan ikut saya!" sahut Paul dengan sambil berjalan

"Terima kasih, kakak Paus," ucap Careless yang ikuti langkah pria itu.

"Kenapa memanggilku paus lagi," batin Paul.

"Paus jantan?" gumam Christian yang tersenyum.

Jam dinding menunjukan pukul 23.00 malam.

Careless yang tidak bisa tidur membolak balik badannya sepanjang malam.

"Tidak bisa tidur, walau kamar ini sangat mewah dan kasurnya sangat empuk aku juga tidak bisa tidur," ucap

Careless yang bangkit dan kemudian turun dari kasur.

Ia berjalan keluar dari kamarnya sambil melihat sekeliling.

"Rumah ini benar-benar tidak masuk akal, bisa-bisanya begitu besar. sehingga aku sudah lupa masuk dari mana. di sini adalah lorongan yang panjang semua adalah ruangan. dan di mana pintu besar? kenapa aku tidak bisa ingat," batin Careless dengan menepuk kepalanya.

Careless yang merasa penasaran dirinya pun berjalan di sepanjang lorongan yang di warnai lampu berwarna kuning, sambil melihat ukiran mewah dan unik di seluruh dinding lorongan itu. tentu saja dirinya belum pernah melihat kemewahan yang ada di depan matanya.

"Memang rumah orang kaya, sangat berbeda dengan rumah orang kaya lainnya," ucap Careless yang sedang menyentuh ukiran di dinding tersebut.

Setelah setengah jam kemudian ia ingin kembali ke kamarnya akan tetapi dirinya telah lupa di mana posisi kamarnya.

"Aku sudah berjalan ke sana ke mari kenapa masih tidak melihat kamarku? woi...ada orang di sini? aku ingin tahu kamar ku di mana..." teriak Careless dengan nada memenuhi satu lorongan itu.

"Tidak ada orang, memang ke mana mereka? apa rumah ini adalah rumah hantu, menghilang semua penghuninya di saat malam hari!" ketus Careless dengan kesal.

Keesokan harinya.

Paul yang baru membuka matanya dirinya langsung menuju ke kamar mandi, tidak menunggu lama ia pun melepaskan semua pakaiannya sehingga tubuhnya tanpa sehelai benang. lalu ia berjalan menghampiri bathub dengan berniat ingin mengisi air. kemudian ia menarik gorden pembatas ke samping dan lalu dia pun~✓

"Aarrghh...." teriakannya yang memenuhi satu ruangan kamar itu karena dirinya melihat seorang gadis yang tertidur di dalam bathub.

Karena terkejut dengan suara teriakan pria itu Careless langsung membuka matanya.

Paul yang tanpa pakaian menarik handuknya lalu melilit tubuh bagian bawahnya.

"Kakak Paus jantan, maaf. aku tertidur di sini!" ucap Careless yang menguap.

"No-nona, ke-kenapa kau bisa ada di kamar mandi ku?" tanya Paul yang terkejut dengan kehadiran gadis itu.

"Maaf, semalam aku sesat. rumah kalian ini sangat aneh. aku tersesat dan tidak tahu kamarku yang mana. makanya aku asal masuk. saat aku masuk aku melihatmu sudah tidur makanya aku tidur di sini saja. dan aku tidak mau menganggu mu tidur," jelas Careless yang panjang lebar.

"Nona, ka-kalau begitu apa nona bisa ke-keluar dulu?" tanya Paul dengan berbata dan merasa canggung.

Careless kemudian berdiri dan keluar dari bathub, saat ia menginjak lantai keramik yang basah dan karena kecerobohannya ia pun terjatuh di depan Paul yang sedang berdiri di sana.

Bruk...

"Aarggh..." teriak Careless yang terjatuh terlungkup dan tanpa sengaja ia menarik handuk lilitan tubuh bagian bawah Paul. sehingga membuat pria itu tanpa balutan apapun di tubuhnya.

"Sakit sekali tubuhku! hah...kenapa bisa ada handuk sini? ini handuk siapa ya?" ucap Careless yang sedang memegang handuk tersebut.

Paul yang berdiri di depan gadis itu merasa terkejut dengan penampilannya yang tanpa sehelai benang di depan mata seorang gadis.

Sesaat kemudian Careless mendapati ada sepasang kaki yang di hadapannya itu, lalu ia pun mengangkat kepalanya dan memandang sesuatu yang ada di depan matanya.

"Aaarrgghh...." teriakan Paul dan Careless dengan serentak.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh   Lion Di Serang

    Saat Careless ingin melangkah pergi tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampirinya. saat itu seorang pria yang menarik pinggang gadis itu ke pinggir jalan."Hei, kenapa bawa mobil tidak mengunakan mata," teriak Careless dengan kesal Careless masih tidak menyadari siapa pria yang menyelamatkan dirinya. Kemudian ia pun menoleh ke arah pria yang berada di belakangnya itu."kakak tampan, ternyata kamu lagi yang menyelamatkan aku," ucap Careless pada pria yang tak lain adalah Christian."Di mana ada kamu pasti ada kericuhan," ujar Christia yang melepaskan pelukannya."Dia merampas dompet bibiku, aku hanya memberi pelajaran padanya," jawab Careless.Christian lalu melangkah pergi dan meninggalkan gadis itu di sana."Kakak tampan ini dingin sekali seperti es batu," gumam Careless.Tidak lama kemudian Careless meninggalkan jalan besar itu. sementara pria botak masih di hajar oleh pejalan kaki di sana sehingga kepalanya benjol-benjol.Siang hari..Careless kembali ke toko bunga."Bibi, aku p

  • Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh   Ulah Careless

    Pria botak itu mengeluarkan senjata tajam dan berjalan menghampiri Careless dan bibinya yang sedang memilih sayur. di sore itu pasar masih di ramaikan sejumlah pembeli."Bibi, sayur ini masih segar," kata Careless yang sambil memilih sayur-sayuran."Iya, kita beli untuk stok beberapa hari agar tidak perlu setiap hari ke pasar," jawab Mommy yang juga sedang memilih sayur."Dua wanita ini sangat tepat untuk di jadikan sasaran, ambil dompetnya dan pergi dari sini," batin pria itu.Pria botak itu melangkah semakin mendekati Mommy, karena dompetnya di pegang oleh Mommy sehingga menarik perhatian preman itu.Pria botak itu lalu merebut dompet dari tangan Mommy di saat ia sedang memilih sayur-sayuran."Hei...kembalikan dompetku!" teriak Mommy dengan nada tinggi."Kurang ajar! berani sekali kau ingin merampok kami, aku akan memberi pelajaran untukmu," bentak Careless yang mengambil sendok panjang berbahan stainles yang di jual orang pasar itu."Paman, aku beli senjata ini denganmu untuk mengh

  • Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh   Careless Menyasar

    Keesokan harinya Ronald bersama dengan anak buahnya mendatangi lokasi kejadian pembunuhan yang di lakukan oleh King Devil."Pembunuhan seperti apa ini?" Kata Jimmy yang melihat lokasi kejadian itu yang berserakan dengan jasad-jasad para penjudi tersebut."Kita akan di sibukkan dengan kasus baru!" ujar Ronald yang sedang memeriksa korban jiwa."Detektif, para warga sini mengatakan para korban selalu membuat keributan, di saat mereka mabukan sering saja melempar rumah warga sini dengan botol minuman. selain itu para penjudi ini juga sering merampas barang warga sini dan juga memukul mereka, sehingga membuat mereka terganggu dan ketakutan" lapor salah satu anak buah Ronald yang bernama Kelvin."Apakah mereka melihat siapa pelakunya?" tanya Ronald.yang berdiri di hadapan anak buahnya."Mereka tidak melihat siapa pun di sini semalam" jawab Kelvin."Pak Ronald, lihat ini!" teriak Jimmy."Ada apa?" tanya Ronald yang menghampiri anak buahnya itu yang sedang memerhatikan salah satu korban yan

  • Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh   King Devil Membunuh Penjudi

    "Aku sudah melihat semua kejadian tadi, hanya sebuket bunga saja membuat mu menimbulkan masalah. seharusnya kau tahu hari ini adalah hari apa dan apa sebabnya kakek memesan bunga," ucap Christian yang sedang mengancam Fionez."Christian, kau sudah salah paham, dia yang merusakan bunga itu bukan aku," jawab Fionez."Pistol sudah menempel di kepala mu, tapi kau masih saja begitu keras kepala," kata Careless."Diam!" bentak Fionez dengan kesal."Nona, ini bayaran ku, maaf atas kejadian hari ini," ucap Girmanlo dengan memberikan lembaran uang."Terima kasih, Tuan. setidaknya di sini masih ada yang pengertian,"ucap Careless sambil menyindir."Girmanlo, jangan biarkan dia pergi dulu! dia melukai aku dan aku ingin memotong jarinya," perintah Fionez."Apa kau masih tidak cukup membuat keributan?" bentak Lion yang melangkah keluar dengan mengunakan tongkat berkepala singa yang di temani oleh Paul dan Giorge"Kakek, aku...""Diam! tidak perlu menjelaskan lagi! aku sudah melihat semuanya, nona i

  • Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh   Perkelahian Careless dan Fionez

    Pelayan itu membawa Careless menuju ke halaman samping rumahnya."Nona, silakan menunggu! saya akan memanggilnya!" ucapnya dengan sopan dan melangkah masuk ke dalam rumah."Rumahnya sangat luas, dalamnya pasti sangat nyaman," gumam Careless.Saat Careless sedang berdiri sambil memegang sebuket bunga Fionez yang berjalan ke halaman melihat gadis itu yang adalah musuhnya, ia pun langsung menghampirinya."Hei...kenapa kau berada di sini?" tanya Fionez dengan nada kesal."Kenapa kau berada di sini?"tanya Careless."Ini adalah rumahku! bagaimana, apakah kau berniat buruk sehingga datang ke sini dengan membawa bunga jelek ini," ketus Fionez yang merebut bunga itu dan kemudian melempar ke atas tanah dan sengaja menginjaknya."Kau sangat keterlaluan," bentak Careless dengan kesal dan mendorong wanita itu hingga terjungkal.Brugh.."Aargrhh..." jerit Fionez yang kesakitan."Kau berani sekali melawanku, apa kau tidak sadar ini tempat siapa," teriak Fionez dengan nada tinggi sehingga di dengar o

  • Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh   Careless Muncul Di Kediaman Lion

    "Pak, King Devil ini selalu saja muncul dan menghilang tiba-tiba, apa tujuan dia membunuh mereka semua, apakah hanya hobi membunuh ataupun dia bermusuhan dengan mereka?" tanya Jimmy."Kita tidak bisa menebak pikirannya, teruskan pencarian King Devil!" perintah Ronald."Siap Pak," jawab mereka dengan serentak.Mansion Christian.Christian berada di dalam ruangan rahasia dengan berkomunikasi dengan empat layar kaca televisi jumbo yang tergantung di dinding ruangan itu.Empat orang dari seberang sana sedang melaporkan sesuatu. mereka berada di tempat yang berbeda."Bos, transaksi kita lancar dan tanpa gangguan. semua barang kita telah habis di jual, dan untuk selanjutnya kami menunggu pemasukan barang," kata Dennis yang berada di kamboja."Bos, hari ini pemasukan barang dan hampir saja terjadi kericuhan, karena sekumpulan orang yang datang sengaja menimbulkan keributan," ujar Anto yang berada meksiko."Dari mana asal mereka?" tanya Christian."Mereka adalah sekumpulan preman, sarang mer

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status