Share

Pertemuan kembali

"Kamu yakin akan membalas kepada Harsa?" tanya Tania. Ia melihat Amy begitu serius ingin membalaskan dendam kepada Harsa.

"Iya. Biar dia tahu rasa. Dia telah berani mencoba bermain-main denganku," balas Amy.

Tania tersenyum memandang Amy, "Bagaimana kita pulang ini, ya?" tukas Tania. Ia menoleh ke kiri-kanan mereka.

Amy pun mengikuti arah pandangan Tania, "Apakah Soleh dan Yudi tahu? Jika kita disini? Hadeh!" keluh Amy, "bodohnya kita tidak meminjam ponsel Yanto untuk menghubungi mereka …. " Amy memandang langit yang suram tertutup mendung.

Keduanya terdiam saling memandang langit, "Bagaimana jika kita mencoba keluar dari pelabuhan ini?" usul Tania.

"Usulmu boleh juga! Ayo," ajak Amy. 

Keduanya berjalan tertatih mencoba untuk keluar dari dermaga.

***

Sementara Yudi dan Soleh telah menyusuri dermaga dengan bantuan beberapa polisi dan teman-teman Soleh di dermaga. Mereka menggunakan senter mencoba untuk berjalan menyusuri jalanan. 

Mencoba mencari di setiap sudut dan barisan-barisan kapal kecil, dan pesiar.

Duar! Duar! 

Mereka melihat sebuah ledakan dari kejauhan.

"Coba, lihat!" tunjuk Yudi ke arah ledakan.

"Ayo, aku rasa mereka ada di sana!" balas Soleh. Mereka berlari ke arah ledakan, berusaha secepatnya menuju ke sana. 

"Ya Allah lindungilah istriku dan sahabatku," batin Yudi cemas, "aku tak bisa hidup tanpa Tania. Engkau Maha Tahu Ya Allah!" doa-doa Yudi.

"Apa yang terjadi dengan Amy dan Tania? Ya Allah lindungilah mereka, aku tidak bisa tidak melihat Amy …. " Soleh membatin, ia begitu takut akan terjadi sesuatu kepada Amy dan Tania.

Kedua pria yang begitu mencintai pasangan mereka dengan segenap jiwa, berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada orang yang mereka kasihi. 

Yudi dan Soleh berlari, di belakang mereka beberapa polisi dan teman Soleh mengikuti mereka. Semuanya terus berlari menembus malam temaram.

Jiwa raga mereka ketakutan saat keduanya mulai berpikir yang tidak-tidak. Bayangan kengerian yang telah dihadapi pasangan mereka di sana juga rasa takut kehilangan bila sesuatu telah terjadi.

Mulai menghantui membuat Soleh dan Yudi semakin cepat untuk mencapai ledakan tersebut. Mereka tidak peduli gelap menghalangi langkah mereka. Keduanya hanya ingin mengetahui keadaan pasangan masing-masing.

Mereka melihat siluet dua orang yang sedang berjalan saling memarahi berangkulan di dalam balutan perban. Yudi dan Soleh mencoba untuk menajamkan pandangan mereka. 

Keduanya dan semua orang saling pandang, berusaha untuk menelaah siapa yang sedang berjalan di depan mereka.

"Tania!" ucap Yudi.

"Amy!" ucap Soleh bersamaan.

Keduanya langsung berlari menuju keduanya, Amy dan Tania saling pandang.

"Apakah mereka anak buah Roman?" tanya Amy.

"Entahlah, aku tidak tahu! Bersiaplah," balas Tania. Keduanya mencoba untuk berhenti, menanti siapa yang akan muncul di depan mereka.

Amy dan Tania melepaskan rangkulan mereka berusaha untuk bersiap akan segala kemungkinan yang akan mereka hadapi. Mereka berdoa berharap jika yang berlari menyongsong mereka ada teman bukan musuh.

Keduanya melihat orang yang mereka sayangi berlari ke arah mereka, "Mas Yudi!" teriak Tania bahagia. Ia pun berlari menyambut Yudi.

"Tania!" teriak Yudi langsung merangkul istrinya yang sudah melingkarkan tangan memeluk di lehernya. Keduanya saling mengecup dan berciuman, mereka tidak peduli dengan orang di sekitar mereka.

Amy memandang disebelah Yudi Soleh dengan gagahnya berlari menyongsongnya, "Soleh!" lirihnya bahagia.

Untuk pertama kalinya Amy merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat melihat Soleh. Ia tidak lagi merasakan sedih dan sakit saat melihat Tania dan Yudi berciuman di depannya.

Amy hanya merasakan cinta saat Soleh merengkuhnya di dalam dekapan hangat, "Aku kira aku tidak menemukanmu lagi, My. Aku bisa gila tanpamu," lirih Soleh.

"Aku juga merindukanmu, Leh!" balas Amy berkaca-kaca. Ia memandang wajah Soleh dengan kehangatan, " Ayo, kita pulang!" ajak Soleh.

Soleh membuka jaketnya memakaikannya ke tubuh Amy yang mulai dingin karena angin laut yang sangat kencang. Soleh membopong Amy, begitu pun dengan Yudi yang sudah lebih dulu membawanya masuk ke dalam mobilnya.

Keluarga mereka sudah menyusul mereka. Kedua orang tua mereka memeluk dan mengecup keduanya dengan penuh kasih sayang, "Ayo, Nak. Mari kita pulang!" ajak Rangga kepada menantunya.

Mereka lebih dahulu meninggalkan pelabuhan, Basri memeluk putrinya dan Soleh. Ia menangis terisak, "Putriku, maafkan Papa! Papa tidak menyangka jika manusia bejat itu tega melakukan itu," isak tangis Basri.

"Sudahlah, Pa! Sekarang mari kita pulang, aku ingin istirahat …. " rengek Amy.

Basri tersenyum, "Nak, Soleh Terima kasih!" ujar Basri. Ia tidak tahu lagi apa yang akan ia katakan. Rasanya semua kata di dunia ini tidak mampu untuk mewakili semua perasaannya.

Ia sangat bersyukur dengan hadirnya Soleh di antara ia dan putrinya, "Ya Allah terima kasih sudah memberikan calon menantu seperti Soleh!" batin Basri.

Kedua keluarga pun pulang membelah malam yang panjang dan penuh dengan perjuangan. Yudi yang mendekap Tania di sisinya merasakan kelegaan dan kepedihan. 

Ia selalu saja terlambat untuk menolong istrinya, "Oh, Xenaku. Entah bagaimana caranya aku bisa melindungimu dengan benar," keluh Yudil.

"Bukankah selama ini Mas sudah melindungiku? Memberikan nafkah  lahir dan batinku, tidak membuatku menderita, tidak membiarkanku bersedih dan menangis itu sudah merupakan melindungiku Mas.

"Mas sudah memberikan segalanya kepadaku cinta, kasih sayang, kesetiaan, uang, dan semua yang bisa kamu berikan telah Mas berikan. Apalagi, yang kurang? Bagiku itu sudah lebih dari cukup.

"Mas selalu mendukungku. Jangan selalu mengeluh akan sesuatu yang tidak bisa Mas lakukan, semua itu adalah takdir dari Allah, Mas!" ujar Tania membelai wajah suaminya.

Rangga dan Hamzah yang duduk di jok depan terdiam dan tersenyum, keduanya merasakan jika kedua anak-anak mereka begitu bahagia. Keduanya saling mengerti dan menyayangi.

"Semoga Allah melindungi anak dan menantuku di mana pun mereka berada. Semoga secepatnya mereka memberikanku cucu," batin Rangga. 

Ia sudah sangat tidak sabar untuk itu.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status