Share

S2-Bab 27

Author: Maria Anita
Sudut pandang Heru.

Aku benar-benar frustrasi karena Sekar terus bersikap dingin. Parahnya lagi, Enzo nelpon dan nanya apa yang sudah aku lakukan, soalnya dia ketemu Sekar di mal dan katanya kami sudah nggak bersama lagi. Hah, enak saja! Aku nggak bakal nerima semudah itu.

Setidaknya sekarang dia bakal kerja bareng Aditya, dan itu bisa jadi keuntunganku, aku bisa ketemu dia tiap kali mampir ke kantor Aditya. Tapi ya, situasi Aditya dan Peter juga nggak jauh beda sama aku.

Lalu ada makan siang yang konyol itu bareng para cewek dan teman-teman dari kakaknya Vivi, untung banget Sekar nggak ikut. Mereka terang-terangan godain cewek-cewek kami, dan parahnya lagi, cewek-cewek itu malah terima aja.

Hari Jumat, kami rencana ngumpul buat main permainan papan di rumah Peter. Kupikir lumayanlah buat ngobrol bareng para cowok. Sejak ketemu Sekar, aku sudah nggak tertarik lagi sama perempuan lain. Dia yang terus ada di kepalaku. Dan sekarang, cuma gara-gara salah paham, dia buang aku kayak sampah.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 27

    Sudut pandang Heru.Aku benar-benar frustrasi karena Sekar terus bersikap dingin. Parahnya lagi, Enzo nelpon dan nanya apa yang sudah aku lakukan, soalnya dia ketemu Sekar di mal dan katanya kami sudah nggak bersama lagi. Hah, enak saja! Aku nggak bakal nerima semudah itu.Setidaknya sekarang dia bakal kerja bareng Aditya, dan itu bisa jadi keuntunganku, aku bisa ketemu dia tiap kali mampir ke kantor Aditya. Tapi ya, situasi Aditya dan Peter juga nggak jauh beda sama aku.Lalu ada makan siang yang konyol itu bareng para cewek dan teman-teman dari kakaknya Vivi, untung banget Sekar nggak ikut. Mereka terang-terangan godain cewek-cewek kami, dan parahnya lagi, cewek-cewek itu malah terima aja.Hari Jumat, kami rencana ngumpul buat main permainan papan di rumah Peter. Kupikir lumayanlah buat ngobrol bareng para cowok. Sejak ketemu Sekar, aku sudah nggak tertarik lagi sama perempuan lain. Dia yang terus ada di kepalaku. Dan sekarang, cuma gara-gara salah paham, dia buang aku kayak sampah.

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 26

    Sudut pandang Sekar.Aku benar-benar nggak nyangka! Heru baru aja meyakinkanku kalau dia milikku, eh, tiba-tiba cewek itu muncul dan langsung sodorin diri ke dia. Aku kenal dia, itu cewek yang juga nempel terus sama Heru waktu di Societa. Tapi saat itu, rasanya aku pengin cakar matanya dan cabik-cabik dada cewek itu!Kami keluar dari mal, dan aku langsung telepon Melati, yang bilang dia senang banget kalau aku nginap di tempatnya. Minda antarin aku ke rumah Melati, walaupun dia sempat maksa aku buat tinggal bareng dia dan Citra. Tapi aku tetap pilih ke rumah Melati, karena Citra sudah cukup banyak masalah, aku nggak mau tambahin beban lagi.Sampai di rumah Melati, kami ngobrol sampai larut malam, dan dia sarankan aku supaya jangan kasih Heru perlakuan yang terlalu gampang."Sekar, kamu itu terlalu luar biasa buat nerima cowok yang biasa-biasa aja, oke?" kata Melati waktu ucapin selamat malam. "Untung kamu libur besok. Nanti kalau aku pulang kerja, kita bisa jalan bareng.""Sepakat, sa

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 25

    Sudut pandang Heru.Aku sudah nggak sabar ketemu Sekar. Hari ini dia bakal datang ke rumahku sepulang dari mal, akhirnya dia benar-benar jadi milikku! Aku sudah menyiapkan kejutan buat dia di rumah, malam yang romantis banget.Menjelang sore, aku mulai gelisah di kantor, jadi aku putuskan buat ambil kopi dan jalan-jalan sebentar keliling gedung, cari angin biar nggak terlalu kepikiran. Waktu mau balik ke ruanganku, aku nggak sengaja dengar Minda lagi ngobrol sama Citra, bilang mereka mau ke mal buat lihat-lihat beberapa gaun yang katanya pernah disebut Sekar.Aku langsung kepikiran ide seru. Aku balik ke meja, langsung hubungi teman-teman semua, satu per satu. Soalnya kalau satu cewek aja mau ke mal, aku yakin yang lain juga bakal ikut.Kita janjian ketemu di sana. Kita datang lebih awal dan nongkrong di kafe dekat tokonya Sekar, dari situ kita bisa lihat para cewek masuk ke mal. Begitu mereka datang dan masuk ke ruang ganti toko, kita langsung masuk ke toko dan duduk di depan ruang g

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 24

    Sudut pandang Sekar.Setelah berjam-jam di kantor polisi, akhirnya kami dibebaskan, dan Heru mengantar kami pulang. Hendra tetap ditahan, tapi polisi memberi tahu kami bahwa karena ini pelanggaran pertamanya, ditambah beberapa faktor lain, itu menguntungkan dia, kemungkinan besar dia tidak akan lama dipenjara. Kabar itu membuatku patah semangat."Bu Padma, saya sangat menyesal harus bertemu Ibu dalam situasi seperti ini," kata Heru pada ibuku di depan gerbang rumah."Saya juga, Nak. Tapi terima kasih karena sudah mendukung Sekar," Ibu menyampaikan rasa terima kasihnya. "Mau mampir dulu?""Tidak, terima kasih, kalian berdua butuh istirahat. Tapi nanti setelah Ibu pulang dari perjalanan, ayo kita atur makan malam. Saya ingin memperkenalkan diri secara resmi." Heru melempar senyum indah ke arah Ibu."Kedengarannya bagus." Ibu menjabat tangannya lalu masuk ke dalam."Sekar, kamu gimana?" tanya Heru sambil menatap wajahku."Aku baik. Syukurlah semuanya berjalan lancar. Setidaknya untuk sek

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 23

    Sudut pandang Sekar."Sekar?""Ada apa, Sekar?" tanya Heru begitu aku menutup telepon."Hendra..." Suaraku bergetar."Hendra siapa, Sekar?" Heru menatapku bingung."Mantan pacarku. Dia ada di dalam rumah... sama ibuku." Aku mulai menangis. "Aku harus masuk.""Yang di mal itu?" Aku mengangguk."Ibumu izinkan dia masuk? Padahal dia lagi nguntit kamu?" Heru bertanya, dan dari ekspresinya, aku tahu dia sudah mulai marah."Nggak, ibuku jelas nggak izinkan. Aku juga nggak tahu gimana dia bisa masuk." Aku benar-benar bingung dan merasa hilang arah."Sam, ibumu bilang apa tadi?" Heru berusaha memahami situasinya."Dia cuma bilang Hendra nungguin aku. Itu aja. Heru, aku nggak tahu gimana dia bisa masuk, dan aku nggak tahu apa yang lagi terjadi di dalam. Ibu sendirian sama dia." Panik mulai menguasai pikiranku."Tenang dulu." Aku masih duduk di pangkuan Heru, dan dia langsung memelukku erat. "Kita hubungi polisi dulu, baru kita masuk bareng. Aku rasa karena kamu sudah punya surat perintah perli

  • Cinta Diam-Diam Sang Bos   S2-Bab 22

    Sudut pandang Heru.Aku tiba di mal beberapa menit sebelum jam kerja Sekar selesai. Aku menunggu di luar toko, jaga jarak. Ada seorang pria berdiri nggak jauh dari pintu masuk, dan kupikir dia mungkin pacarnya salah satu pegawai lain.Sekar keluar dari toko sambil tersenyum manis padaku, tapi senyuman itu langsung hilang waktu pria itu menangkap lengannya dan mengatakan sesuatu. Dia terlihat ketakutan, jadi aku langsung mendekat."Ada masalah di sini?" tanyaku sembari berdiri di samping Sekar."Bukan urusanmu, orang kaya sok tahu! Aku lagi ngomong sama pacarku," katanya kasar, dan aku langsung menoleh ke Sekar yang terlihat takut."Lepasin aku, Hendra, kamu bukan siapa-siapa buat aku." Sekar berusaha menarik lengannya, tapi dia nggak mau lepaskan."Jadi, Hendra, kamu denger sendiri KATA PACARKU!" tekananku di kata pacarku sengaja kubuat keras. "Lepasin dia sekarang juga, kalau nggak kamu bakal cari masalah besar.""Jadi bener ya? Kamu sekarang sudah tidur sama si orang kaya ini, Sekar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status