Home / Romansa / Cinta Gadis tak Bernasab / 48. Melepasmu Dengan Ikhlas

Share

48. Melepasmu Dengan Ikhlas

Author: Bai_Nara
last update Last Updated: 2024-11-17 17:59:04

Alfa sedang duduk melamun di ranjang salah satu kamar tamu di rumah Kyai Nabhan, ayah Nabila. Dia sudah menunaikan sholat dhuhur tapi belum mau makan.

Hanan sudah memaksanya, bahkan Kyai Nabhan sampai turun tangan, tapi tak berhasil membujuk putra tunggal Kyai Baihaki itu untuk makan. Mereka pun membiarkan karena merasa Alfa akan bak-baik saja. Yang dibutuhkan Alfa saat ini adalah kesendirian dan waktu.

Alfa bergeming karena ponselnya berdering. Dia segera mengambil ponselnya. Berharap kalau yang menghubungi adalah Galuh. Ternyata nama Shadiqah yang muncul.

Alfa menaruh ponselnya di ranjang. Dia kembali bersandar. Alfa memejamkan mata. Ponselnya terus berdering tapi dia tak peduli. Alfa membuka matanya lalu tatapannya tertuju pada koper Galuh. Alfa sontak bangun dan menuju ke koper.

Dia mencoba membuka koper Galuh. Rupanya dikunci dengan angka. Dia mencoba membuka dengan berbagai angka yang dia pikir akan Galuh gunakan. Ternyata tak bisa. Beruntung Alfa pernah kelupaan angka sandi ko
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
hmm,,, Bisa jadi malah mbuat shadiqa minta Putus dgn nya karena ulah alfa yg tiba² Berubah jadi Dingin
goodnovel comment avatar
Bai_Nara
tunggu aja kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Fitri Widya
Maaaak... Obrolan alfa sama ummi bikin aku ikut nangis.... Apa setelah kepergian galuh, alfa jadi sosok yg lebih dingin dan suka menyendiri?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Gadis tak Bernasab   130. Misi Penyelamatan

    Semua orang tengah berkumpul di ruang keluarga kediaman Kyai Baihaki. Aba Faris, Ibu Anjani, kedua orang tua Zahra sampai Alwi dan sang Umi juga turut serta. Galuh sejak mendengar kabar kalau Fairuz shock dan hampir pingsan. Bu Nyai Khomsah yang khawatir memanggil Dokter Asih dan menyarankan Galuh untuk istirahatistirahat agar tak membahayakan janin yang dikandungnya. Aba Faris dan Ibu Anjani yang diberitahu kalau Galuh sedang hamil, sangat bahagia pun Pakdhe Aiman dan Budhe Zainab. Hanya Bu Nyai Latifah dan Alwi yang terlihat tidak senang. Tapi mana peduli semua orang.Karena itu lah, Galuh lebih banyak di kamar, biar tidak terlalu lelah. Sang Ibu, Budhe Zainab, Umi Khomsah dan Zahra ikut menemani. Zahra berkali-kali meminta maaf sambil menangis. Namun, Galuh tentu saja tidak bisa menyalahkan Zahra sepenuhnya. "Udah, gak usah nangis, Mbak. Bukan salah kamu kok.""Tapi kalau aku gak ke kamar mandi kalau aku gak sho--""Masa kamu gak sholat? Dosa dong. Udah gak papa. Kita berdoa saj

  • Cinta Gadis tak Bernasab   129. Penculikan

    "Tuan, apa Anda ingin saya melakukannya segera?""Iya semakin cepat semakin baik. Setelah ini, aku akan langsung membawa cucuku pergi. Hingga tak ada seorang pun yang bisa mengambilnya," ucap lelaki tua bernama Bawazier. "Baik, Tuan. Saya akan segera mempersiapkan diri bersama yang lain.""Aku benar-benar berharap padamu, Danu. Jangan sampai membuat kesalahan, apalagi ada jejak yang akan menuju padaku, mengerti!""Tuan jangan khawatir. Tuan bisa percaya pada saya."Bawazier tersenyum puas. Danu, lelaki berusia tiga puluhan pun pergi dari ruang kerja milik Bawazier. Belum ada satu menit, pintu ruang kerja kembali terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Sosok itu langsung duduk di depan suaminya."Kak Bawazier, benarkah Kakak akan mengambil anak itu?""Tentu saja. Memangnya kamu punya cucu lain lagi? Atau kamu ingin aku menikah lagi agar aku bisa memiliki keturunan lain dan tidak perlu berurusan dengan keturunan dari wanita panti itu!" ucap Bawazier, se

  • Cinta Gadis tak Bernasab   128. Dugaan Hamil

    Alwi sedang tiduran di kasurnya. Setelah memastikan asetnya tidak apa-apa, dia memutuskan untuk istirahat. "Sial! Kenapa sih, aku seringnya sial kalau ketemu itu cewek. Awas saja, akan kubalas dia. Pasti akan kubalas."Tiba-tiba ponsel Alwi berdering, Alwi ingin tak mengangkatnya tapi akhirnya dia angkat juga. Setelah menjawab salam, dia langsung saja to the point pada si penelepon."Ada apa, Mbak?""Cuma mau ngasih tahu, beberapa kontrakmu dibatalkan termasuk yang kamu mau jadi pemeran utama film yang syuting di Beijing.""Bukannya emang produksinya juga bermasalah kan?""Emang. Makanya kamu harus bersyukur gak perlu bayar pinalti termasuk pelanggaran beberapa kontrak iklan.""Oh.""Hanya 'oh' saja tanggapanmu? Padahal kamu hampir aja mematikan mata pencaharianku."Alwi hanya diam saja tak berkomentar. Mita yang sudah menyerah pada Alwi akhirnya memberikan ultimatumnya"Terserah kamu. Masa kerja kita hanya tinggal enam bulan lagi sesuai kontrak. Aku udah gak akan nyariin kontrak apa

  • Cinta Gadis tak Bernasab   127. Sakit Ya?

    [Kapan kamu balik? Cepatlah balik. Banyak kerjaan yang sudah menunggu. Profesional dong, Wi! Kamu jangan gegayaan sok terkenal. Kamu tuh belum jadi apa-apa. Jangan belagu!][Awalnya aku seneng kerjasama sama kamu. Tapi kalau endingnya gini, mending aku gak nerbitin kamu loh, Wi][Bukan cuma kamu yang butuh duit. Aku juga. Aku harus kasih makan anakku. Please lah. Udah banyak yang aku lakuin buat ngurusin ego kamu. Oke sekali dua kali, itu gak masalah. Berulang kali ... sama aja bunuh diri][Kalau kamu masih anggep aku manajermu, jawab aku. Kalau gak bisa, anggap aku sahabat kamu. Kalau gak juga, anggap ini permintaan seorang janda yang lagi nyari duit buat makan!]Pesan dari sang manajer sedikit membuat Alwi merasa tak enak. Jujur saja, Alwi harus berterima kasih pada sang manajer. Karena wanita itu, Alwi menemukan passion dia. Alwi juga bisa membantu perekonomian sang manajer. Alwi pun bisa mendapat banyak uang. Uang yang ingin Alwi gunakan untuk masa depan bersama Galuh.Tapi ... se

  • Cinta Gadis tak Bernasab   126. Gendong-Gendongan

    Salah satu hal yang Alfa sukai jika Zahra sedang menginap adalah Fairuz akan lebih banyak waktu main sama Zahra jadi dia bisa lebih banyak main sama Galuh. Terutama bermain saat malam hari. Tanpa takut ketahuan dan bisa nambah berulang.Namun kali ini ada yang berbeda dengan sang istri. Biasanya jika selesai bercinta, Galuh hanya akan membersihkan diri lalu tidur. Tapi kali ini ada yang aneh, setelah membersihkan diri, yang dilakukan Galuh adalah ngemil. Ya, ngemil jajanan yang tadi sore dibeli di minimarket."Kamu laper banget apa?""Iya Mas. Rasanya pengen makan terus," jawab Galuh sambil sesekali mengunyah kuaci."Mau tak bikinin makanan? Mie instan, mie goreng atau nasi goreng? Sesuatu yang bikin kamu kenyang. Dari pada ngemil gitu, nanti gak kenyang.""Moh. Maunya ini aja.""Oh begitu. Ya udah, mas tak bikin mie goreng dulu deh.""Oke."Alfa pun keluar kamar dan segera menuju ke dapur. Galuh sendiri tetap bertahan di kamar. Dia ingin rambutnya kering dulu sebelum keluar kamar. Be

  • Cinta Gadis tak Bernasab   125. Ratunya Tantrum

    "Loh, Tifah. Sejak kapan di sini?" tanya Bu Nyai Khomsah. "Mas Baihaki mana, Mbak?" bukannya menjawab pertanyaan, Bu Nyai Latifah malah bertanya tentang keberadaan sang kakak. "Masih ngobrol sama Pak Subandi tadi.""Alfa mana?""Mampir ke minimarket, si Fay minta jajan. Masih pada di sana mungkin.""Haish."Bu Nyai Latifah kesal. Dia memilih kembali duduk di sofa ruang tamu dan menunggu sang kakak. Setengah jam kemudian, sang kakak akhirnya pulang. "Mas! Njenengan kemana saja sih? Lama bener ngobrolnya. Gak tahu apa aku sudah nunggu dari tadi.""Ya maaf. Habis tadi ngobrol urusan ngaspal jalan desa, makanya lama bahasnya," jawab Kyai Baihaki lembut. Kyai Baihaki kemudian duduk di sebelah sang adik. "Ada apa?""Alwi.""Alwi?"Bu Nyai Latifah lalu mengeluarkan semua unek-uneknya. Kyai Baihaki menyimak saja tanpa menyela. Begitu sang adik sudah mengutarakan semua yang dia ingin ucapkan, respon Kyai Baihaki hanya berupa helaan napas saja. "Lah kok gak ngomong sih Mas? Komen apa git

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status