Share

Bab 119

Author: Yovana
Kerumunan orang yang bergerak di sekeliling seolah terdiam.

Lampion yang terbang di atas kepala melayang jauh, sementara yang di permukaan sungai mengalir ke hilir.

Angin sungai menerpa pipi, mengangkat beberapa helai rambut.

Bulu mata Vanesa bergetar ringan. Dia menarik kembali pandangannya, menatap Jake, lalu berkata, "Ayo kita pergi."

Jake menunduk menatapnya, tangan yang melindungi bahu Vanesa tidak dilepaskan.

"Tadi kamu nggak menabrak apa pun, 'kan?"

"Nggak." Vanesa menunduk. "Terima kasih."

Jakun Jake bergerak sedikit. "Di sini terlalu ramai, aku akan membantumu keluar."

Kecelakaan kecil tadi memang membuat jantung berdebar kencang. Saat ini, Vanesa juga tidak sempat memikirkan kesopanan, hanya mengangguk pelan. "Baiklah."

Satu tangan Jake memegang bahu Vanesa, sementara satu tangan lainnya menghalangi di depan, melindungi Vanesa saat berjalan pergi.

Tatapan tajam dan dingin yang penuh tekanan di belakang terus mengikuti mereka. Akhirnya mereka meninggalkan kerumunan yang sesak,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sriyati Sri
thor ini udh ratusan bab tp knp masalah hanya itu" aja nggk ada kejelasan dan penyelesain.orng "nya pintar tp bodoh apalagi Vanesa sgt bodoh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 611

    Jerry tidak kembali sampai malam.Ketika dia akhirnya pulang, Davina sudah kembali ke kamarnya.Vanesa sedang duduk di ruang tamu di lantai pertama.Jerry masuk dan melihat Vanesa duduk sendirian di sofa. Dia berjalan menghampiri, lalu melihatnya dan bertanya, "Apa kamu menungguku?"Vanesa mengangkat matanya untuk menatap Jerry. "Jerry, ayo bicara."Jerry pun tersenyum kecil. "Boleh kalau mau bicara soal pernikahan, tapi hal-hal lain nggak perlu dibicarakan.""Oke." Ekspresi Vanesa terlihat dingin. "Aku nggak keberatan menikahimu, tapi syaratnya kita harus pulang dan menikah di sana. Lalu, aku juga mau kita membuat perjanjian pranikah denganmu dan aset kita harus ada akta kepemilikannya."Jerry menatap Vanesa.Sikap Vanesa yang melunak ini agak tiba-tiba.Namun, Jerry segera paham."Apa yang dikatakan Davina kepadamu?""Memangnya apa yang bisa dia katakan padaku?" Vanesa balas mencibir, "Dia sekarang orang yang sangat bergantung pada cinta. Dia sudah bertekad akan melahirkan anakmu, ta

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 610

    "Aku lapar. Aku turun karena ingin makan sesuatu," kata Davina sambil berjalan mendekat dan menatap Vanesa. "Kak Vanesa juga pasti lapar. Ayo kita makan bersama."Vanesa menatap Davina. Jika bukan karena Davina sedang hamil, Vanesa pasti sudah menamparnya.Dia pun balas menatap Davina dengan dingin. "Kamu mengkhianatiku hanya karena aku bersikeras mengakhiri kontrak denganmu?""Kak Vanesa, setiap orang punya pendiriannya masing-masing. Kuharap kamu mengerti."Vanesa tertawa. "Kamu melahirkan anaknya, tapi dia malah memaksa menikah dengan orang lain. Bisakah kamu menoleransi ini?"Davina pun balas tersenyum getir. "Kalau aku nggak tahan, anak ini nggak akan bisa lahir ke dunia."Vanesa tertegun.Jerry ternyata menggunakan anak itu untuk mengancam Davina."Davina, apa kamu nggak mengerti? Jerry menggunakan cintamu untuk mengendalikanmu. Bisakah kamu sadar!""Kak Vanesa, aku nggak bisa memutuskan siapa yang dicintainya, tapi anak ini adalah darah daging kami. Kami punya anak dan anak ini

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 609

    "Jerry, kamu mau apa?""Sudah kubilang aku ingin menikahimu.""Aku nggak akan mau." Vanesa balas menatap dengan dingin. "Jerry, jangan sampai jadi Balin kedua.""Aku berbeda darinya." Jerry menatap Vanesa sambil mengusap lembut dagu wanita itu dengan ujung jarinya. "Vanesa, kamu menyelamatkanku. Aku nggak akan memperlakukanmu seperti ayahku memperlakukan ibuku. Selama kamu tetap di sisiku, aku bersumpah, aku akan memberikan segala yang terbaik untukmu.""Jerry, aku nggak mencintaimu, aku nggak bisa menikah denganmu.""Perasaan bisa dipupuk." Jerry berkata, "Kamu dan Steven sudah menikah diam-diam selama lima tahun. Kamu nggak mencintainya sejak awal, 'kan? Aku tahu kamu berhati lembut. Selama kita hidup bersama selama beberapa tahun, kamu pasti akan jatuh cinta padaku."Vanesa mengernyit, samar-samar menyadari bahwa obsesi Jerry terhadapnya lebih cenderung karena Steven.Mungkin, Jerry selalu menganggap Steven sebagai musuh khayalan dalam hatinya."Jerry, aku sudah lama nggak tertarik

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 608

    "Cici akan menghubungimu mengenai pemutusan kontrak," kata Vanesa sambil berjalan menuju pintu. "Jaga dirimu baik-baik di masa depan."Setelah itu, Vanesa membuka pintu kamar."Kak Vanesa," panggil Davina datang dari belakang.Vanesa menoleh.Davina mengangkat tangannya untuk menutup mulutnya, sorot tatapannya terlihat sangat sedih. "Maafkan aku."Vanesa mengernyit dan hendak berbicara ketika dia mendengar langkah kaki di belakangnya.Firasat Vanesa langsung menjadi buruk. Saat berbalik badan, tiba-tiba ada yang menutup mulut dan hidungnya. Tercium bau yang menyengat dan Vanesa pun langsung pingsan.…Argo menunggu di lobi hotel selama hampir satu jam, tetapi Vanesa masih belum turun.Argo menyadari ada yang tidak beres, jadi dia menelepon seseorang. "Nona Vanesa belum turun.""Naiklah dan cari tahu situasinya sekarang juga."Argo segera pergi mencari Vanesa.Namun, di mana Vanesa?…Saat Vanesa terbangun, dia berada di ruangan yang tidak dia kenal.Ruangan itu besar dan didekorasi ala

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 607

    Kamar tipe suite presiden tempat Davina menginap berada di lantai atas hotel dan menawarkan privasi yang sangat tinggi.Vanesa mengetuk pintu dan tidak lama kemudian pintunya terbuka.Di dalam pintu, Davina mengenakan gaun krem. Wajahnya tampak mulus, tetapi bibirnya sedikit pucat."Kak Vanesa, terima kasih telah datang menjengukku," kata Davina dengan isak tangis.Sebagai seorang wanita, Vanesa dapat melihat bahwa kondisi Davina saat ini sebenarnya tidak baik.Dia melangkah masuk ke dalam kamar dan Davina menutup pintu di belakangnya."Kak Vanesa mau minum apa? Ada kopi, teh, atau jus ....""Davina, aku di sini bukan untuk bernostalgia dan mengobrol." Vanesa menyela Davina dan menatapnya, lalu berkata, "Katakan saja apa pun yang ingin kamu katakan."Davina menatap Vanesa dengan mata berkaca-kaca."Kak Vanesa, apakah kamu kecewa padaku?""Nggak ada gunanya menanyakan itu sekarang." Vanesa menatap Davina. "Davina, kamulah yang paling tahu seberapa besar usaha dan kerja kerasmu untuk men

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 606

    Vanesa ingin memberikan kesempatan kepada pendatang baru dari Grup Angelic untuk menunjukkan wajah mereka lebih sering selama seminggu ini.Jerry tidak muncul lagi sejak hari itu.Vanesa berpikir bahwa karena Davina sedang hamil, Davina pasti akan tinggal di Negara Nasar untuk sementara waktu.…Pertengahan bulan Februari. Hujan sudah berhenti turun di Kota Amari.Namun, cuacanya masih sangat dingin.Setelah bekerja hari itu, Vanesa menerima pesan teks dari Davina.Davina menulis: [Kak Vanesa, aku sudah pulang. Aku ingin bertemu denganmu.]Vanesa sedikit terkejut.Mengapa Davina kembali saat hamil?Vanesa pun menjawab: [Kalau kamu ingin membahas pemutusan kontrak, langsung hubungi Sabdi saja.]Davina membalas: [Aku kembali ke Kota Hasta untuk menghadiri pemakaman ibuku. Aku akan kembali ke Negara Nasar besok. Aku mungkin nggak akan pernah kembali lagi. Sebelum aku pergi, aku ingin bertemu kamu lagi.]Pemakaman ibunya Davina?Vanesa tahu situasi keluarganya Davina secara garis besar.Da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status