Share

Bab 344

Author: Yovana
Mobil baru saja memasuki Kota Guwan ketika Vanesa menerima telepon.

"Aku sudah sampai bandara."

Suara wanita itu terdengar jernih dengan sedikit nada arogan.

Vanesa tersenyum. "Aku akan langsung menjemputmu."

Jerry melirik ke arahnya, lalu bertanya, "Ada teman yang datang?"

Vanesa mengangguk. "Ya."

Jerry bertanya, "Apa kamu ingin aku menemanimu pergi?"

"Nggak perlu. Antar aku pulang saja, aku akan menyetir sendiri ke sana," ujar Vanesa.

"Baiklah."

Vanesa pulang untuk mengambil sebuah dokumen, mengambil kunci mobil, lalu keluar.

Di bandara, Vanesa memarkir mobil di area parkir, lalu masuk ke bandara.

Di dalam bandara yang ramai dengan orang yang datang dan pergi, seorang wanita bertubuh tinggi dengan jaket dan kacamata hitam keluar sambil menarik koper.

Vanesa hampir langsung mengenali wanita itu. Dia mengangkat tangan untuk melambaikannya.

Ketika wanita itu melihat Vanesa, langkahnya terhenti.

Wanita itu melepaskan kacamata hitam dari hidungnya dengan jari, lalu menatap Vanesa dengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 409

    Keesokan paginya.Hanna masih tertidur lelap ketika dari lantai bawah tiba-tiba terdengar suara gaduh.Samar-samar, dia bisa mendengar teriakan panik Anna."Kalian ngapain? Hei! Kalian siapa? Kalian nggak boleh masuk sembarangan tanpa izin …" teriak Anna.Hanna mengerutkan kening. Suara berisik itu membuat kepalanya pusing. Dia bangun, meraih mantel tipis lalu melangkah keluar kamar. Baru tiba di lantai bawah, dia sudah melihat Anna berlari panik ke arahnya."Kak Hanna, mereka suruh kita pindah sekarang juga!" ucap Anna.Hanna tertegun.Orang yang berdiri terdepan adalah Noel.Dia membawa beberapa tukang angkut ke sini.Begitu melihat situasi itu, Hanna langsung punya firasat buruk."Pak Noel, apa maksudnya ini?" tanya Hanna."Maaf, Nona Hanna," ucap Noel. Dia mendekat, lalu melanjutkan, "Aku hanya menjalankan perintah."Hanna memandang para tukang angkut berseragam di belakang Noel dengan ekspresi murung."Steven yang menyuruhmu ke sini?" tanya Hanna.Noel tersenyum tipis, kemudian

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 408

    Jakun Steven bergulir dengan sulit. Dia bertanya, "Jadi sejak awal, kamu memang nggak pernah berniat membawa Bella pulang, ya?""Tentu saja," jawab Vanesa. Dia melanjutkan, "Setiap kali aku melihatmu, aku langsung teringat putraku. Steven, kamu nggak pernah sadar. Setelah putraku mati, aku memang benci Hanna dan Regan, tapi orang yang paling kubenci itu kamu!"Pupil mata Steven mengecil."Sejak putraku mati, setiap kali aku melihat wajahmu, aku selalu berharap di tanganku ada sebilah pisau yang bisa menusuk jantungmu!" lanjut Vanesa.Steven terpaku sambil menatap Vanesa.Vanesa terus berkata, "Aku benci kamu yang selalu melindungi Hanna. Aku benci kaum yang berulang kali memaksaku bertahan demi Regan. Aku benci saat kamu tahu Hanna itu pembunuh putraku, tapi kamu malah memilih diam! Dan yang paling kubenci darimu .…"Dada Vanesa naik turun dengan kuat, suaranya bergetar. Dia melanjutkan, "Yang paling kubenci darimu adalah kamu bahkan nggak memberiku kesempatan untuk melihat putraku te

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 407

    Akhir-akhir ini, Steven yang selalu muncul tiba-tiba tanpa diminta sudah bukan hal aneh lagi bagi Vanesa maupun Jake.Di Kota Amari, mencari seseorang bagi Steven bukanlah hal sulit.Jake melirik Vanesa, lalu bertanya, "Mau hirau dia?"Vanesa tahu alasan Steven menemuinya malam ini pasti tidak jauh dari perkara gugatan Vanesa terhadap Giny.Vanesa menatap sekilas Bella yang sudah terlelap di gendongan, lalu berkata pada Jake, "Kamu bawa Bella dulu ke mobil. Tunggu aku di sana."Jake mengangguk, kemudian menggendong Bella dan pergi ke arah parkiran.Alex segera maju untuk menghadang Steven, dia berkata dengan serius, "Kalau kamu mau menyelesaikan masalah, bicaralah baik-baik."Mendengar ucapan Alex, mata Steven langsung menatapnya dengan tajam. Dia bertanya, "Kamu juga sudah tahu soal ini?"Alex menghela napas pelan, lalu menjawab, "Aku kebetulan bertemu dengannya di rumah sakit kemarin. Separuh wajahnya bengkak parah, Bibi Giny terlalu kejam. Gendang telinganya bahkan sampai pecah."Me

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 406

    Wajah penuh kolagen dan kulit putih merona membuat mata bulat Stella tampak makin bercahaya dan manis.Namun, dia sendiri justru tidak menyukainya.Dia mengerutkan dahi sambil mengeluh, "Aku benar-benar mau diet, tapi mereka semua nggak mengizinkan!"Jake sedang menggendong Bella, sementara Alex menimang putranya yang masih dalam balutan kain.Kedua pria itu saling bertukar pandang sejenak.Alex kemudian sengaja mengalihkan topik, "Duduklah dulu, mari kita pesan makanan."Vanesa menarik napas, lalu menggandeng Stella untuk duduk di sampingnya. Dia berkata, "Nggak perlu buru-buru. Waktu aku baru melahirkan Bella dulu, kondisiku juga sama denganmu. Setelah berhenti menyusui, berat badan akan turun dengan sendirinya. Masakan Harka di sini enak sekali, kamu pernah mencobanya?""Tentu pernah!" jawab Stella. Dia langsung senang begitu mendengar berat badan akan turun setelah berhenti menyusui.Stella tertawa sambil berkata, "Saat mengandung Delvin, aku muntah terus sampai usia kandungan lima

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 405

    Steven baru mengetahui bahwa Giny dituntut pada sore hari berikutnya.Giny menelepon sambil memaki, "Vanesa, si wanita jalang itu! Cepatlah bercerai dengannya! Beraninya dia menuntutku!""Menuntutmu?" Steven mengerutkan kening. "Apa yang kamu lakukan?""Apa yang bisa aku lakukan?" Giny menggerutu, "Aku hanya membalas dendam untuk Regan. Itu hanya satu tamparan! Si pembawa sial itu pantas dipukul! Dia sendiri yang menyebabkan putranya meninggal, tapi dia masih berani mencelakai Regan. Apa dia mengira Keluarga Dallas mudah ditindas ....""Kamu memukulnya?" Mata Steven menjadi muram. "Siapa yang mengizinkanmu memukulnya?"Giny membalas, "Memangnya kenapa kalau aku memukulnya? Aku malah menyesal nggak memukulnya beberapa kali lagi ...."Steven memotong kata-kata Giny, suaranya terdengar dingin dan berat, "Sekarang lebih baik kamu menjelaskan semuanya. Kalau nggak, aku nggak akan membantu perkara pengadilanmu."Giny tertegun. Ketika menyadari kemarahan dalam suara Steven, dia langsung kehil

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 404

    Giny berkata, "Jangan bicara sembarangan. Kalau kamu ingin bercerai, mana mungkin Steven menolak? Dia nggak mencintaimu ....""Benar. Dia nggak mencintaiku, tapi dia merasa aku sangat cocok menjadi ibu tiri dan pengasuh untuk Regan!" balas Vanesa.Suara Vanesa terdengar dingin seperti es ketika melanjutkan, "Meskipun ibu kandung Regan, Hanna, sudah membunuh anakku, Steven tetap acuh tak acuh. Dia tetap menuntutku untuk pulang menjadi pengasuh Regan! Bu Giny, sebenarnya kamu masih bisa memiliki cucu kedua, tapi Hanna membunuhnya!""Nggak mungkin!" teriak Giny.Giny membantah secara langsung, "Hanna jelas-jelas mengatakan padaku kalau itu karena kamu sendiri yang nggak menuruti nasihat dokter, bersikeras untuk tetap bekerja. Jadi, cucuku lahir dalam kondisi prematur, lalu meninggal!""Oh?" Vanesa menaikkan alisnya. "Hanna yang mengatakannya secara langsung padamu?""Benar!" Giny berteriak dengan marah, "Kalau bukan dia yang meneleponku, bagaimana aku tahu kamu sejahat ini! Anakmu sendiri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status