Share

Bab 367

Author: Nayla
"Di dalam hatimu, ternyata aku sepenting itu." Suara Edric yang lemah tetapi membawa sedikit nada menggoda tiba-tiba terdengar.

Scarlett menunduk, melihat bahwa entah sejak kapan dia sudah membuka mata. Wajahnya tetap pucat, tetapi saat ini dia sedang menatapnya sambil tersenyum.

Scarlett tertegun beberapa saat. Setelah menyadari bahwa ini bukan mimpi, ujung hidungnya terasa perih. Rasa takut, ngeri, sedih, dan gembira ... semua emosi bercampur menjadi satu.

Dia tak bisa menahan diri lagi. Dia melemparkan diri ke pelukan Edric dan menangis terisak-isak hingga seluruh tubuhnya gemetar.

Edric awalnya ingin menggoda lagi, tetapi melihat Scarlett menangis dengan begitu menyedihkan, hatinya langsung melunak. Kata-kata yang tadinya hendak keluar pun kembali dia telan.

Perlahan, dia duduk dan memeluk Scarlett.

"Semua sudah baik-baik saja," ucap Edric dengan lembut, menenangkan.

Entah sudah berapa lama berlalu, barulah emosi Scarlett mereda. Dia menahan air mata. Suaranya tersendat-sendat saat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Diana Susanti
kasihan mereka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 416

    Devan dirawat di rumah sakit milik keluarga Ryan, sehingga keduanya tak terhindarkan sering bertemu. Devan pun kerap memanggilnya.Di mulut dia mengatakan ingin ditemani agar tidak bosan, tetapi setiap kali Ryan berada di sana, Devan menjatuhkan "vonis" kepada orang-orang yang pernah menindas Scarlett tepat di depannya.Setelah memberi perintah dengan sikap dingin, Devan menoleh kembali dan menanyakan bagaimana kondisi rumah sakit.Ryan yang berdiri di samping sampai gemetar ketakutan, selalu merasa seperti sedang diancam.Beberapa hari berturut-turut, perasaan waswas seperti ini jauh lebih membuatnya panik dibanding jika dipukuli secara langsung.Namun, yang lebih membuatnya ketakutan adalah satu hal lain. Kehamilan Vivian adalah palsu.Saat pertama kali mendengar kabar ini, dia juga sangat terkejut. Namun, pada dasarnya Vivian berbohong hanya demi bisa bertahan hidup dan menurutnya hal ini masih bisa dimaklumi.Yang terpenting, dia merasa perkataan Vivian juga bukan tanpa alasan. Viv

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 415

    Saat Scarlett melihat reaksi Edric, lalu mendapati tatapannya menatap dirinya dengan ekspresi yang agak aneh, dia langsung merasa sedikit tidak nyaman. Dia menyentuh pipinya sendiri sambil bertanya dengan kurang percaya diri, "Kenapa?"Edric menyahut, "Nggak apa-apa. Belum sempat diberi nama, kamu saja yang kasih nama."Scarlett sama sekali tidak merasa curiga.Sambil berpikir, dia sedikit menekuk kelima jarinya dan menggaruk pelan kepala anak kucing itu.Menatap bulu hitam anak kucing itu serta sepasang mata besarnya yang bening, dia teringat pada seekor kucing dalam film animasi yang dia tonton saat kecil.Memikirkan itu, matanya langsung berbinar, lalu dia berkata, "Namanya Sheriff saja."Anak kucing kecil itu seolah-olah menyetujuinya. Dia menyipitkan mata dan mengeluarkan suara "pur, pur".Sudut bibir Edric sedikit terangkat. "Nama yang bagus.""Tapi dia sekecil ini. Kalau benar-benar disuruh tangkap tikus, sepertinya dia nggak akan sanggup."Scarlett menyahut, "Pasti bisa."Dia t

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 414

    Maksudnya ingin bertemu dengannya.Scarlett tidak perlu menebak pun sudah bisa memikirkan alasan Violeta ingin menemuinya, agar dia membatalkan tuntutannya terhadap Vivian.Memikirkan hal ini, hatinya dipenuhi tanda tanya. Sebelumnya, dia begitu yakin bisa berhasil karena dia percaya Keluarga Laksmana tidak akan turun tangan demi Vivian.Namun, sekarang situasinya berbeda. Vivian mengandung anak Devan. Demi anak ini, Keluarga Laksmana memilih untuk melindunginya.Walaupun dia sudah bukan Scarlett yang dulu, kemampuannya tetap terbatas. Ditambah lagi, sekarang dia telah menyinggung Harris, sehingga hidupnya selalu berada dalam keadaan terancam.Apakah dia benar-benar masih bisa membalaskan dendam untuk anaknya? Semakin dipikirkan, semakin dingin hatinya. Scarlett menghela napas, bersiap turun untuk minum air.Hari sudah agak larut. Bagian dalam vila tampak gelap gulita. Scarlett memperkirakan Edric sudah tertidur. Takut membangunkannya, dia tidak menyalakan lampu vila, melainkan menyala

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 413

    Tenggorokan Devan tercekat. Dia ingin menjelaskan bahwa ketidakmampuan Scarlett untuk memiliki anak adalah akibat dari dirinya sendiri.Namun, Gibson seolah menebak isi pikirannya dan berkata dari samping, "Orang yang ingin melakukan hal besar nggak boleh bertindak berdasarkan perasaan.""Prestasi yang sudah diraih Vivian cukup membuktikan kemampuannya. Baik dilihat dari sisi perasaan maupun kepentingan Keluarga Laksmana, kamu nggak boleh mengambil keputusan untuk meninggalkannya, setidaknya untuk saat ini. Kalau nggak, kamu akan memberi celah bagi orang lain untuk menyerang.""Devan, aku tahu selama lima tahun pernikahan kalian, kamu nggak benar-benar nggak menaruh perasaan terhadap Scarlett.""Tapi keadaan sudah berkembang sejauh ini. Sekarang dia berdiri di pihak yang bertentangan denganmu. Sekalipun kamu nggak memilih membantu Vivian, kamu juga nggak boleh berbalik membantu Scarlett. Kalau nggak, kamu tahu sendiri apa konsekuensinya."Saat itu, perceraian antara Scarlett dan Devan

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 412

    Sejak Scarlett dan Devan bercerai selama dua bulan terakhir ini, sikap Scarlett memang semakin keterlaluan. Pamela sangat mencurigai bahwa itu adalah tabiat asli Scarlett yang akhirnya terbongkar.Scarlett pasti menyalahkan Vivian atas perceraian mereka. Karena itu, Scarlett pasti melakukan sesuatu yang tidak baik terhadap Vivian. Karena itulah, Vivian melakukan perlawanan.Lagi pula, bahkan sebelum kembali ke Kota Nordigo, Scarlett sudah berulang kali memprovokasi Vivian. Sekarang Vivian sudah kembali ke Kota Nordigo, mana mungkin Scarlett tidak semakin menjadi-jadi.Memikirkan hal itu, Pamela kembali mengungkit kejadian lama ketika Scarlett memprovokasi Vivian. Kali ini, Devan tidak lagi memercayai Pamela secara membabi buta. Dia bertanya, "Provokasi Scarlett itu ... kamu melihatnya dengan mata kepala sendiri?"Pamela terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepala. Dia memang tidak pernah melihatnya secara langsung."Waktu itu aku pergi menemui Kak Vivian, dan tanpa sengaja melihatnya di

  • Cinta Mati Bersama Kepergian Buah Hati   Bab 411

    Violeta baru saja mengantar dokter yang datang melakukan pemeriksaan rutin. Dia tidak menjawab pertanyaan dokter itu, hanya berkata dengan penuh rasa khawatir, "Kamu istirahat yang baik dulu. Soal fakta sebenarnya bagaimana, mereka masih menyelidikinya."Sambil berkata demikian, dia kembali menegur dengan nada kesal, "Kamu juga. Dulu sudah kubilang jangan ikut campur dalam urusan ini. Untung saja kamu nggak apa-apa. Kalau sampai terjadi sesuatu ...."Violeta melanjutkan ucapannya dengan mata memerah, "Lalu bagaimana denganku dan ayahmu? Bagaimana dengan Keluarga Laksmana?""Belum lagi Nenek. Bagaimana mungkin dia bisa menanggung kabar buruk seperti ini?"Pamela juga menimpali dengan nada tidak terima, "Kak, Scarlett sama sekali nggak pantas kamu berkorban sejauh ini.""Kamu bahkan nggak tahu, betapa dinginnya sikap dia waktu kamu dibawa ke rumah sakit. Sama sekali nggak menunjukkan kepedulian padamu."Kalau bukan karena di sepanjang jalan menuju rumah sakit Devan terus menggenggam tang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status