Share

106. Dua lawan satu

“Jangan asal menuduh adik dan keponakan saya seperti itu!” Bu Ineu kini sudah berada di samping Bu Rini, ikut membantunya, dan ia merasa terpanggil juga ketika mendengar bahwa keponakannya itu tidak bisa menggauli Nisa dengan baik.

Semakin riuh saja bisik-bisik tetangga di sana, ketika Bu Ineu datang, yang tentunya akan semakin ramai juga perdebatan di antara ketiganya, ya meskipun saat ini Bu Rini sudah tidak bisa mengatakan apa pun lagi, karena ia sudah kalah telak oleh Nisa.

“Oh, jadi Bu Ineu yang mengompori Bu Rini ini.” Nisa menyimpulkan dengan ucapannya yang kini jauh lebih tenang, meskipun dilawan oleh dua orang sekaligus.

“Kamu ini hanya anak kemarin sore, jangan ngelunjak sama orang tua, Nisa! pantas aja adik saya tidak suka dengan kamu, karena memang kamu ini ngelunjak, tidak tahu diuntung,” kini gentian, Bu Ineu yang memaki Nisa.

“Duh, udahlah, Bu Ineu! Gak usah diperpanjang lagi, saya dan keluarga ibu sudah selesai semuanya, kenapa juga masih dibahas dan diperpanj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status