Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Melarikan diri

Share

Melarikan diri

Author: Handira Rezza
last update Last Updated: 2021-03-19 01:40:03

Tenaga Sabian terlalu kuat, sehingga Kirana belum bisa kabur, tetapi tekadnya kuat untuk bisa melarikan diri dari kejamnya Sabian.

Belum puas mencumbui Kirana, bahkan meminta lebih, Kirana berinisiatif menendang bagian pangkal paha Sabian, sehingga membuat dia kesakitan, di saat inilah, Kirana melarikan diri dengan membuka pintu mobil.

"Tuan, apa yang terjadi?" asisten pribadi Sabian mengetuk kaca mobil.

"Aku tidak apa-apa," Sabian menahan rasa sakit di pangkal pahanya.

"Apakah anda yakin tuan muda, lalu di mana nona Kirana?" Asisten sabian melihat di mobil hanya ada sabian seorang.

Sabian menjawab, biarkan saja Kirana pergi, walaupun Kirana pergi jauh, Sabian akan tetap menemukannya, sekarang dia ingin kembali ke perusahaan, tetapi dia mengutus beberapa anak buah untuk mengikuti kemana Kirana pergi.

---

Dalam perjalanan menuju kantor, asisten pribadi tuan Sabian, terkejut melihat bosnya tersenyum, seperti bukan bosnya, karena bos yang dia ikuti selama ini, selalu bersikap dingin jarang tersenyum, mungkin Sabian telah jatuh cinta.

"Mike apa yang kamu lihat, menyetirlah dengan fokus," Sabian terlihat tidak senang.

"Baiklah tuan muda," Mike tersenyum dalam hati, sepertinya dia akan mendapat nyonya muda dalam waktu dekat.

---

Setelah melarikan diri dari Sabian, Kirana Pergi ke kampus, dia mendengar gosip tentang pernikahan kakak tirinya dengan Han, sudah terdengar di seluruh penjuru kampus.

Lusi sahabat Kirana  tak percaya, dengan gosip yang di bicarakan para mahasiswi, dia tahu kalau Han adalah kekasih Kirana, kenapa dia menikah dengan Tania.

"Itu memang benar, mereka memang akan segera menikah, Lusi aku dan Hans sudah putus, aku doakan semoga pernikahan mereka langgeng selamanya," Kirana menjawab pertanyaan Lusi dengan suara lirih.

"Oh Kirana, kasihan sekali hidupmu, aku tahu pasti perasaanmu sedang kacau," 

Lusi sedang menenangkan Kirana, berharap Kirana dapat melupakan Han, dan segera menemukan laki laki yang tulus menyayanginya.

Sedang asyik mengobrol, kedua sahabat itu di kejutkan dengan kedatangan Han dan Tania.

"Kirana, aku kira kamu tidak akan menginjakkan kaki ke kampus, karena ayah sudah mengusirmu dari rumah upss, lupa kan kamu sudah menjadi simpanan orang kaya sekarang" celetuk Tania mengolok adik tirinya.

"Haduh, padahal sendirinya menyesal telah menjebakku, yang ada di kamar itu ternyata seorang pemuda tampan yang gagah perkasa," Kirana tersenyum sinis di hadapan Tania dan Hans.

Tidak terima dengan pernyataan Kirana, Tania memulai drama dengan berpura pura menangis.

"Adik, apa yang kamu katakan, aku tahu kamu cemburu padaku, tapi tolong jangan memfitnah ku, aku ikut sedih saat ayah mengusirmu dari rumah," Tania mengeluarkan air mata bohongan.

"Sudahlah Tania, kamu tidak pantas menangisi perempuan tidak tahu diri seperti ini," Han menghibur Tania.

Bisik para mahasiswi, soal berita miring tentang Kirana mulai terdengar, karena drama yang di lakukan oleh Tania, dia sengaja ingin membuat reputasi Kirana menjadi buruk di muka umum.

Kirana tidak menghiraukan pernyataan Tania, dia lebih memilih mengajak Lusi untuk pergi dari hadapan tukang drama seperti Tania dan Han.

"Kirana, kenapa kamu malah pergi, apa kamu malu, kalau semua orang mengetahui fakta tentang dirimu?" Han menggertak Kirana.

"Sudahlah sayang, simpan tenagamu, yang penting sekarang, reputasi Kirana sudah rusak di mata publik," Tania memeluk Han dengan senyuman licik.

---

Di tempat Sabian menggelar rapat dengan staff dan jajaran perusahaannya, ada pamandangan yang jarang terjadi bagi bawahan Sabian, Bos mereka memperlihatkan senyuman di wajahnya, seperti layaknya orang yang sedang jatuh cinta.

"Apakah itu bos kita, aku baru pertama kali melihatnya tersenyum," bisik salah satu peserta rapat.

"Tentu saja itu bos kita, aku rasa dia sedang jatuh cinta," bisik karyawan yang lainnya.

Merasa di gosipkan oleh karyawannya, Sabian berdehem dan meminta untuk segera menyelesaikan rapat, ada urusan penting yang harus dia lakukan.

"Rapat cukup sampai disini, akan di lanjutkan lagi lain hari," Mike mengakhiri rapat.

Semua peserta rapat, meninggalkan ruangan, di ruangan itu, tersisa Mike dan Sabian.

"Mike, suruh anak buahmu, untuk membawa Kirana kesini," Sabian menuangkan wine pada gelasnya.

"Baik tuan muda, aku akan memerintahkan seseorang untuk membawa nona Kirana, ke perusahan saat ini," Mike menelpon salah satu anak buahnya.

"Bawa ke villa ku saja, aku tidak mau di ganggu oleh siapapun," Sabian bersiap pergi meninggalkan kantornya.

Mike menghubungi salah satu anak buahnya yang di tugaskan untuk membututi Kirana tadi pagi, tetapi mereka melaporkan telah kehilangan jejak Kirana, mereka bahkan tidak tahu kemana Kirana pergi.

"Maaf tuan Mike, kami kehilangan jejak nona Kirana," salah satu anak buah Mike, memberikan laporan.

"Apa, kenapa kalian bisa kehilangan jejak nona Kirana, jika bos tahu, tamatlah kita?" Mike menutup teleponnya.

Mike melaporkan informasi yang dia dapat dari anak buahnya, tentu saja informasi itu membuat Sabian marah, dia membanting gelas wine yang dia pegang.

"Cari Kirana sampai ketemu," Sabian memberi perintah terhadap Mike.

"Baik tuan muda, akan kami usahakan semaksimal mungkin, untuk menemukan nona Kirana," Mike menghubungi kembali anak buahnya.

Kirana meninggalkan kota Jakarta, menuju desa terpencil untuk mengasingkan diri, desa tujuannya ada di daerah Girpasang Klaten Jawa tengah, Kirana menyamar, dia memakai rambut palsu, kaca mata hitam, serta masker, takut ada yang mengenalinya saat akan melarikan diri dari kota Jakarta, Lusi yang membantunya menyiapkan atribut menyamarnya.

"Lusi terimakasih telah percaya padaku, kamu sahabat terbaikku selamanya, maaf aku harus pergi untuk menenangkan diri, mungkin dalam waktu yang lama, kamu boleh mengunjungiku di waktu yang luang, tetapi harus dengan syarat tidak ada yang tahu keberadaan ku," Kirana berpamitan pada Lusi sahabatnya.

"Kirana, jaga diri baik baik, aku pasti akan merindukanmu," Lusi memeluk Kirana, dia mengeluarkan air mata karena harus berpisah dengan sahabatnya.

Kirana berangkat menggunakan bus antar kota antar provinsi, hanya Lusi yang menangisi kepergiannya, Kirana pergi bukan karena kabur dari masalah, atau tidak ingin melihat pernikahan Tania dan Han mantan kekasih yang telah menemaninya selama delapan tahun ini, tetapi murni ingin mengasingkan diri, dalam rangka menyusun strategi merebut kembali apa yang harus menjadi miliknya.

---

"Bos, maafkan kami tidak menemukan nona Kirana, kami sudah menyusuri kampus dan menggali informasi tentang nona Kirana, tetapi tidak ada hasil, kami hanya mendapat informasi, nona Kirana terlibat adu mulut dengan Tania dan Han mantan pacar nona Kirana," salah satu anak buah sabian melaporkan kondisi terkini.

"Kirana, kamu sungguh di luar dugaanku, kamu berani melarikan diri dariku, tidak semudah itu, Mike, aku percaya padamu, bisa menemukan Kirana," sabian semakin terobsesi dengan Kirana, dia menyuruh Mike menyisir kota Jakarta untuk menemukan Kirana.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Indra Fatiria
katanya kirana gk punya uang sepeserpun, koq bisa kmana2
goodnovel comment avatar
Yunia Afida
Semoga sabian bisa membuat Kirana bahagia
goodnovel comment avatar
Daliza Sarah
gk jelas. cerita asal. gpp lah baca utk dpt poin dr menitan🤭
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Satu Malam   S3 Akhir yang bahagia. (TAMAT)

    Bima menginginkan Terus bisa bersama Clarisa selamanya, ia tak mempedulikan apa yang dikatakan Clarisa dan terus malanjutkan napsunya melucuti semua pakaian Clarisa dan bercinta dengannya sampai puas.Bima sangat menyukai apa yang ia lakukan terlebih di dalam hatinya tak ingin kehilangan Clarisa."Bima kau membuatku sakit," ucap Clarisa lirih."Maafkan aku Clarisa, aku melakukan ini karena aku cemburu dengan siapa saja yang pernah bersamamu, saat ini dan selamanya kau adalah milikku," balas Bima.Mereka melakukan lagi kegiatan yang menyenangkan dimalam itu. Hingga menjelang pagi dan juga di hari-hari berikutnya mereka sering bertemu dan melakukan itu sepanjang hari. ENtah apa yang ada di pikiran keduanya hingga kejadian yang tak terduga pun terjadi."Clarisa kau sudah beberapa hari tidak masuk kerja kenapa?" tanya Kirana lewat sambungan telepon."Saya sedang sakit nyonya, tidak tahu ini kenapa badanku rasanya lemas sekali," jawab Clarisa.

  • Cinta Satu Malam   S3 Cemburu

    Bima memasang raut wajah yang berbeda dari tadi. Sebenarnya ada apa ya kenapa sampai seperti itu. "Kau tanya padaku, seharusnya kau tidak usah tahu apa yang aku rasakan," jawab Bima. "Kau kenapa sayang, padahal tadi kau sangat tampan," ucap Clarisa. Bima semakin jengkel mendengar ucapan Clarisa berati tadi dia sangat jelek dimatanya. Mungkin pria yang permah ia ajak kesini lebih tampan darinya. Bima sangat kesal sekali. Perasaannya campur aduk. "Apakah aku lebih jelek dari para pria yang pernah kau ajak kesini, aku tidak mau makan di sini," ucap Bima merajuk. "Kau lapar dari tadi, kalau kamu sakit aku akan sedih, kau marah karena mendengar pemilik warung tenda ini ya?" tanya Clarisa. Clarisa mengatakan pria yang pernah datang ke sini bersamanya lebih sering adalah ayahnya saat belum terpengaruh oleh ibu tirinya. Selebihnya hanya Antoni yang sekarang berkhianat. Tiba-tiba ia teringat lelaki yang pernah ia ajak ke sini semuanya berkhiana

  • Cinta Satu Malam   S3 Kencan

    Bima melirik Stevan yang ada di sofa ujung sebelum menjawab pertanyaan kakeknya. Ia mengedipkan mata memberikan sebuah kode."Ah itu aku serahkan kepada Stevan saja. Biar dia mengajari adiknya bagaimana rasanya belajar ilmu bela diri, juga menjadi lelaki yang kuat," jawab Bima."Maksudmu apa Bima?!" gertak tuan Alexander marah.Bima menjabarkan maksudnya. Sean ini belum mengerti mana musuh mana kawan. Stevan sudah terlatih dan bisa di andalkan untuk mengajari adiknya sendiri."Kakek tenanglah, kita serahkan pada Stevan bagaimana dia akan mengajari adiknya," jawab Bima."Aku tak yakin kalau ia tega menghukum adiknya sendiri!" seru tuan Alexander.Bima menegaskan kalau Bima akan menemani Stevan untuk melatih Sean yang masih polos dan selalu bertindak gegabah."Tuan Alexander tenang saja orang yang salah memang harus di hukum bukan. Aku harus bertanggung jawab atas masalah ini!" tegas Stevan."Aku pegang janjimu anak muda," ucap t

  • Cinta Satu Malam   S3 Tamu Yang Mendadak

    Belinda mencibit punggung kakaknya yang ternyata meremehkannya. Belinda menagtakan akan mengikat tangan dan kaki Sean di bangku mungkin ia akan mengguyurnya menggunakan air hingga basah sebelum mengelurkan kata-kata kasar karena berani menyakiti kakaknya."Aku bisa saja mengguyurnya dengan air atau menimpuknya dengan beberapa penghapus papan tulis ke kepalanya agar dia tidak seenaknya bertindak," balas Belinda."Kau benar-benar adikku kalau begitu," sahut Bima.Bima memarkir motornya di garasi rumah mereka. Belinda memberi salam pada kakeknya yang berada di ruang keluarga dan menceritakan bahwa kakaknya habis di keroyok oleh geng motor saat pulang mengantarnya sekolah."Apa katamu, lalu kakakmu sekarang dimana?" tanya tuan Alexander panik dan kaget."Aku ada disini kakek, jangan dengarkan Belinda berbicara karena aku tidak apa-apa," jawab Bima.Tuan Alexander beridiri dari kursinya dan memutari tubuh Bima mengecek apakah ada yang lecet di tu

  • Cinta Satu Malam   S3 Kau khawatir padaku?

    Bima melahap makananya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Clarisa. Sepertinya gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi."Aku tadi di hadang geng bermotor," jawab Bima singkat."Apa yang terjadi, apa kau bertemu musuh?" tanya Clarisa panik.Bima menarik Clarisa sampai ke pangkuannya ia mencecap bibirnya agar tidak terlalu banyak bicara. Saat sudah tenang ia baru menceritakan apa yang terjadi."Jadi seperti itu, lucu sekali anak SMA itu, bukannya sungkem dengan kakak calon pacar malah menghadangnya," ucap Clarisa terkekeh."Untung aku tidak menghajarnya tadi marena dia adiknya Stevan," balas Bima.Stevan adalah sahabat Bima tapi Clarisa belum begitu dekat dengan orang itu. Biarlah yang penting Clarisa akan mempertahankan Bima apapun yang terjadi."Masakan hari ini enak sekali," ucap Bima."Apa kau menyukainya. Kalau begitu aku akan lebih sering memasak untukmu," balas Clarisa.Bima menatap raut bahagia gadis it

  • Cinta Satu Malam   S3 Geng Motor

    Bima menghentikan motor dan belum membuka helmnya. Ia terkekeh melihat tingkah geng motor anak SMA didepannya."Yang mana bosmu, suruh maju ke depan!" seru Bima."Bedebah, sudah memakai motor butut kau berani membonceng gadis pujaan bos kami, kau pikir kamu pantas berhadapan dengan bos kami?" hardik salah satu anggota geng motor lainnya.Bima semakin terkekeh dengan anak muda yang mengedepankan emosi dari pada pikiran mereka. Motor butut ini jika dipakai untuk membeli keangkuhan mereka juga bisa."Anak muda jaman sekarang tidak mengerti motor antik ya?!" ledek Bima."Lepas helm kamu jika punya nyali!" hardik salah satu anggota geng motor itu.Bima menggelengkan kepalanya. Ia tak punya masalah dengan mereka untuk apa melepas Helm. Meladeni bocah sungguh membuat Bima merasa rendah ia menyalakan motornya dan menggeber gas dengan kencang membuat mereka tersulut emosi dan salah satu menyerangnya."Kurang ajar sekali apa kau tak mengerti si

  • Cinta Satu Malam   S3 Bersenang-Senang

    Bima hanya berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan. Mungkin hari minggu nanti Bima akan meminjam mobil untuk mengajak jalan-jalan adiknya."Dia ingin mempunyai kakak perempuan. Sepertinya dia sudah jatuh hati pada seseorang dan ingin jalan-jalan dengannya!" seru Bima."Jadi dia meminta ijinmu untuk mengajak Clarisa jalan-jalan?" tanya Kirana.Bima mengangguk tapi dia juga mengutarakan kekhawatirannya jika mereka hanya pergi berdua saja. Jadi hari minggu nanti dia akan mengawasi dua wanita itu jalan-jalan."Bagus kalau begitu ayah juga akan meminta orang untuk mengawasi mereka berdua," balas Sabian."Sekarang tidurlah, besik masih hari sabtu Belinda juga masih harus sekolah," pinta Kirana.Belinda senang mendengar jawaban kedua orang tuanya serta kakaknya. Ia segera lari ke kamarnya setelah mebgucapkan terima kasih ke ayah dan mamanya."Ayah terima kasih sudah percaya padaku!" seru Bima."Sudah seharusnya ayah percaya padamu Bima

  • Cinta Satu Malam   S3 Perbedaan wanita jaman sekarang dan dulu

    Bima menatap ayahnya yang sedang fokus menyetir itu. Kemudian ia tertawa kecil sambil menepuk pundak Sabian ia berkata, "Seharusnya ayah tidak bilang cari istri yang bisa masak,"Sabian menggelengkan kepalanya kenapa bisa salah bicara apa maksud Bima yang sebenarnya. Perasaannya sudah benar karena memakan masakan yang di buat istri itu menyenangkan."Lalu apa yang kau ingin ayah katakan tentang memilih istri?" tanya Sabian."Cukup katakan cariah istri yang sefrekuesi, meneremi segala keadaan susah, senang, sedih, kaya atau miskin," jawab Bima.Bima menuturkan mungkin dahulunya sang mama juga tidak bisa memasak. Karena keadaan menuntutnya untuk bisa mengenyangkan perutnya sendiri maka ia harus bisa mengolah bahan makanan menjadi makanan yang lezat. perjalanan untuk bisa memasak juga tak muda karena jaman sekarang tidak seperti jaman dahulu kala."Ayah jangan telalu kolot wanita sekarang tidak seperti wanita jaman dulu, banyak media untuk berlatih me

  • Cinta Satu Malam   S3 Kekasih Hati

    Bima mengambil ponselnya dan melihat telepon masuk dari mana. Ternyata dari sang kekasih hati Clarisa Manggala. Bima yang awalnya kesal menjadi lunak hatinya karena mendapatkan telepon dari sang kekasih hati."Haloo kesayangan, apa kau merindukanku?" tanya Bima sambil tertawa."Jangan kegeeran siapa juga yang merindukanmu, tadi adikmu menelponku!" jawab Clarisa.Bima menanyakan ada apa gerangan sehingga Belinda menelpon kekasih hatinya. Baru saja Bima merencanakan jalan-jalan dengan mereka bertiga kenapa bisa Belinda membuat ulah seperti ini. Pikiran Bima sudah menari kemana-mana."Apa adikku membuat ulah padamu?" tanya Bima yang panik."Tidak ada, dia hanya mengabari kalau hari minggu ingin mengajakku jalan-jalan," balas Clarisa.Bima tersenyum kecut, ternyata anak kecil itu sudah tak sabaran mengajak calon kakak iparnya untuk jalan-jalan sendirian. Bima merasa cemburu karena adik kesayangannya ingin memiliki kakak perempuan daripada mempun

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status