Share

Kepastian

Penulis: Alita novel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 06:09:56

“Maaf ya Nala. Aku membuatmu bangun lebih pagi,” kata Nana pada pegawainya. Jarum jam baru menunjukkan pukul dua pagi. Mereka sudah berkutat di dapur untuk membuat makanan.

“Nggak masalah Mbak. Aku justru merasa senang karena bisa belajar langsung dari ahlinya. Selama ini aku hanya bagian memasak ayam yang sudah dimarinasi dan diberi tepung. Sekarang aku melihat resepnya secara langsung,” jawab Nala dengan mata berbinar.

“Suatu saat kalau ada rejeki, mungkin kamu juga bisa membuka warung ayam krispi.,” ucap Nana yakin.

“Entahlah Mbak. Sekarang tujuanku dan Naura hanya bekerja membantu Ibu. Biar uang Ibu untuk biaya sekolah adik-adik.” Nala tersenyum tulus. Tidak ada keraguan dalam suaranya. Tidak ada juga kesedihan dan beban dalam wajahnya.

Nana menepuk bahu pegawainya. Dia pernah berada di posisi ibu Nala dan pernah berada di posisi Nala sebagai anak broken home. Namun kehidupan Nana dan Tari terjamin. Mereka tidak perlu memikirkan masalah ekonomi karena Pak Rahmat dan Bu Ningsih pun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cinta Segitiga Dalam Keluarga Tiri   Jebakan

    Tiga jam sebelumnya saat Nana masih sibuk berkutat di warung, preman yang ditugaskan membobol masuk rumah Nana lewat jendela kamar depan yang digunakan sebagai ruang bermain dan ruang salat. Mudah saja bagi preman itu melakukan tugasnya karena dia punya alat khusus. Begitu jendela terbuka, satu per satu preman yang berjumlah delapan orang masuk lewat jendela.Mereka membobol pintu dengan mudah. Dua preman pergi ke kamar utama, dua preman lagi pergi ke kamar sebelah yang biasanya ditempati Mbak Wiwin. Sedangkan sisanya bertugas mengambil barang elektronik atau barang lain yang bisa dibawa. Contohnya TV berukuran dua puluh satu inch dan motor.Salah satu preman membobol pintu depan. Dengan mudah mengeluarkan motor lalu menyalakannya dengan kunci khusus. Ada dua preman yang mengeluarkan TV lalu memasukannya dalam mobil besar yang khusus digunakan untuk para preman. Mobil yang berbeda dari mobil yang ditempati ketua preman.Di dalam rumah, dua preman sudah berhasil membobol kamar utama. S

  • Cinta Segitiga Dalam Keluarga Tiri   Kepastian

    “Maaf ya Nala. Aku membuatmu bangun lebih pagi,” kata Nana pada pegawainya. Jarum jam baru menunjukkan pukul dua pagi. Mereka sudah berkutat di dapur untuk membuat makanan.“Nggak masalah Mbak. Aku justru merasa senang karena bisa belajar langsung dari ahlinya. Selama ini aku hanya bagian memasak ayam yang sudah dimarinasi dan diberi tepung. Sekarang aku melihat resepnya secara langsung,” jawab Nala dengan mata berbinar.“Suatu saat kalau ada rejeki, mungkin kamu juga bisa membuka warung ayam krispi.,” ucap Nana yakin.“Entahlah Mbak. Sekarang tujuanku dan Naura hanya bekerja membantu Ibu. Biar uang Ibu untuk biaya sekolah adik-adik.” Nala tersenyum tulus. Tidak ada keraguan dalam suaranya. Tidak ada juga kesedihan dan beban dalam wajahnya.Nana menepuk bahu pegawainya. Dia pernah berada di posisi ibu Nala dan pernah berada di posisi Nala sebagai anak broken home. Namun kehidupan Nana dan Tari terjamin. Mereka tidak perlu memikirkan masalah ekonomi karena Pak Rahmat dan Bu Ningsih pun

  • Cinta Segitiga Dalam Keluarga Tiri   Rencana Ketua

    “Kalian yakin jika target sedang tidur?” tanya seorang pria di dalam mobil jeep pada anak buahnya.“Saya yakin bos. Saya melihat dari jendela yang sedikit tersingkap,” balas pria lain yang memakai topeng. Menutup wajah sekaligus memberi kehangatan dari udara dingin yang menerpa di pagi buta.Mereka adalah genk preman yang ditugaskan Danu untuk mengintai Nana. Awalnya tugas itu diserahkan pada Anto. Namun kemarin Anto tidak bisa dihubungi untuk diminta pergi ke markas. Ketua preman langsung mengirim anak buahnya yang lain menjemput Anto di rumahnya. Sayangnya rumah itu kosong. Tidak ada siapapun di sana.Preman yang disuruh membawa Anto kembali dengan tangan kosong. Ketua preman melakukan penyelidikan. Dari rumah Anto, rumah Nana sampai warung Nana. Salah satu preman juga menyamar sebagai orang biasa dengan bertanya pada para tetangga di sekitar rumah reot itu.“Sudah tiga hari kami tidak melihat istrinya Mas Anto belanja.”“Istrinya rutin keluar rumah untuk menjemur anaknya agar dapat

  • Cinta Segitiga Dalam Keluarga Tiri   Bantuan Sahabat

    Nana berdiri. Melihat jendela yang menghadap ke jalan raya. Tidak ada siapapun di sana. Nana masih tenang. Dia tahu siapa orang yang dilihat Dinda. Wanita itu menggendong si bungsu. Mengajak Maher keluar dari ruang bermain untuk mengambil wudhu di belakang.“Ada apa Mbak?” tanya Mbak Wiwin keluar dari kamar. Bersamaan dengan suara adzan maghrib yang berkuamndang di masjid terdekat.“Dinda melihat pengintai di luar. Nanti juga tangisnya berhenti sendiri Mbak. Makanya aku tidak pergi ke warung,” jawab Nana santai.“Apa orang itu akan terus datang ke rumah ini?” Wajah Mbak Wiwin takut. Ia mengusap lehernya pelan. Tanda jika Mbak Wiwin gugup.“Mungkin. Kita akan menginap di rumah Sania jika ada pesan dari detektif Mbak. Tenang saja. Orang itu tidak akan berani mendekati kita.” Nana mengusap bahu pengasuh anaknya.“Maaf ya Mbak aku membuatmu ketakutan,” kata Nana lagi.Mbak Wiwin menggeleng. Dia melempar senyum. “Iya nggak masalah Mbak. Kita harus melakukan ini karena agar Arni tidak bisa

  • Cinta Segitiga Dalam Keluarga Tiri   Siapa Itu?

    “Kenapa wajah kamu ditekuk seperti itu Tan?” tanya Nana tertawa melihat adik iparnya yang merengut sambil memegang ponsel.Nana meletakan dua es jeruk di meja. Tidak lupa dengan piring yang berisi potongan buah apel dan pir. Mengingat mantan adik iparnya sedang diet.“Mama minta aku menjenguk Mas Roni di penjara lagi Mbak. Malas banget dengar ocehannya untuk kembali pada Mbak Nana,” jawab Intan kesal.Nana hanya tersenyum. Bukan sekali dia menerima keluhan ini, tapi sudah berulang kali. Baik itu dari Diah dan Intan. Bahkan juga dari Bu Retno yang masih suka berkunjung ke rumah kontrakannya.“Kasihan juga Mas Roni. Maaf ya Tan aku jadi melibatkanmu.” Nana menepuk bahu Intan pelan.“Bukan salah kamu Mbak,” balas Intan kemudian mengambil gelas es jeruknya.“Oh ya. Kemarin aku melihat Mbak Tari bolak-balik ke warungnya Mbak Nana. Aku ingin mampir, tapi lagi sibuk penelitian untuk skripsiku. Memangnya ada masalah lagi sampai Mbak Tari sering datang ke warungnya Mbak Nana?” tanya Intan hera

  • Cinta Segitiga Dalam Keluarga Tiri   Kerja Sama

    “Terima kasih untuk kerja samanya. Tenang saja. Selama kamu dan keluarga di Jakarta, bosmu tidak akan tahu,” kata Nana yang tengah duduk di ruang tamu. Menjamu Anto, preman yang dulu mengintai dan bertugas menjebaknya.“Saya yang harus berterima kasih pada Mbak Nana. Berkat kakak ipar Mbak Nana, kami menemukan pengobatan yang cocok untuk si kecil,” balas Anto menunduk hormat.Nana mengangguk. Dia menyesap lemon tea yang hangat di cuaca mending seperti ini. Teringat dengan percakapannya dengan Anto dan Sania minggu lalu. Saat Nana menawarkan Anto untuk bekerja sama dengannya.“Jika saya memihak anda demi pengobatan anak saya, itu tidak akan mudah. Bos saya tidak akan melepaskan anak buahnya yang ingin mundur begitu saja. Karena kami tahu banyak rahasia klien-klien besar kota ini. Bahkan klien yang sudah berkarir sukses sebagai pejabat di ibukota negara,” jawab Anto lirih atas penawaran Nana.Tentu saja dia ingin anaknya sembuh. Apalagi ia juga tahu setelah menyelidiki wanita di depann

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status