Share

Bab 50 Kesibukkan

 

Matari menatap Davi yang masih bermain di lapangan sepakbola. Saat itu semburat senja mulai terlihat, jam telah menunjukkan pukul 5 lewat, namun Davi tampaknya tak ada tanda-tanda akan selesai.

“Ri, aku kayanya masih lama deh. Kamu pulang duluan aja, gimana?” tanya Davi saat istirahat lima menit diinstruksikan oleh Pak Halim, guru olahraga yang melatih mereka hari itu.

“Oh, gitu, ya udah pas banget. Aku capek. Pengen buru-buru mandi terus rebahan,” jawab Matari kemudian beranjak dari tempatnya duduk sejak tadi.

“Iya, dua bulan lagi ada kejuaraan ya? Ya udah kamu pulang duluan aja ya,” kata Davi sambil mengelus rambut Matari dengan lembut.

Meskipun mereka sudah berpacaran, sentuhan-sentuhan lembut Davi selalu berhasil membuat Matari berdegup kencang. Tidak terlalu berlebihan namun cukup membuatnya berbunga-bunga.

“Ya udah, aku balik dulu y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status