"Bagian tubuh yang tak bisa berbohong adalah kedua mata. Dimana hati mengatakan tidak, maka mata akan mengatakan sebaliknya."
_______________________________________Setelah selesai menjalani sidang itsbat nikah di pengadilan agama yang merupakan proses meresmikan pernikahan siri yang mereka lakukan sebelumnya. Dimana hal ini dilakukan untuk pengesahan nikah agar pernikahan siri yang sudah dilakukan sebelumnya bisa dinyatakan sah-nya pernikahan dan memiliki kekuatan hukum.
Tak lupa mereka juga pergi ke kantor dinas kependudukan dan catatan sipil untuk mengubah status perkawinan dalam kartu identitas mereka. Kemal melakukan semua ini dengan cepat pria itu tak ingin menunda hal yang bisa dilakukan segera.
"Apakah setelah ini, kamu akan tetap tinggal bersama emak, atau ikut denganku?" Tanya Kemal saat keduanya sudah berada dalam mobil.
"Berdasarkan apa yang aku dengar dari abah juga uwak. Seorang anak perempuan ketika sudah menikah maka dia menjadi mili
"Witing tresno jalaran soko kulino, Cinta akan datang karena seringnya bertemu. Sebuah pepatah Jawa yang banyak menjadi kenyataan."_______________________________________Ghania memandangi rumah dengan design modern dengan tatapan takjub. Bukan karena kesan mewahnya yang membuat gadis itu terpesona dengan rumah berlantai dua itu.Hal yang membuat Ghania terpesona selain desainnya yang simple namun terkesan modern dengan taman kecil yang berada di halaman rumah. Tadinya dia pikir rumah seorang Kemal Aldino Fawaz pemilik Kemal Corporation adalah rumah yang gersang dan tak menarik. Kalau mewah sudah bisa dipastikan. Tapi kalau terlihat asri juga teduh, ini patut dipertanyakan.Ghania melangkahkan kaki menuju teras belakang yang hanya dibatasi dengan pintu kaca dengan ruang tv. Dan senyum Ghania mengembang seperti bolu kukus. Saat netra coklat madunya menangkap gambar pemandangan hijau terselip warna warni indah dari berbagai jenis bunga anggrek termasuk anggr
Sepulang dari bekerja, Ghania menyempatkan diri untuk berbelanja sayur dan pelengkapnya. Karena semalam dia membenarkan perkataan Kemal kalau isi kulkas berukuran besar itu hanya berisi air putih dan buah saja.Dan pagi tadi, Kemal memberinya kartu sakti untuk dia gunakan berbelanja apa saja. Kemal tak mau di bilang suami yang pelit karena membatasi uang belanja dan jajan istrinya.Dan kini Ghania sudah berada didapur yang tidak begitu luas tapi nyaman. Dapur modern yang menjadi impian banyak wanita menikah. Jika dibandingkan dengan dapur dirumah emak yang hanya menggunakan meja kayu untuk tempat kompor gas dengan tabung 3 kilo, didapur ini menggunakan kompor gas keluaran terbaru yang tidak terlihat apinya. Tidak memakai tabung, karena menggunakan jaringan pipa gas yang dipasang kesetiap rumah. Peralatan makan dan minum yang tertata rapi didalam lemari gantung yang mana pada bagian bawah ditempati peralatan memasak.Didepan gadis itu layar ponselnya menyal
"Dersik angin menyamankan hati, kala senja bersiap untuk pergi. Sinar jingga sang swastamita tampak menari. Dihati para penakluk hari."______________________________________Ghania tampak menikmati pemandangan lau biru dipantai Sentosa , yang merupakan pantai hasil reklamasi laut. Walau tak seindah pantai asli, kesan yang diberikannya tak jauh berbeda. Tetap ada pasir putih yang bersih, desau angin yang menerbangkan phasmina abu-abu yang dipakai Ghania.Dia sendirian disini, menyusuri hangatnya pasir pantai sembari menatap kaki-kaki kecil bocah-bocah lucu yang asik bermain pasir dan berlomba mengejar ombak kecil yang berkejaran mencapai bibir pantai.Tadinya Ghania mengikuti Kemal ke acara pertemuan bisnis pria itu, namun tiba-tiba pandangannya yang bosan tertuju pada indahnya pantai yang berada tepat di belakang hotel tempat pertemuan itu berlangsung. Ghania yang sudah bosan dengan pembicaraan laba yang akan didapat kedua pihak memutuskan untuk merilekska
"Pelan namun pasti dia akan menemukan jalan pulangnya sendiri. Tak perlu dicari tak perlu untuk dipaksakan."______________________________________"Genggam tanganku, bila bersamu . Peluk diriku dekat kedirimu. Agar kau tahu betapa rindunya hatiku padamu."Suara lagu terdengar mengalun pelan dari ponsel salah seorang pengunjung dalam kapsul bianglala, membuat Ghania tersenyum tipis.Ghania menatap takjub saat melihat pemandangan kota Singapura dari atas bianglala dengan ketinggian 165 m atau setara dengan tinggi gedung 42 lantai. Dari atas bianglala itu pengunjung bisa melihat pemandangan hingga sejauh 45 km.Dan Ghania tak lupa untuk mengabadikan moment liburannya dan mengirimnya ke Arleena sahabatnya. Dan Kemal yang hampir tak pernah berphoto kecuali diacara formal , kali ini pun tak jarang dirinya ikut berphoto bersama perempuan cantik itu. Dan ini adalah photo sukarela pertamanya dengan seorang wanita tanpa melibatkan paparazi."Mas
"Jangan letakkan amarahmu lebih lama dari rasa sabarmu. Karena hatimu tak akan sanggup menanggung keduanya."___________________________________________________________________________Kemal tampak duduk di ruang kerjanya, duduk dihadapan pria itu Lexi dan Sammy anak buahnya.Raut kesal tampak terlihat diwajah tampannya. Pandangannya tertuju pada layar laptop didepannya."Bagaimana bisa kecolongan seperti ini? Bukankah system yang digunakan adalah system terbaru," ucap pria dingin itu dengan datar."Disinyalir ada penyusup dalam tim cyber kita, boss." Lexi berkata dengan nada kesal. Karena kebocoran system keamanan ini terjadi didalamn tim yang sedang di pimpinnya."Apa kamu sudah menemukannya?""Sudah, boss. Dan sekarang sudah diamankan di dirumah hijau."Kemal mengangguk, lalu pandangan kembali ke layar laptop. Membaca hasil investigasi anak buahnya terhadap proyek baru Kemal
"Sebelum kita berjumpa , aku tidak mengerti apa itu bahagia. Sebelumk kita bersama, aku juga tidak mengerti apa itu cinta. Namun setelah takdir mempertemukan kita, aku tahu apa itu bahagia karena cinta."____________________________________________________________________________Akhir pekan adalah hari yang mendamaikan. Kemal yang biasanya tak perduli dengan hari apapun kini membuat semuanya memiliki moment manis tersendiri.Seperti minggu pagi ini, pria itu tampak bersemangat saat menemani Ghania mengurus kafe milik istrinya itu. Mengecek keluar masuknya uang juga barang yang rutin dilakukan Ghania sejak kafe itu di buka.Bukannya tidak memiliki staf untuk mengurus hal tersebut, tetapi apa yang di lakukannya adalah merupakan kontrol akhir, untuk mengetahui apakah kafe yang dikelolanya mengalami kerugian atau memiliki laba."Ghan, di item pembelian ini ada nominal yang tertukar," Kemal melingkari item yang dia maksud dan Ghania meneriman
Kemal melajukan mobil audi hitamnya kearah ancol tepatnya ke pelabuhan Marina dimana sudah menunggu seseorang mereka disana."Kok berhenti disini mas? bukannya kalau mau ke pulau Seribu lewat pelabuhan Muara Angke?" Ghania menatap kearah suaminya yang eksresi wajahnya sangat membosankan kalau sedang berada di luar rumah. Lempeng seperti kanebo kering .Kemal memakaikan kacamata dengan model terbaru keluaran brand ternama kewajah istrinya , untuk melindungi mata indah istrinya dari silaunya sinar matahari. Dan pria itu juga mengenakan kacamata hitamnya membuat penampilannya sangat berdamage. Membuat Ghania merona pipinya ketika menatap penampilan suaminya."Kalau lewat Muara Angke, harus nunggu lama. Kapal tidak akan jalan kalau tidak penuh. Lagi pula Mas, tidak mau berdesakan dikapal kayu. Merepotkan." Kemal menjawab pertanyaan istrinya sembari berjalan menggandeng tangan wanita itu.Ternyata pria itu memakai kapal cepat miliknya untuk m
"Saat rasa marah menguasai hati, maka beristihfarlah agar Setan tak semakin meniupkan bara yang seharusnya padam untuk kembali menyala."******** .Akhirnya pernikahan Kemal diterima oleh orang-orang yang berada di rumah besar Fawaz Al Hadid, ayah kandung Kemal. Bahkan pria berusia 62 tahun itu marah besar atas pernikahan diam-diam putranya.Dan semakin marah saat mengetahui kalau adiknya Farid Al Hadid hadir dan menjadi saksi pernikahan putra satu-satunya itu."Segera cari tahu, siapa gadis yang di nikahi Kemal. Aku ingin memberi wanita itu imbalan besar agar meninggalkan Kemal." Perintah tuan Fawaz pada anak buahnya dengan marah.Dia sangat marah, karena putranya menikahi gadis lain. Tuan Daniel Lee menarik semua investasinya dan bahkan mengambil alih salah satu cabang perusahaannya sebagai kompensasi atas janji yang tak ditepati oleh Fawaz Al Hadid terkait jodoh anak-anak mereka.Sementara Kemal sendiri tak perduli dengan k