Beranda / Romansa / Cinta Setelah Berpisah / 3. Semuanya Sudah Berakhir

Share

3. Semuanya Sudah Berakhir

Penulis: Yuyun Batalia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 15:32:52

Larut malam, Eldrion kembali ke kediamannya. Pria ini langsung menuju ke kamarnya. Ia menemukan hal yang berbeda di sana.

Tidak ada Ravenna yang berbaring di atas ranjang. Eldrion lupa bahwa hari ini Ravenna sudah memutuskan untuk pergi dari kediaman ini.

Eldrion hanya melewati ranjang, ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Usai mandi ia pergi ke ruang pakaian. Ia melihat pakaian Ravenna masih ada di sana, tapi ada beberapa yang kosong.

Ia melangkah menuju ke tempat perhiasan, tidak ada perhiasan yang dibawa oleh Ravenna.

Kening Eldrion berkerut. Apakah Ravenna sengaja meninggalkan semua barang-barang berharga ini? Tapi, kenapa? Apakah ia ingin menunjukan bahwa ia tidak rakus terhadap uang?

Bukankah hal seperti ini seharusnya tidak perlu dilakukan oleh Ravenna? Mereka sudah bercerai, Ravenna harusnya membawa apapun yang  bisa ia bawa.

Sudahlah, Eldrion tidak ingin memikirkannya. Ia mengambil pakaian tidur dan pergi ke tempat tidur.

Saat ia membaringkan dirinya di ranjang, ia kembali merasa ada yang kurang. Ia tidak pernah tidur memeluk Ravenna, tapi aroma tubuh Ravenna selalu menusuk indera penciumannya. Membuatnya sangat hapal dengan aroma tubuh wanita itu. Dan sekarang, tidak ada lagi aroma tubuh Ravenna.

Sekali lagi Eldrion mengabaikan hal itu. Sangat wajar jika ia merasa ada hal yang hilang, ia telah bersama Ravenna selama tiga tahun. Meski tidak begitu peduli dengan kehadiran wanita itu, ia sudah terbiasa dengan kehadirannya di sekitarnya.

Setelah beberapa waktu, ia yakin akan kembali terbiasa dengan kesunyian di tempat ini. Eldrion memejamkan matanya, ia tidur dengan tenang.

Keesokan paginya, Eldrion bangun. Ia pergi mandi, tidak ada pakaian di atas ranjang. Biasanya Ravenna yang menyiapkan semua pakaiannya dari atas sampai bawah.

Sekarang ia harus menyiapkan keperluannya sendiri. Itu bukanlah masalah besar bagi Eldrion. Pria itu segera ke ruang pakaian, mengambil setelan hitam dan memakainya. Ia mengambil dasi, berdiri di depan kaca lalu memakai dasi sendiri.

Usai berpakaian ia pergi ke ruang makan untuk sarapan.

"Selamat pagi, Tuan." Kathie menyapa Eldrion.

"Selamat pagi, Bibi Kathie."

Sarapan telah tertata di atas meja. Kathie berdiri di sebelah Eldrion.

Eldrion menyesap kopi yang sudah disiapkan untuknya, tapi pria itu berhenti hanya dengan satu tegukan saja. "Kenapa rasanya berbeda?"

"Saya telah mengikuti catatan yang ditinggalkan oleh Nyonya Ravenna. Harusnya rasanya sama," balas Kathie.

Selama ini kopi dan sarapan Eldrion disiapkan oleh Ravenna. Jadi, lidah Eldrion telah terbiasa dengan semua itu.

"Nyonya meninggalkan catatan?"

"Benar, Tuan."

"Buat saja tanpa melihat catatan." Eldrion tidak ingin terus mengingat hal-hal tentang Ravenna.

"Baik, Tuan."

Eldrion kemudian memakan sarapan yang dibuat oleh koki kediamannya, tapi sekali lagi rasanya tidak pas di lidahnya.

Eldrion mengerutkan keningnya, sejak kapan lidahnya menjadi terlalu pemilih seperti ini.

Setelahnya Eldrion pergi tanpa menghabiskan sarapannya.

**

Eldrion dan Ravenna sama-sama menghadiri persidangan cerai mereka. Keduanya kemudian mendapatkan akta cerai dengan mudah.

"Kapan kau akan mengambil semua barang-barangmu?" tanya Eldrion.

"Aku sudah mengambil barang-barang yang aku perlukan."

"Bagaimana dengan barang-barang yang tersisa?"

"Barang-barang itu dibeli dengan uangmu, jadi terserah padamu mau diapakan semua barang itu."

"Bibi Kathie akan mengemasinya dan mengirimnya ke tempatmu. Di mana kau tinggal sekarang?"

"Kirim saja ke villa." Ravenna tidak akan berdebat dengan Eldrion. Ia tidak membutuhkan barang itu, tapi Eldrion pasti akan tetap memaksanya mengambil mereka semua. Jadi, tidak perlu melakukan penolakan apapun.

Eldrion melihat ke jam di tangannya. Ia akan memiliki pertemuan penting sebentar lagi. "Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, aku pergi."

"Ya, selamat tinggal."

Eldrion merasa hatinya tidak nyaman saat Ravenna mengatakan selamat tinggal. Namun, dirinya yang dingin tidak begitu memikirkan tentang hal itu. Ia melangkah dan masuk ke mobilnya lalu kemudian mobil itu segera melaju pergi.

Ravenna melihat akta cerai di tangannya. Semuanya sudah berakhir sekarang.

Setelahnya Ravenna segera pergi ke hotel untuk mengambil barang-barangnya. Ia telah memesan tiket pesawat untuk keberangkatan hari ini.

Kemarin ia telah meletakan mobil pemberian Eldrion di villa. Sementara barang-barang berharga lainnya telah ia simpan di bank.

"Sudah siap semua?" tanya Seraphim.

"Ya. Ayo berangkat."

Ravenna menyeret dua kopernya, ia kemudian pergi ke bandara bersama dengan Seraphim.

Setelah beberapa waktu, Ravenna masuk ke dalam pesawat. Ia melihat ke luar jendela.

Tempat ini memiliki begitu  banyak kenangan untuknya, dan hari ini ia akan meninggalkannya bersama dengan sejuta kenangan itu.

Tiga tahun ini, ia telah berada dalam perlindungan Eldrion. Dan hari ini ia keluar dari sayap pria itu. Ia akan melebarkan sayapnya sendiri.

Menggapai hal-hal yang dahulu sempat ia tinggalkan untuk fokus mengurus Eldrion. Ia tidak tahu apa yang sedang menunggunya di depan sana, tapi ia yakin bahwa ia mampu melewati semuanya.

**

Hari-hari berlalu, semuanya berjalan lancar bagi Ravenna. Ia menyibukan dirinya dengan mendaftar di berbagai perlombaan merancang busana.

Ia juga menyibukan dirinya dengan mencari  pekerjaan di rumah mode yang mungkin akan memberikan pengalaman baru untuknya.

Di Paris, ia bukan lagi seorang nyonya muda di mana semua kebutuhannya tersedia. Sekarang ia kembali hidup mandiri seperti ketika ia bersama dengan neneknya.

Dengan uang dari Eldrion, ia bisa membeli sebuah apartemen yang cukup untuk berdua dengan Seraphim.

Meski sudah membeli apartemen, uang di dalam kartu bank itu masih sangat banyak. Ravenna seharusnya tidak perlu bekerja jika hanya untuk bertahan hidup saja, dengan uang dari Eldrion itu sudah cukup.

Akan tetapi, Ravenna ingin membangun jati dirinya sendiri. Ia tidak akan memakai uang Eldrion untuk bertahan hidup secara terus menerus. Ia ingin mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, ia ingin membuktikan bahwa ia bisa hidup dengan layak tanpa uang dari Eldrion.

Di belahan benua lain, Eldrion menjalani hari-harinya setelah perceraian dengan Ravenna dengan membiasakan dirinya tanpa kehadiran Ravenna.

Ia beranggapan bahwa ia akan baik-baik saja tanpa Ravenna di sisinya. Ia bisa bekerja dengan baik, ia masih tidur nyenyak dan ia masih makan seperti biasanya.

Malam ini Eldrion berkumpul di sebuah tempat karaoke dengan teman-temannya. Ada beberapa wanita yang menemani mereka. Sementara Eldrion dibiarkan sendiri karena Eldrion tidak suka diganggu oleh wanita.

"Eldrion, apakah Ravenna tidak pernah mengeluh padamu karena kau selalu pulang larut malam?" tanya Mike. Di sisi kanan dan kiri pria itu terdapat wanita cantik yang berjuang untuk menyenangkannya.

"Aku sudah bercerai dengan Ravenna."

Keith segera mematikan layar di depannya sehingga ruangan itu menjadi hening. "Bercerai?"

"Kapan?" tanya Oliver.

"Satu bulan lalu," jawab Eldrion.

"Satu bulan, dan kau tidak memberitahu kami?" Mike menatap Eldrion tidak percaya. Saat Eldrion menikah, sahabatnya ini juga tidak memberitahu mereka. Baru setelah hampir satu tahun, Eldrion mengatakan bahwa ia telah menikah dengan Ravenna.

"Kenapa kalian bercerai? Apakah kau yang menceraikannya?" tanya Keith.

Oliver dan Mike menunggu jawaban dari Eldrion.

"Ravenna yang meminta bercerai, dan aku tidak tahu alasannya."

"Kau tidak bertanya padanya?" tanya Oliver.

"Aku tidak ingin tahu apa alasannya. Dia meminta bercerai, jadi aku hanya mengabulkannya saja." Eldrion menjawab seadanya.

"Ini benar-benar sesuatu yang mengejutkan. Aku kira Ravenna akan terus memegang pahamu sampai akhir hayatnya," ujar Mike.

Di mata Mike dan teman-temannya, Ravenna adalah seorang penggali uang. Dia telah memanfaatkan kebaikan kakek Eldrion agar bisa masuk ke lingkaran sosial kelas atas.

Sayangnya, Eldrion tidak pernah memperkenalkan Ravenna ke siapapun dari lingkaran mereka. Eldrion juga tidak pernah membawa Ravenna ke pesta mana pun. Begitu juga dengan pernikahan mereka yang dirahasiakan.

Ketika Eldrion dan keluarganya mengadakan acara, Ravenna hanya akan dikenalkan sebagai seorang yatim piatu yang dirawat oleh kakek Eldrion.

"Apakah mungkin Ravenna sudah memiliki laki-laki lain?" Oliver ikut bersuara.

"Tidak perlu membicarakan tentang dia lagi." Eldrion sudah bercerai dengan Ravenna, jadi ia rasa Ravenna sudah tidak ada hubungan dengannya lagi.

"Baiklah, kalau begitu malam ini kita akan merayakan perceraianmu dengan Ravenna." Oliver menyalakan kembali layar besar yang menempel di dinding.

Eldrion tidak tahu apakah perceraiannya dengan Ravenna harus dirayakan atau tidak, tapi malam itu ia lebih memilih untuk tetap bersama teman-temannya daripada pulang ke rumahnya sendiri.

tbc

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta Setelah Berpisah   Extra Part - Hadiah

    Mata Ravenna ditutup oleh sebuah kain penutup. Wanita itu dituntun oleh Eldrion dan Quillon menuju ke sebuah tempat.Ravenna sangat penasaran ke mana ia akan dibawa oleh suami dan anaknya.“Apakah masih belum bisa dibuka?” Ravenna bertanya.“Sebentar lagi, Bu.” Quillon menjawab pertanyaan ibunya.Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah ballroom. Tempat itu telah didekorasi dengan indah. Ada sebuah panggung di depan sana. Juga ada layar lebar di sisi kanan dan kirinya. Penutup mata Ravenna dilepaskan lalu kemudian Quillon memegang bunga. “Selamat ulang tahun, Ibu.”Hati Ravenna sangat tersentuh. “Terima kasih, Sayang.” Ia menerima buket bunga dari putranya.“Selamat ulang tahun, Istriku.” Eldrion memberikan kecupan di kening Ravenna.“Terima kasih, Suamiku.”Setelahnya Ravenna mulai melihat ke sekelilingnya. Ia berada di tempat yang bisa menampung ribuan orang, tapi sekarang di sini ia hanya berdiri dengan anak dan suaminya.“Ayo duduk.” Eldrion membawa Ravenna ke tempat duduk

  • Cinta Setelah Berpisah   58. Dicintai Dengan Setara (Tamat)

    Bulan madu Eldrion dan Ravenna telah berakhir. Keduanya ini telah berada di kediaman Theodore.“Ayah, Ibu, bagaimana? Apakah aku sudah akan memiliki adik?” Quillon bertanya dengan penuh harapan pada orangtuanya.Ravenna tertawa kecil mendengar pertanyaan putranya, ia tidak akan menjawab pertanyaan itu dan membiarkan Eldrion yang memberikan pengertian pada putranya.“Sayang, Ayah dan Ibu sudah sangat berusaha, tapi sepertinya usaha kami kurang keras. Ayah dan Ibu akan berusaha lebih keras lagi nanti sehingga Quillon akan memiliki adik dengan cepat.”Quillon mendesah. “Sayang sekali, padahal aku benar-benar sangat menginginkan seorang adik.”Ravenna menarik putranya ke dalam dekapannya. “Sayang, memiliki seorang adik bukan sesuatu yang mudah. Jika Quillon bersungguh-sungguh maka Quillon harus berdoa pada Tuhan.”“Baik, Ibu. Aku akan mulai berdoa pada Tuhan agar Tuhan memberikanku adik.”“Anak pintar, Tuhan pasti akan mengabulkan doamu.” Eldrion mengelus kepala Quillon dengan penuh kasih

  • Cinta Setelah Berpisah   57. Bulan Madu

    “Ayah, Ibu, aku ingin adik perempuan.” Quillon bicara pada Eldrion dan Ravenna yang akan pergi untuk berbulan madu tanpa membawa Quillon bersama mereka.Eldrion tertawa kecil. “Ayah akan berusaha keras untuk mewujudkan keinginanmu. Jadilah baik selama Ayah dan Ibu pergi.”“Baik, Ayah.” Quillon menjawab dengan patuh.“Baiklah, Ayah dan Ibu pergi dulu. Sampai jumpa lagi, Jagoan. Ayah sangat mencintaimu.” Eldrion mengecup puncak kepala Quillon.Ravenna menarik Quillon ke dalam dekapannya. “Ibu sangat mencintaimu, Sayang.”“Aku juga sangat mencintai Ayah dan Ibu. Selamat bersenang-senang, Ayah, Ibu.” Quillon berkata dengan ceria.Sebagai seorang anak ia tidak menutut ikut orangtuanya yang akan berbulan madu ke Maldives. Ia diberitahu oleh kakeknya, jika ia menginginkan adik maka ia harus membiarkan orangtuanya pergi berdua saja.Quillon mengerti dengan cepat, ia ingin menjadi seorang kakak, jadi ia memilih untuk tinggal bersama dengan kakek buyutnya.Eldrion dan Ravenna kemudian pergi m

  • Cinta Setelah Berpisah   56. Hari Pernikahan

    Hari pernikahan Eldrion dan Ravenna tiba. Semua tamu undangan telah mengisi aula megah yang disulap seperti negeri di atas awan.Ada begitu banyak bunga segar di dalam ruangan itu. Eldrion menghabiskan begitu banyak uang untuk pesta pernikahan yang luar biasa untuk Ravenna.Di dalam ruangan khusus, saat ini Ravenna telah mengenakan gaun pengantin dengan bagian bawah yang mengembang. Ia terlihat seperti seorang putri dari sebuah kerajaan. “Ibu, Ibu sangat cantik.” Quillon terus memuji Ravenna. Bocah laki-laki itu sangat suka memandangi ibunya yang baginya tampak seperti peri.“Kau juga terlihat sangat tampan, Sayang.” Quillon mengenakan setelan jas berwarna putih, anak laki-laki itu terlihat sangat tampan dan menggemaskan.Waktu bagi Ravenna untuk memasuki aula pernikahan tiba. Ravenna menggenggam tangan Quillon, di belakangnya ada Seraphim yang menjadi pengiring pengantin.Ravenna sudah mengatakan pada Seraphim untuk tidak perlu menjadi pengiring pengantinnya karena ia tahu kondisi

  • Cinta Setelah Berpisah   55. Hanya Satu

    Setelah berpikir semalaman, Seraphim akhirnya memutuskan untuk mempertahankan janin yang ada di kandungannya. Selain itu ia juga berpikir untuk memberitahu Alejandro. Bukan karena ia ingin meminta pertanggung jawaban dari pria itu, tapi karena ia pikir Alejandro berhak tahu tentang kehamilannya.Hari ini Alejandro datang ke kota ini untuk menghadiri pesta penikahan Ravenna dan Eldrion yang akan diadakan lusa.Seraphim menunggu Alejandro di sebuah restoran, ia merasa sedikit gugup. Harus dari mana ia memulai membicarakan tentang kehamilannya.Hai, selamat kau akan menjadi ayah, aku hamil.Seraphim menggelengkan kepalanya, ia harus basa-basi terlebih dahulu. Alejandro mungkin akan terkena serangan jantung jika mendengar apa yang ia katakana.Saat Seraphim sibuk berpikir, Alejandro tiba. Pria itu mendekati Seraphim.“Maafkan aku sedikit terlambat.” Pria itu segera duduk di seberang Seraphim.“Ya, tidak apa-apa,” balas Seraphim.“Kau belum pesan makanan?”“Belum.”“Mari kita pesan makana

  • Cinta Setelah Berpisah   54. Positif Hamil

    Satu bulan berlalu, rencana pernikahan Eldrion dan Ravenna yang sempat tertunda akan segera dilanjutkan. Undangan yang baru telah disebar.Pernikahan Eldrion dan Ravenna akan diadakan dalam satu minggu lagi.Keamanan di sekitar Eldrion dan Ravenna ditingkatkan. Eldrion memastikan bahwa tidak akan ada yang bisa mengacaukan rencana pernikahannya dengan Ravenna lagi.Tidak ada banyak hal yang perlu Eldrion dan Ravenna siapkan, karena mereka akan tetap menggunakan semua yang sudah mereka siapkan untuk pernikahan mereka yang sempat dibatalkan.Siang ini Ravenna pergi ke restoran untuk makan siang dengan Seraphim. Sejak Eldrion masuk rumah sakit, ia sudah lama tidak keluar dengan Seraphim.Seraphim beberapa kali mengunjunginya, tapi ia tidak bisa bepergian dengan Seraphim bahkan hanya untuk makan saja karena kondisi Eldrion dan Quillon.Lalu, setelah Eldrion sadarkan diri, Seraphim memiliki pekerjaan di luar negeri. Dan hari ini mereka baru bisa bertemu.Pesanan Ravenna dan Seraphim tiba,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status