Sudah tiga bulan sejak perceraian antara Eldrion dan Ravenna. Eldrion pikir ia akan terbiasa dengan ketidakhadiran Ravenna di sisinya, tapi ternyata ia malah merasakan hal yang sebaliknya. Ia mulai menyadari yang ia rasakan saat ini adalah perasaan kehilangan.
Ia pikir semuanya akan baik-baik saja, tapi ternyata ia salah. Jadwal makannya mulai berantakan karena selera makannya yang buruk. Ia juga terlalu sibuk bekerja, sampai akhirnya ia hanya tidur tiga sampai empat jam dalam sehari.
Setiap kali ia kembali ke kamarnya, ia hanya melihat kesunyian. Ia memiliki harapan akan ada barang-barang Revinna lagi di kamarnya.
Sudah tiga bulan, Eldrion pikir Ravenna akan kembali ke sisinya. Ia tidak mengerti kenapa Ravenna ingin bercerai, tapi ia pikir Ravenna mungkin ingin bermain-main dengannya.
Ravenna telah tinggal di bawah sayapnya selama tiga tahun, wanita itu juga hidup dalam segala kemewahan di mana semuanya telah tersedia untuknya. Jadi, ia pikir Ravenna tidak akan tahan tinggal di luar rumah lebih lama lagi.
Namun, sampai saat ini Ravenna masih tidak kunjung kembali ke sisinya.
Meski ia mulai dihantam oleh rasa kehilangan. Eldrion tidak pergi mencari.
Sementara Ravenna, ia telah memenangkan beberapa kompetisi merancang busana. Hal ini membuat namanya dikenal oleh para pengamat fashion.
Ada begitu banyak kabar baik yang datang pada Ravenna yang tengah menjalani hidup barunya, salah satunya adalah kabar kehamilan dirinya yang saat ini sudah menginjak usia empat bulan.
Ternyata Ravenna sudah hamil satu bulan sebelum ia memutuskan untuk bercerai dengan Eldrion.
Ravenna semakin semangat menjalani hidupnya. Ada bagian dari pria yang ia cintai yang sedang tumbuh dalam hidupnya.
Sekarang ia semakin fokus untuk meningkatkan keahliannya. Ia harus menjadi ibu yang hebat untuk anaknya.
Dalam tiga bulan ini, Theodore telah menghubungi Ravenna tiga kali. Dan Ravenna mengatakan pada Theodore bahwa ia sedang bepergian di luar negeri.
Ravenna tidak bisa memberitahu Theodore bahwa ia berada di Paris dan memutuskan untuk menetap di sana. Ia juga merahasiakan tentang kehamilannya dari Theodore.
Jika Theodore tahu bahwa ia sedang mengandung maka mungkin pria tua itu akan memaksa dirinya dan Eldrion kembali bersama. Dan jika hal itu terjadi, maka semua tekad yang telah ia kumpulkan akan sia-sia saja.
Ia tidak akan merahasiakan hal ini terlalu lama, tapi untuk saat ini ia memilih untuk menyimpannya dari Theodore dulu.
Sementara Eldrion, Ravenna berpikir bahwa mungkin pria itu tidak akan peduli tentang kandungannya. Jadi ia juga tidak memiliki niat untuk memberitahu Eldrion.
Mengenai anaknya, ia yakin ia bisa membesarkan anaknya dengan layak. Ia akan bekerja keras, ia pasti akan sukses di dunia fesyen.
Awal-awal kehamilannya berjalan dengan sangat baik. Ia rutin mengunjungi dokter kandungan. Ia telah mengetahui bahwa akan ada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman di awal kehamilannya, tapi ia harus bersyukur karena malaikat kecilnya sangat pengertian dan tidak membuatnya kesulitan.
Ia tidak mengalami mual dan muntah yang parah. Ia masih bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasanya.
**
Satu tahun berlalu...
Eldrion melihat ke luar jendela, di tangannya terdapat rokok. Pria itu menyelipkan sebatang rokok itu di bibirnya. Mengisap lalu kemudian menghembuskan asapnya.
Tatapannya kini tertuju pada sebuah bangunan, di depan bangunan itu terdapat mobil mewah yang ia berikan untuk Ravenna.
Hari ini Eldrion tidak bisa menahan dirinya, ia membawa mobilnya menuju ke villa yang ditinggali oleh Ravenna. Hanya saja ia tidak mendatangi Ravenna.
Setelah beberapa waktu mengamati villa itu, Eldrion akhirnya pergi.
Ravenna benar-benar memilih untuk pergi darinya, lalu untuk apa ia di sini mencari wanita itu.
Sudah satu tahun, anggapan Eldrion bahwa Ravenna hanya sedang bermain trik dengannya sudah lenyap. Ia sepenuhnya yakin bahwa Ravenna memang telah berniat meninggalkannya.
Namun, bukannya berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Ravenna. Eldrion memilih untuk mengikuti keinginan Ravenna.
Hari ini adalah hari terakhir ia mengunjungi kediaman Ravenna. Di masa depan, ia tidak akan pernah melakukannya lagi.
**
Tahun demi tahun berlalu, Eldrion benar-benar tidak perg mendatangi Ravenna lagi. Pria itu akhirnya sangat terbiasa dengan kesendiriannya.
Sejak bercerai dengan Ravenna, Eldrion menjadi lebih pendiam. Ia menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja.
Selama lima tahun terakhir ini, Eldrion tidak bersama wanita mana pun.
Sekarang rumor bahwa Eldrion menyukai sesama jenis mulai tersebar di lingkaran sosial mereka.
Teman-teman Eldrion sangat tidak tahan dengan rumor itu. Beberapa kali mereka mencoba memperkenalkan wanita pada Eldrion, tapi Eldrion tidak tertarik sama sekali. Hal ini sungguh membuat mereka putus asa.
Ketiga pria itu menyadari perubahan Eldrion, dan mereka sama-sama tahu bahwa perubahan ini terjadi karena Ravenna.
Selama lima tahun ini, Eldrion tidak pernah menyebutkan apapun tentang Ravenna, tapi ketiga sahabatnya tahu bahwa Eldrion berubah karena ditinggalkan oleh Ravenna. Yang artinya Ravenna memiliki arti yang cukup besar dalam hidup Eldrion.
Hanya saja, yang tidak mereka mengerti adalah jika Eldrion begitu tersiksa karena kehilangan Ravenna, bukankah seharusnya Eldrion mencari Ravenna dan memperbaiki hubungan mereka? Sayangnya, tidak ada yang bisa membaca pikiran Eldrion.
**
"Apa yang terjadi pada Kakek?" Eldrion bertanya pada kepala pelayan. Saat ini ia berada di rumah sakit setelah beberapa saat lalu mendapatkan kabar bahwa kakeknya dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri.
"Penyakit lama Tuan kembali lagi." Kepala pelayan memberitahu Eldrion.
Selama lima tahun ini kondisi kesehatan Theodore memang menurun, tapi ia tidak pernah sampai tidak sadarkan diri seperti hari ini.
Eldrion memandangi wajah pucat Theodore. Ia benar-benar takut kehilangan pria tua ini karena ia adalah satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki saat ini.
Dokter datang dan menjelaskan keadaan Theodore. Perasaan Eldrion menjadi khawatir. Usia kakeknya memang sudah tidak muda lagi, ditambah dengan penyakit lamanya, itu sangat berbahaya bagi nyawanya.
Hari ini Eldrion memutuskan untuk menjaga kakeknya. Saat kakeknya siuman ia segera mendekati kakeknya.
"Kakek." Eldrion bersuara pelan.
"Kakek baik-baik saja, jangan khawatir." Theodore tidak ingin membuat cucunya dilanda rasa ketakutan. Ia tahu bahwa di dunia ini hanya dirinya yang disayangi oleh Eldrion.
"Ya, Kakek akan baik-baik saja dan selalu baik-baik saja." Eldrion meyakinkan dirinya sendiri. Kakeknya harus berumur panjang. Ia merasa bahwa ini sedikit egois, tapi ia ingin kakeknya terus menemaninya. "Apakah Kakek haus? Atau kakek merasa tidak nyaman?"
"Kakek haus."
Eldrion segera memberikan air minum untuk kakeknya. Ia kemudian membantu kakeknya berbaring lagi.
"Kakek baik-baik saja, kau bisa kembali bekerja."
"Tidak, hari ini aku akan menemani Kakek di sini." Eldrion mana mungkin bisa fokus bekerja saat kakeknya sakit seperti ini. "Kakek, istirahatlah lagi. Aku akan bekerja dari sini."
"Baiklah," seru Theodore. Pria tua itu kembali menutup matanya untuk beristirahat. Ia harus cepat pulih, cucunya tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini. Jika hal buruk terjadi padanya, maka cucunya hanya akan menanggung rasa sakitnya sendirian.
Theodore merindukan Ravenna, akan sangat bagus jika ada Ravenna di sini. Sudah lima tahun, ia tidak pernah bertemu dengan Ravenna sekalipun. Saat ia ulang tahun, Ravenna hanya akan menghubunginya melalui panggilan video. Dia akan memberikan ucapan selamat dengan tulus.
Ia pada akhirnya juga mengetahui bahwa Ravenna berada di Paris, sedang mengejar karirnya. Theodore tidak berani meminta Ravenna untuk menemuinya, ia melihat Ravenna tampak sangat bahagia. Ravenna seperti menemukan arti hidup di sana setelah tiga tahun menjalani pernikahan yang tidak bahagia dengan Eldrion.
Theodore masih berharap bahwa Ravenna dan Eldrion akan kembali bersama, tapi melihat Ravenna jauh lebih bahagia ketika tidak bersama Eldrion, ia mengenyahkan harapan itu. Ia tidak ingin membuat Ravenna dan Eldrion kembali tidak bahagia karena keegoisannya.
Malam harinya, saat Theodore sudah tidur nyenyak. Eldrion bertanya pada kepala pelayan kakeknya.
"Apakah Ravenna tidak pernah menjenguk Kakek?"
"Tidak pernah, Tuan. Tuan besar dan Nyonya Ravenna hanya saling berhubungan melalui panggilan video. Selain itu, Nyonya Ravenna juga sudah pindah ke Paris dan memiliki kesibukan sendiri."
"Ravenna pindah ke Paris?"
"Benar, Tuan. Setelah bercerai dengan Tuan, Nyonya Ravenna pindah ke Paris untuk mengejar karirnya sebagai perancang busana."
Eldrion tertegun sejenak. Jadi ternyata Ravenna sudah pergi sangat jauh setelah memutuskan bercerai dengannya. Jika Ravenna sudah pergi sejak mereka bercerai, maka artinya Ravenna tidak pernah tinggal di villa yang ia berikan pada wanita itu.
Jadi, selama ini yang ia perhatikan dari kejauhan hanyalah bangunan kosong tanpa sosok Ravenna di sana. Ia memang tidak pernah mencari tahu tentang Ravenna setelah bercerai. Eldrion merasa dirinya begitu konyol.
tbc
Mata Ravenna ditutup oleh sebuah kain penutup. Wanita itu dituntun oleh Eldrion dan Quillon menuju ke sebuah tempat.Ravenna sangat penasaran ke mana ia akan dibawa oleh suami dan anaknya.“Apakah masih belum bisa dibuka?” Ravenna bertanya.“Sebentar lagi, Bu.” Quillon menjawab pertanyaan ibunya.Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah ballroom. Tempat itu telah didekorasi dengan indah. Ada sebuah panggung di depan sana. Juga ada layar lebar di sisi kanan dan kirinya. Penutup mata Ravenna dilepaskan lalu kemudian Quillon memegang bunga. “Selamat ulang tahun, Ibu.”Hati Ravenna sangat tersentuh. “Terima kasih, Sayang.” Ia menerima buket bunga dari putranya.“Selamat ulang tahun, Istriku.” Eldrion memberikan kecupan di kening Ravenna.“Terima kasih, Suamiku.”Setelahnya Ravenna mulai melihat ke sekelilingnya. Ia berada di tempat yang bisa menampung ribuan orang, tapi sekarang di sini ia hanya berdiri dengan anak dan suaminya.“Ayo duduk.” Eldrion membawa Ravenna ke tempat duduk
Bulan madu Eldrion dan Ravenna telah berakhir. Keduanya ini telah berada di kediaman Theodore.“Ayah, Ibu, bagaimana? Apakah aku sudah akan memiliki adik?” Quillon bertanya dengan penuh harapan pada orangtuanya.Ravenna tertawa kecil mendengar pertanyaan putranya, ia tidak akan menjawab pertanyaan itu dan membiarkan Eldrion yang memberikan pengertian pada putranya.“Sayang, Ayah dan Ibu sudah sangat berusaha, tapi sepertinya usaha kami kurang keras. Ayah dan Ibu akan berusaha lebih keras lagi nanti sehingga Quillon akan memiliki adik dengan cepat.”Quillon mendesah. “Sayang sekali, padahal aku benar-benar sangat menginginkan seorang adik.”Ravenna menarik putranya ke dalam dekapannya. “Sayang, memiliki seorang adik bukan sesuatu yang mudah. Jika Quillon bersungguh-sungguh maka Quillon harus berdoa pada Tuhan.”“Baik, Ibu. Aku akan mulai berdoa pada Tuhan agar Tuhan memberikanku adik.”“Anak pintar, Tuhan pasti akan mengabulkan doamu.” Eldrion mengelus kepala Quillon dengan penuh kasih
“Ayah, Ibu, aku ingin adik perempuan.” Quillon bicara pada Eldrion dan Ravenna yang akan pergi untuk berbulan madu tanpa membawa Quillon bersama mereka.Eldrion tertawa kecil. “Ayah akan berusaha keras untuk mewujudkan keinginanmu. Jadilah baik selama Ayah dan Ibu pergi.”“Baik, Ayah.” Quillon menjawab dengan patuh.“Baiklah, Ayah dan Ibu pergi dulu. Sampai jumpa lagi, Jagoan. Ayah sangat mencintaimu.” Eldrion mengecup puncak kepala Quillon.Ravenna menarik Quillon ke dalam dekapannya. “Ibu sangat mencintaimu, Sayang.”“Aku juga sangat mencintai Ayah dan Ibu. Selamat bersenang-senang, Ayah, Ibu.” Quillon berkata dengan ceria.Sebagai seorang anak ia tidak menutut ikut orangtuanya yang akan berbulan madu ke Maldives. Ia diberitahu oleh kakeknya, jika ia menginginkan adik maka ia harus membiarkan orangtuanya pergi berdua saja.Quillon mengerti dengan cepat, ia ingin menjadi seorang kakak, jadi ia memilih untuk tinggal bersama dengan kakek buyutnya.Eldrion dan Ravenna kemudian pergi m
Hari pernikahan Eldrion dan Ravenna tiba. Semua tamu undangan telah mengisi aula megah yang disulap seperti negeri di atas awan.Ada begitu banyak bunga segar di dalam ruangan itu. Eldrion menghabiskan begitu banyak uang untuk pesta pernikahan yang luar biasa untuk Ravenna.Di dalam ruangan khusus, saat ini Ravenna telah mengenakan gaun pengantin dengan bagian bawah yang mengembang. Ia terlihat seperti seorang putri dari sebuah kerajaan. “Ibu, Ibu sangat cantik.” Quillon terus memuji Ravenna. Bocah laki-laki itu sangat suka memandangi ibunya yang baginya tampak seperti peri.“Kau juga terlihat sangat tampan, Sayang.” Quillon mengenakan setelan jas berwarna putih, anak laki-laki itu terlihat sangat tampan dan menggemaskan.Waktu bagi Ravenna untuk memasuki aula pernikahan tiba. Ravenna menggenggam tangan Quillon, di belakangnya ada Seraphim yang menjadi pengiring pengantin.Ravenna sudah mengatakan pada Seraphim untuk tidak perlu menjadi pengiring pengantinnya karena ia tahu kondisi
Setelah berpikir semalaman, Seraphim akhirnya memutuskan untuk mempertahankan janin yang ada di kandungannya. Selain itu ia juga berpikir untuk memberitahu Alejandro. Bukan karena ia ingin meminta pertanggung jawaban dari pria itu, tapi karena ia pikir Alejandro berhak tahu tentang kehamilannya.Hari ini Alejandro datang ke kota ini untuk menghadiri pesta penikahan Ravenna dan Eldrion yang akan diadakan lusa.Seraphim menunggu Alejandro di sebuah restoran, ia merasa sedikit gugup. Harus dari mana ia memulai membicarakan tentang kehamilannya.Hai, selamat kau akan menjadi ayah, aku hamil.Seraphim menggelengkan kepalanya, ia harus basa-basi terlebih dahulu. Alejandro mungkin akan terkena serangan jantung jika mendengar apa yang ia katakana.Saat Seraphim sibuk berpikir, Alejandro tiba. Pria itu mendekati Seraphim.“Maafkan aku sedikit terlambat.” Pria itu segera duduk di seberang Seraphim.“Ya, tidak apa-apa,” balas Seraphim.“Kau belum pesan makanan?”“Belum.”“Mari kita pesan makana
Satu bulan berlalu, rencana pernikahan Eldrion dan Ravenna yang sempat tertunda akan segera dilanjutkan. Undangan yang baru telah disebar.Pernikahan Eldrion dan Ravenna akan diadakan dalam satu minggu lagi.Keamanan di sekitar Eldrion dan Ravenna ditingkatkan. Eldrion memastikan bahwa tidak akan ada yang bisa mengacaukan rencana pernikahannya dengan Ravenna lagi.Tidak ada banyak hal yang perlu Eldrion dan Ravenna siapkan, karena mereka akan tetap menggunakan semua yang sudah mereka siapkan untuk pernikahan mereka yang sempat dibatalkan.Siang ini Ravenna pergi ke restoran untuk makan siang dengan Seraphim. Sejak Eldrion masuk rumah sakit, ia sudah lama tidak keluar dengan Seraphim.Seraphim beberapa kali mengunjunginya, tapi ia tidak bisa bepergian dengan Seraphim bahkan hanya untuk makan saja karena kondisi Eldrion dan Quillon.Lalu, setelah Eldrion sadarkan diri, Seraphim memiliki pekerjaan di luar negeri. Dan hari ini mereka baru bisa bertemu.Pesanan Ravenna dan Seraphim tiba,