Share

122. Terima Kasih, Nona...

Sementara itu di jalan utama depan SOHO Chestertown, Kenneth dan rombongan 'go downtown' masih berusaha keras untuk mencapai pom bensin di mana mereka berencana untuk mendapatkan sumber daya energi sebanyak mungkin. Pancingan Maharani dan Leon Delucas cukup efektif mengecoh gerombolan zombie-zombie. Para mayat hidup kini terbagi dalam dua arus dan terpisah menjadi kelompok yang jauh lebih kecil sehingga mereka tak lagi bersama-sama 'mengembara' seperti semula.

'Setidaknya sudah tak semengerikan semula...'

"Sekarang saatnya! Go go go!" Kenneth dan 17 orang di bawah komandonya perlahan-lahan bergerak bersama menuju titik destinasi sesuai rencana. Orang terakhir tak membawa jeriken melainkan senjata, berjaga-jaga seandainya tetiba muncul pengekor tak diundang.

Sementara itu Leon sudah sedikit lama berada di lokasi. Menemukan bahwa hanya dirinya sendiri dari rombongan yang berhasil tiba di sana, sedikit banyak timbul kekhawatiran dalam dirinya.

'Ke mana Nona Rani pergi, mengapa ia belum j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fatma Zuhra Mahfudz
salut untuk author, cara beliau menulis dan menyajikan cerita dengan kaidah ejaan bahasa juga PUEBI yang menurut saya SEMPURNA , dari awal mengikuti alurnya saya belum menemukan tipo .salut untuk anda, semoga menjadi percontohan literasi thriller kemanusiaan.
goodnovel comment avatar
Fatma Zuhra Mahfudz
berbagai macam rasa yang saya rasakan ketika membaca bab 118 hingga kini, jadi baper, kdg saya in tears juga, mengingat rasa kemanusiasn yang disajikan di novel ini sangat kuat.Rasa kemanusiaan yang terkadang harus dikorbankan demi manusia lain,meskipun sebenarnya ada beberapa "permainan" di dalamny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status