Share

Part 5.

Penulis: NadraMahya
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-25 17:11:25

Bunga melihat sekitar rumah yang biasa dia datangi itu, disana sudah tidak ada lagi foto-foto dirinya yang dulu menghiasi rumah. Dia tahu pasti foto nya membuat Sofia tidak nyaman. Bunga beralih ke dapur untuk mengambil air putih untuk Adam sedangkan Sofia hanya terus terdiam di depan pintu rumah itu.

Sofia tersadar saat dilihatnya Bunga sudah memberikan segelas air putih untuk suami nya. Sofia melihat bagaimana pintarnya Bunga melayani Adam meski mereka belum menikah. "Sofia kenapa kamu masih disana ? apa Mama kamu tidak jadi datang ?" Sofia tersenyum dan berjalan mendekati Adam dia duduk di sebelah Adam tanpa memperdulikan Bunga, bukan maksud menegaskan siapa posisi nya hanya saja Sofia ingin duduk dekat dengan Adam. "Mama mungkin sebentar lagi akan sampai." Sofia memberi tahu.

"Bunga kenapa membawa koper kesini ?" tanya nya lembut takut kalau Bunga akan tersinggung. Tapi Bunga malah tertawa kecil menatap Adam. "Kau takut ya aku akan tinggal disini ? dirumah yang memang seharusnya aku dan Adam tinggali?"

"Tenang saja Sofia aku akan pergi jauh ke tempat yang sangat indah. Dan mungkin sekitar satu minggu aku akan kembali." Ada kelegaan di hati Sofia namun sepertinya Bunga mempermainkannya. Wanita itu tertawa lagi dan kali ini Adam meraih tangan Bunga. "Lihat wajah nya tadi sayang dia sudah bernapas lega."

"Bunga jangan menjahili nya." Tegur Adam.

"Oh Sofia sayang, aku memang akan pergi tapi tentunya dengan kekasihku tercinta." Sofia menatap Adam yang masih setia melihat tawa bahagia Bunga, sedangkan Sofia sudah sangat kecewa.

"Apa benar Mas?" Adam mengangguk. "Ada pekerjaan di kantor cabang Bintan jadi aku dan Bunga harus meninjau nya." Sofia masih berpikir benarkah memang pekerjaan. "Maaf jika kau terkejut. Bunga baru mendapatkan email nya tadi sore saat kami di apartement." Adam berkata sejujurnya, ini memang bukanlah suatu kebohongan yang dia dan Bunga lakukan. Bunga tidak sejahat itu.

"Sofia apa kau mau ikut ?" tanya Bunga mengejutkan Adam dan Sofia atas pertanyaan itu. "Ikutlah jika mau ikut. Tenang saja sayang aku sama sekali tidak keberatan." Bunga masih berdiri sedangkan Sofia dan Adam menatapnya tak percaya. "Aku serius. Akan lebih baik Sofia ikut kita ke Bintan."

"Ya itu benar sekali. Ah...siapa wanita cantik yang mengusulkan rencana itu." Suara seorang wanita membuat mereka bertiga melihat ke arah pintu. Bunga juga terkejut karena ada yang menyambung kalimatnya.

"Mama," panggil Sofia lalu berjalan menghampiri Ibu nya. Adam dan Bunga ikut mendekat membuat wanita itu melihat kearah Adam seraya tersenyum hangat, namun saat Bunga mendekat dia terkejut bukan main. "Kau Bunga bukan?" Bunga tersenyum penuh sopan kepada Mama Sofia. "Iya bu saya Bunga."

"Kau wanita yang datang ke Masjid kan? Kekasih Adam." Bunga mengangguk lagi, membuat Mama mertua Adam itu melihat kearah Adam serta Sofia. "Ibu tenang saja, saya hanya menjalin hubungan sebagai sekertaris Adam sekarang." Bunga merendahkan dirinya sendiri sebelum semua permainannya terbongkar. "Apa kau yang mengusulkan Sofia ikut ke Bintan tadi?" Bunga mengangguk lalu tiba-tiba Maryam__Ibu mertua Adam itu memeluk Bunga hangat. "Terimkasih Bunga, kau memang benar-benar wanita yang baik. Asih benar tentang dirimu, kau wanita baik." Sebelah alis Bunga terangkat tapi Sofia dan Adam tersenyum tulus melihat penyambutan Maryam untuk Bunga.

Makan malam berlanjut dengan harmonis layak nya mereka keluarga yang bahagia, hati Bunga menghangat merasakan kebaikan dari Maryam serta Sofia. Dia dan Adam juga tidak berpura-pura tersenyum. Memang Bunga tidak suka saat Sofia melayani Adam saat mengambilkan makanan namun dia tidak ingin merubah kehangatan malam itu karena rasa cemburu nya. "Jadi kalian akan pergi besok pagi?" tanya Maryam dan Adam mengangguk. "Sofia apa kata Bunga benar. Lebih baik kamu ikut saja nak." Bunga mengangguk semangat sementara Adam takut Bunga nya berulah dengan ide ini.

"Baiklah aku akan ikut. Tidak apa-apa kan Mas?"

"Ya, tentu." jawab Adam seadanya.

"Nak Bunga apa akan menginap disini malam ini ?"

"Rencana nya begitu Tante, karena Apartement saya jauh dari Bandara jadi akan menghemat waktu kalau kami langsung berangkat dari rumah Adam. Tante juga menginap kan?" tanya Bunga masih dengan senyumannya.

"Ya tante memang berencana menginap disini, lalu besok kembali ke Bandung."

"Bagaimana jika kita satu kamar saja malam ini tante? Ah pasti akan banyak hal yang bisa kita ceritakan Bersama semisalnya pertemuan tante dulu dengan Papa nya Sofia." Bunga terdengar sangat bahagia. Adam yang tahu begitulah memang sifat Bunga yang dia cintai tidak terkejut dengan cara Bunga dekat dengan orang lain. Tapi Sofia, wanita itu berpikir bagaimana bisa Bunga terlihat baik-baik saja didepan Mama nya.

Sofia dan Bunga bersama-sama membersihkan sisa makan malam sementara Adam dan Maryam berbincang di ruang keluarga. Tidak ada percakapan antara Bunga dan Sofia. Bunga terlihat hapal dimana letak semua perabotan sementara Sofia masih butuh membuka laci-laci hanya untuk mencari dimana letak sendok dan mangkuk. "Letak mangkuk ada di kanan sebelah washtafel di laci nomor dua." ucap Bunga memberitahukan Sofia yang masih sangat bingung. "Desain dapur ini memang dibuat dengan sangat terperinci, semua karena tadinya aku suka semua barang perabotan ku tersimpan didalam laci agar tidak terlihat berantakan serta mudah dihinggapi debu." Sofia merasa tersindir akan ucapan Bunga dan dia hanya bisa mengatakan kata "Maaf."

"Maaf mu tidak cukup untuk membuat semua ini menjadi lebih baik bagi ku. Bisakah kata maaf mu disertai dengan tindakan?" Sofia mengerti maksud Bunga dan dia ingin berbicara lagi.

"Aku memang harus menerima kenyataan ini, tapi aku juga akan terus berusaha agar semua impian ku terwujud. Tapi tentu nya tidak disertai dengan dirimu. Pilihanmu ada dua Sofia, bertaruh denganku atau melepas apa yang seharusnya menjadi milikku."

TBC .

Ini ada yang baca gak ya ? kira-kira yang menang Sofia apa Bunga hayoo ??? wkwkwkwkwkw


Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
AB 5 NYU
lanjutken nak thor wkwkwkkkk
goodnovel comment avatar
Rani Chmardan
lanjut donk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Suamimu Milikku   Bab 20 (END)

    Hari yang dinanti telah tiba, semua meja tersusun rapi. Banyak bunga mawar putih yang menjadi dekorasi pernikahan itu, sesuai keinginan sang mempelai wanita. Ijab kabul sebentar lagi akan dilakukan, namun semua orang terlihat gelisah karena Bunga tidak juga muncul.Sudah tiga jam namun tidak ada kabar dari Bunga. Ponselnya mati dan apartement nya kosong. Adam tahu hal itu dari Adrian yang mengecek ke apartement Bunga. Security mengatakan melihat Bunga pergi dari apartement membawa koper nya pagi sekitar jam enam subuh.Jam dimana seharusnya Bunga pergi ke hotel untuk di make up. Maryam dan Asih menepuk pundak Adam yang duduk sambil memegang keningnya. Dia terlihat sangat gelisah."Bunga sudah pergi," ucap Asih. Membuat Adam terkejut. "Bunga sudah pergi jauh nak. Mama dan Mama mertuamu yang mengantarkannya." Adam langsung berdiri meminta penjelasan. "Maksud mama dia kabur? Lalu apa maksudnya dia meminta pernikahan ini? Dan sepertinya Mama mengetahuinya."Selembar

  • Suamimu Milikku   Bab 19

    Awal baru di mulai dengan do'aDari hati yang tulus mencinta.Pada dia...Sosok yang selama ini mampu menjaga keutuhan cinta.Hari pernikahan Bunga dan Adam semakin dekat dan semua sudah rampung sembilan puluh persen. Adam sudah meminta restu dari ibu mertuanya. Meski sebuah tamparan dia dapatkan, tapi Adam tetap memohon maaf dan berjanji akan membahagiakan Sofia.Adam sempat diusir oleh ibu mertuanya hari itu. Namun keesokan hari nya Mama Sofia datang dan berkata menyetujui pernikahan itu asal Sofia bahagia.Hari ini Sofia menemani Adam yang akan mencoba jas pengantin dirinya serta Bunga. Bunga datang bersama Asih karena mereka baru selesai mengurus mengantar beberapa undangan. Di dalam mobil dia tidak langsung turun, menguatkan hati nya sendiri untuk menemui Adam dan Sofia.Bunga yang turun dari mobil menggunakan dress biru muda dengan rambut yang tergerai sangat cantik dimata semua orang yang melihatnya.Dan beberapa pegawai butik menggunji

  • Suamimu Milikku   Bab 18

    Berdamai dengan hatiMencoba menenangkan diriMenerima takdirAgar diri ini lepas dari kendali dengkiItulah yang sedang dilakukan Bunga. Dia mulai menerima jalan kehidupan yang harus dia terima. Mulai menerima kalau Sofia adalah istri Adam. Lamunan Bunga terhenti saat Adrian menepuk pundaknya ."Bunga kita sudah sampai." Bunga melihat Adrian lalu beralih keluar jendela mobil. "Oh iya," ucapnya melihat anak-anak panti yang bermain di taman. Tangan Bunga ditahan Adrian saat dia akan membuka pintu. "Bunga benarkah kamu akan menikah dengan Adam?" Adrian mengetahui hal ini dari Sofia. "Kamu tenang saja, aku tidak akan membuat sepupu mu terlupakan oleh Adam." "Bukan Sofia yang aku khawatirkan tapi Adam." Ucapan Adrian membuat Bunga kembali duduk seperti posisi nya semula. "Adam," ucap Bunga mengenang Pria yang dicintai nya itu. "Adam akan mencintai nya kelak. Aku mengenal Adam dengan baik, dia bukan tipe pria yang tidak memperdulikan orang disekitarnya. Bah

  • Suamimu Milikku   Bab 17

    Langkah kaki yang buru-buru menuruni anak tangga dapat di dengar Bunga dari arah dapur. Sofia telat bangun pagi ini, meski ini hari minggu dan Adam tidak berangkat ke kantor dia tetap harus bangun pagi. Namun sial nya dia malah telat bangun bahkan shalat dengan waktu yang sedikit lagi habis.Mungkin pelukan Adam semalam membuatnya tidak ingin beranjak dari tempat tidur. Sofia tersenyum mengingat semalam Adam mendekapnya sepanjang malam."Hem...ada yang terlambat bangun." Bunga mematikan kompor dan mengambil mangkuk besar untuk meletakan nasi goreng buatannya. "Bunga kamu sudah bangun?""Tentu saja. Ingat kata ku semalam bukan?" Sofia mengangguk. "Sofia lihat ayam goreng nya sebentar ya, aku mau melipat mukena dan sajadah ku sebentar, aku lupa tadi karena terburu-buru untuk menanak nasi."Ternyata Bunga juga tidak meninggalkan shalat nya. Itu berarti pikiran ku selama ini salah.Sofia berkata-kata dalam hati nya.Tak lama Bunga kembali dengan rambut yang

  • Suamimu Milikku   Bab 16

    Bunga sudah keluar dari rumah sakit dan keadaan kaki nya sudah berangsur membaik. Berjalan dengan pelan dia membuka pintu apartement nya. Bunga terkejut karena Sofia berada disana seorang diri. "Bunga maaf mengganggu kamu, Mama menyuruh aku untuk mengantarkan ini. Setelah kamu pilih kamu bisa beritahu Mama." Sofia menyerahkan majalah dari butik tempat pemesanan kebaya pernikahan Bunga dan Adam."Tidak apa-apa. Ayo masuklah." Bunga tersenyum kepada Sofia yang entah kenapa gugup. Pertama kali nya dia datang ke apartement Bunga dan semua terlihat rapi juga semua peraboran terlihat mahal."Kamu tinggal sendiri saja?" Bunga membawakan minuman dan kue dari lemari es nya. "Ya begitulah, tidak mungkin aku tinggal dengan Adam bukan?" Sofia tidak menjawab, dia tahu kalau Bunga sedang menyindir nya.Bunga membuka majalah yang dibawa Sofia dan mengamati semua model yang dia lihat. "Kau suka warna apa Sofia?""Aku?" Sofia terkejut karena Bunga menanyakannya. "Ya kamu."

  • Suamimu Milikku   Bab 15

    Berulang kali ku dengar yang mereka katakan.PergiCari yang lainMasih banyak cinta diluar sanaDan sekarang ingin ku katakan, suatu saat kalian pasti akan sangat sulit melakukannya. Jika hati mu sudah tertambat pada satu tempat ternyaman yang selama ini telah lama di huni.Bunga tersenyum saat Asih mengupasinya buah, Adrian sudah pulang saat tadi banyak orang yang menjenguk Bunga. Ada ibu Panti dan juga saudara-saudara Panti yang datang menjenguknya sore tadi.Lalu setelah semuanya pergi, Asih kembali menemani Bunga. Bunga tidak menolak kehadiran Asih karena baginya Asih layaknya orang tua dirinya sendiri."Bunga bagaimana dengan yang Mama katakan? Kamu sudah memikirkan nya?" Bunga mengangguk seraya tersenyum. "Lalu kamu setuju?""Bunga belum tahu Ma. Bunga mau lihat bagaimana kesungguhan hatinya Adam untuk Bunga.""Mama yakin kalian bisa, kamu dan Sofia adalah dua wanita yang luar biasa. Kalian bisa menganggap sebagai layaknya sa

  • Suamimu Milikku   Bab 14

    Langkahnya pasti dan terus menuju ruang dimana tambatan hati nya berada.Langkah kecil seorang wanita dibelakangnya tidak dia perdulikan. Tujuannya hanya satu dan andai dia bisa terbang dengan segera hal itu akan dia lakukan.Sofia menarik napas nya lelah karena berusaha menyamai langkah Adam. "Mas," panggilnya namun Adam tidak mendengarnya barang sedikitpun.Bunga terkejut saat pintu terbuka, Adam berjalan dan tanpa menunggu matanya berkedip pria yang dia cintai itu sudah berada di hadapannya. "Kamu baik-baik saja? Apa masih ada yang terasa sakit." Bunga menutup mulut Adam membuat Pria itu bungkam seketika. "Adam aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir." Adam langsung memeluk Bunga tanpa perduli dengan Sofia,serta Adrian yang menyaksikan hal itu."Aku berjanji tidak akan lagi meninggalkan kamu." Bunga tidak merasa bangga akan hal itu, dia malah merasa sekujur tubuhnya sakit. Perlahan airmata nya jatuh, dia menjauhkan tubuh Adam. Ditatapnya wajah Adam lalu

  • Suamimu Milikku   Bab 13

    Jangan membicarakan hati iniKalau kau masih bermain disana tanpa hentiJangan menilai Cinta Kalau kau masih tetap tidak bisa melupakannyaBunga membuka mata merasakan keributan di sekelilingnya. Saat itu netra nya menangkap sosok Pria yang tidak dia kenali berbicara dengan Asih."Oh hai Bunga, kamu sudah sadar?" tanya Pria itu tidak canggung membantu Bunga untuk duduk bersandar."Kau siapa?" tanya Bunga tidak menutup rasa tidak suka nya karena Pria yang baru dia lihat itu sudah berani menyentuh tangannya. "Maaf sebelumnya," ujar Pria itu tersenyum lembut. "Aku Adrian, aku yang tidak sengaja menabrak kamu." Bunga mengangguk, dia sudah mendengar dari Asih kejadian sebenarnya. "Rajin-rajinlah membawa mobil mu ke bengkel." Adrian tersenyum begitu juga Asih."Bunga, Adrian ini sepupunya Sofia. Dia baru saja tiba di Jakarta." Bunga mengangguk mengerti. "Jadi kamu sepupu Sofia?" Adrian menjawab dengan senyumannya."Bunga, Mama pamit pulang sebentar

  • Suamimu Milikku   Bab 12

    Meski takdir tidak memihak padanya, Bunga sudah berusaha sebaik mungkin agar kisah nya dan Adam tetap berlanjut. Namun setelah apa yang dikatakan sahabatnya dia dengar, Bunga ragu untuk melanjutkan usaha itu. Dia memang berpikir untuk pergi.Maka pagi ini Bunga ingin mengunjungi Panti Asuhan tempat dimana dia dibesarkan dulu. Dia ingin berpamitan secara langsung dengan Ibu Kepala Panti, dan juga adik-adik nya disana.Sebelum ke Panti Bunga menyempatkan diri membeli beberapa makanan serta mainan, dan yang terakhir Bunga akan membeli beberapa buku bacaan untuk adik-adiknya.Dia memarkirkan mobil tidak jauh dari toko buku di dekat taman kota yang biasa dia kunjungi.Berjalan dengan wajah yang tenang Bunga membuka pintu kaca toko itu. Setelah memilih beberapa buku dia membayar nya di kasir lalu kembali menuju mobil, sebelum Bunga sampai pada mobilnya dia mendengar teriakan seorang Ibu memanggil nama anaknya, dia yang dekat dengan anak itu langsung saja berlari

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status