Share

Bab 394

Author: Sierra
Wenny sudah melihat foto yang dikirim oleh Eddy. Hari ini mungkin adalah hari paling menyedihkan bagi anggota Keluarga Cladia.

Dulu, mereka naik ke atas selangkah demi selangkah dengan menginjak-injak ayahnya. Semua kemewahan yang mereka capai, dibayar dengan darah dan pengorbanan keluarganya. Kini, mereka jatuh dengan sangat keras.

"Sudah kulihat kok," jawab Wenny.

"Wenny, aku bilang ke mereka, sekarang cuma kamu yang bisa menyelamatkan mereka. Aku suruh mereka pergi minta bantuanmu. Menurutmu, apa mereka akan ke sana?" tanya Eddy.

Bibir merah Wenny membentuk senyuman, lalu dia berbicara dengan percaya diri, "Sudah pasti."

Wenny sangat memahami karakter anggota Keluarga Cladia. Demi uang dan keuntungan, mereka pasti akan menelan harga diri mereka sendiri dan datang untuk meminta bantuannya, sekalipun itu akan sangat menyakitkan dan membuat mereka luar biasa malu.

"Wenny, kalau mereka pergi minta bantuanmu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Eddy lagi.

Wenny memasukkan setangkai mawar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (18)
goodnovel comment avatar
Chrisyilla theresia Simanjuntak
kak buat si Hendro gabisa hidup tanpa Wenny dan dia selalu mencari dan menjaga Wenny
goodnovel comment avatar
Rigeladia Chanel
jangan smpe wenny balikan sama hendro ya thor pasti udah kebacaa bngeet. hendroo harus menyesaal
goodnovel comment avatar
elimaryatun25
up lgi thor seneng bgt liat ekspresi hana
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 844

    Sekarang, hampir setengah dari seluruh ibu kota sudah digeledah, tetapi tetap saja tidak terlihat sedikit pun jejaknya.Pada saat ini, tiba-tiba Yuvi teringat sesuatu. "Aku tahu dia di mana!""Nona Yuvi, tempat apa yang kamu pikirkan?"Yuvi menjawab dengan penuh semangat, "Kita harus segera pergi ke suatu tempat. Aku curiga pekerja itu bersembunyi di sana.""Oke, Nona Yuvi. Mari kita segera berangkat."Tadinya, Yuvi sedang duduk untuk beristirahat. Saat ini begitu berdiri, mungkin karena terlalu terburu-buru, pergelangan kakinya pun terkilir ketika berbalik. Tubuhnya langsung oleng dan hampir jatuh."Aaargh!" Yuvi menjerit kecil. Dia sudah bersiap menerima benturan keras dengan tanah.Namun, rasa sakit yang Yuvi bayangkan tidak pernah datang. Sebaliknya, lengan seseorang yang kuat tiba-tiba melingkari pinggang rampingnya, lalu menahannya dengan kokoh ke dalam pelukan yang hangat dan luas.Begitu Yuvi mendongak, dia mendapati wajah tampan Victor yang tertutup topeng.Victor kemari.Vict

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 843

    Victor sibuk rapat seharian penuh ini, jadi dia benar-benar tidak tahu bahwa Yuvi sempat datang mencarinya.Tatapannya yang dingin langsung mengarah pada Jessica. "Apa kamu sudah tahu kalau Grup Limoto sedang bermasalah, jadi sengaja menghalangi Yuvi supaya dia nggak bisa menemuiku?"Jessica buru-buru menggeleng. "Nggak .... Victor, dengarkan penjelasanku dulu ...."Wesley ingin membela Jessica, "Victor, mungkin Jessica nggak bermaksud begitu ...."Namun, Victor langsung memotong ucapannya. Dia menatap Jessica dengan tajam. "Mulai sekarang, jangan datang lagi ke perusahaanku. Aku nggak mau melihatmu di sini lagi!"Usai berkata demikian, Victor segera menoleh ke sekretarisnya. "Cari tahu di mana Yuvi sekarang. Siapkan mobil, aku mau pergi mencarinya."Sekretaris itu langsung mengangguk. "Oke, Pak."Tanpa menunda, Victor melangkah cepat keluar. Dia benar-benar ingin menemui Yuvi.Jessica terdiam di tempat dengan wajah kaku. Dia hanya bisa menatap Victor yang bergegas pergi mengejar Yuvi.

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 842

    "Diam!" Molita membentak Wesley, "Jangan asal bicara! Kak Yuvi nggak mungkin meninggalkan kakakku! Tiga tahun ini meski Jessica ada di sisi Kakak, gimana dengan Kak Yuvi? Tiga tahun ini, dia yang merawatku! Saat aku kehilangan Ibu dan nggak ada Kakak di sisiku, justru Kak Yuvi yang memberiku sebuah keluarga. Dialah yang membawaku dari Kota Livia ke ibu kota. Dia yang mengantarku berangkat sekolah dan menjemputku pulang. Selama tiga tahun penuh, Kak Yuvi mencurahkan seluruh waktunya cuna untukku. Bukan cuma itu, bahkan orang tuanya juga sangat baik padaku. Jadi, Kak Yuvi bukan cuma kakakku, tapi juga kakak iparku! Orang-orang bilang kakak ipar ibarat seorang ibu. Aku sangat menghormati dan menyayanginya. Pokoknya, aku nggak izinkan siapa pun menjelek-jelekkan Kak Yuvi!"Wesley terdiam. Kebaikan Yuvi terhadap Molita adalah kenyataan. Tanpa Yuvi, tidak akan ada Molita yang sekarang.Victor menggenggam bahu Molita. "Molita, kamu salah paham. Aku dan Jessica cuma sebatas teman."Molita bert

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 841

    Victor tertegun sejenak. "Molita!""Kakak!"Molita langsung berlari menghampiri Victor.Victor merentangkan tangannya dan memeluk Molita erat-erat.Air mata Molita langsung jatuh. Dia bersandar di pelukan Victor sambil terisak. "Kak, ini benar-benar kamu? Padahal hari itu aku sudah mengenalimu, tapi kenapa kamu nggak mau ngaku?"Hari itu, Victor menyamar jadi sopir taksi. Molita sebenarnya sudah mengenalinya, tetapi pria itu bersikeras membantah.Victor hanya bisa memeluk Molita lebih erat lagi. Dia tidak tahu apakah wajahnya sekarang akan menakuti Molita. Kadang kala, dia berharap dirinya yang dulu bisa selamanya tetap hidup di dalam ingatan Yuvi dan Molita. Dia sangat berharap mereka tidak pernah melihat wajahnya yang sekarang sudah hancur."Kak, tiga tahun ini kamu pergi ke mana? Kenapa kamu nggak kembali? Aku dan Kak Yuvi selalu merindukanmu. Apa kamu sama sekali nggak merindukan kami?"Suara Molita pecah karena tangisan.Victor menenangkan sambil memeluknya erat, "Bukan begitu, Mo

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 840

    Molita tidak mengerti alasan di sisi kakaknya tiba-tiba ada wanita seperti ini. Dia mengejek sambil tersenyum dingin, "Gimana kalau aku nggak mau pergi?"Jessica menjawab, "Kalau begitu, aku akan menyuruh orang untuk mengusirmu!"Molita membalas, "Kamu berani?""Kenapa nggak berani? Satpam, kemarilah!" seru Jessica dengan lantang.Beberapa satpam berbaju hitam segera datang, lalu berbicara dengan sikap hormat, "Nona Jessica."Tatapan Molita berubah dingin. Sepertinya, semua orang di perusahaan ini sangat menghormati Jessica. Tidak heran Kak Yuvi memilih mengakhiri hubungannya dengan kakaknya. Kalau dirinya yang berada di posisi itu, dia pun pasti tidak bisa menerima.Jessica memerintah, "Orang ini datang bikin keributan. Usir dia keluar!""Siap!"Dua satpam berbaju hitam langsung menahan Molita di kanan dan kiri.Molita berusaha melepaskan diri. "Lepaskan aku! Apa kalian tahu aku siapanya Victor?"Jessica mencibir. "Bukannya kamu cuma salah satu dari wanita yang mau menggoda Victor? Se

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 839

    Molita bergegas menuju gedung Perusahaan Teknologi CY. Dia harus segera bertemu dengan Vincent.Begitu sampai di lobi, Molita langsung dihalangi oleh resepsionis.Resepsionis menatap Molita. "Halo, boleh tahu kamu mau mencari siapa?"Molita menjawab, "Halo, aku mau mencari Victor."Resepsionis menatap Molita dari atas sampai bawah. Hari ini, memang ada banyak sekali wanita yang datang untuk mencari presdir mereka."Kalau begitu, apa kamu sudah bikin janji sebelumnya?"Molita menggeleng. "Aku belum bikin janji, tapi tolong bantu sampaikan. Namaku Molita. Victor adalah kakakku.""Apa? Kamu bilang, kamu adalah adik presdir kami?" Resepsionis terkejut.Molita mengangguk. "Ya, aku adalah adik kandung Victor. Dia pasti akan mau menemuiku. Tolong segera sampaikan. Aku lagi sangat terburu-buru."Resepsionis malah tertawa. "Hari ini ada apa ya? Kenapa ada banyak sekali penipu? Tadi, ada satu orang yang mengaku sebagai teman Pak Victor. Sekarang, ada lagi yang mengaku sebagai adiknya. Kalau begi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status