Tamara memiliki wajah yang lembut dan sangat cantik.Tamara sangat percaya diri. Malam ini, dia yakin bisa mendapatkan Morgan.....Morgan sedang bekerja di ruang kerjanya. Dia berencana untuk menukar nyawa dengan nyawa, jadi memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.Namun, Morgan segera merasa panas di tubuhnya. Dia meraih dan menarik kancing bajunya, tetapi masih merasa sangat panas.Morgan pun bangkit dan kembali ke kamarnya. Dia langsung mandi air dingin.Hanya saja, air dingin yang menyiram tubuhnya tidak bisa meredakan gejolak panas yang ada dalam dirinya. Itu malah makin membakar tubuhnya. Rasanya luar biasa panas.Morgan mengenakan piama sutra hitam dan keluar. Dia duduk di ranjang dan mengambil ponselnya. Dia berniat untuk menelepon kepala pelayan pribadinya.Tiba-tiba, selimut di ranjang sedikit terangkat dan Tamara muncul dari bawahnya. Dia baru saja mandi sehingga wajah cantiknya merah merona dan matanya penuh dengan perasaan. Dia melihat ke arah Morgan, lalu meman
Tamara mengeluarkan sebungkus bubuk obat dan memberikannya kepada Hana. "Ini untukmu."Hana menerima obat tersebut. "Bibi Tamara, ini apa?"Tamara tersenyum tipis. "Ini adalah Bubuk Asmara. Nanti, kamu buatkan Morgan secangkir kopi, lalu campurkan Bubuk Asmara ke dalamnya. Obat ini cuma bisa disembuhkan dengan tidur sama wanita. Malam ini, aku akan menjadi wanita Morgan!"Selain itu, Tamara sudah menyiapkan tubuhnya dengan baik. Kalau malam ini dia berhasil tidur dengan Morgan, dia pasti akan hamil dan melahirkan anak laki-laki.Dengan memiliki anak dari Morgan, Tamara akan kembali menguasai keadaan dan mengalahkan Vero sekali lagi.Hana terkejut melihat Tamara. "Bibi Tamara, kamu yang beli Bubuk Asmara ini? Benaran ampuh nggak?"Tamara menjawab, "Aku nggak beli Bubuk Asmara ini. Aku membuatnya sendiri, dijamin ampuh.""Bibi Tamara, kamu juga ahli dalam bidang medis?""Ya. Sudahlah, jangan tanya terlalu banyak. Ikuti saja apa yang aku katakan. Sekarang, masih ada waktu. Kalau Morgan be
Namun sekarang, Morgan bisa-bisanya telah menemukan cara untuk menyelamatkan Vero, bahkan dengan mengorbankan nyawanya. Cara ini benar-benar membuat Tamara tak siap. Itu seketika mengubah posisinya dari yang sebelumnya mengontrol menjadi yang terpojok.Tamara tidak boleh membiarkan Morgan menyelamatkan Vero. Pria itu adalah miliknya!Jika Morgan menyelamatkan Vero dan memberinya semua hartanya, Tamara akan kehilangan segalanya.Selama bertahun-tahun ini, semua rencana yang telah Tamara susun dengan penuh usaha, semua masa muda yang dia habiskan untuk Morgan, semua itu dianggap apa?Apakah vila dan sedikit uang itu bisa menebusnya?Tamara sama sekali tidak tertarik!Yang dia inginkan adalah Morgan, posisi sebagai Nyonya Keluarga Yale, dan seluruh harta Morgan!Semua itu seharusnya menjadi miliknya.Tamara memasuki kamar Hana. Saat ini, Hana sedang mencoba gaun. Kehidupan sebagai putri taipan selama tiga tahun ini telah membuatnya hidup dalam kemewahan. Kali ini, dia bahkan memesan seran
Tamara sangat terkejut. Dia bertanya dengan nada tidak percaya, "Apa? Kamu sudah menemukan cara untuk menyelamatkan Vero? Mau tukar nyawa dengan nyawa?"Morgan mengangguk. "Benar."Tamara merasa seperti disambar petir. Dia melangkah maju dengan perasaan yang sangat emosional. "Morgan, apa kamu benar-benar akan menggunakan nyawamu untuk menyelamatkan Vero?""Ya, aku nggak mau menyembunyikan ini darimu. Keluarga Yale berutang budi pada ayahmu. Aku tentu harus menyiapkan semuanya dengan baik untukmu sebagai balas budi atas pertolongan yang telah diberikan ayahmu."Balas budi? Hanya balas budi? Apakah di mata Morgan, hubungan mereka hanya sebatas balas budi?Apakah dia tidak memiliki perasaan lain untuk Tamara selain rasa terima kasih itu?Tamara menatap ke arah Morgan. "Morgan, kamu gila? Kamu masih begitu muda dan berada di puncak dunia bisnis. Mana boleh kamu mengorbankan nyawamu untuk menyelamatkan Vero? Aku nggak setuju dengan hal ini!"Nyawa Vero begitu tidak berharga. Mana boleh Mor
Tamara juga terkejut. "Morgan, kenapa kamu pukul Hana? Dia itu anak kandungmu!"Hana memegang wajahnya yang dipukul. "Ayah, kamu memukulku! Kenapa kamu memukulku?"Morgan terlihat sangat marah. Dia menatap Hana dengan tajam. "Hana, aku rasa aku sudah terlalu memanjakanmu selama ini. Kamu bisa-bisanya mulai mengkritik ibumu sendiri. Vero adalah ibu kandungmu. Kamu tahu nggak dia hampir mati ketika melahirkanmu?""Hana, kamu benar-benar egois. Kamu selalu memikirkan dirimu sendiri. Cuma karena Vero nggak menurutimu, kamu bahkan mau ganti ibu. Apa kamu masih tahu apa itu moral dan hubungan keluarga?"Ini adalah pertama kalinya Morgan murka. Hana dan Tamara terdiam saking takutnya.Suasana begitu hening, tidak ada yang berani mengeluarkan suara.Hana pun menangis karena benar-benar terkejut. "Ayah, aku ....""Jangan panggil aku Ayah! Aku sangat kecewa padamu!"Morgan langsung bergegas ke lantai atas menuju ruang kerjanya.Tak lama kemudian, kepala pelayan pribadi Morgan tiba. Dia juga lang
Vero dan Tamara sudah bersaing selama bertahun-tahun. Hubungan antara Vero dan Morgan selalu tegang tanpa ada perkembangan.Namun begitu Wenny datang, dengan sedikit taktik, dia langsung mengubah keadaan dan memecahkan kebuntuan dalam hubungan mereka.Wenny yang cerdas dan bijaksana dengan hati yang murni, benar-benar seperti malaikat kecil. Sulit bagi orang lain untuk tidak menyukainya.Vero menatap ke arah Wenny. "Wenny, padahal kita cuma pernah bertemu sekali, tapi kenapa kamu bersedia membantuku? Kenapa kamu membantuku?"Wenny membalas sambil tersenyum, "Bu Vero, meskipun kita cuma pernah bertemu sekali, aku sangat menyukaimu. Jadi, aku pasti akan membantumu. Tapi Bu Vero, aku dan anakmu, Hana, punya sedikit masalah pribadi. Jadi kalau dia melihat kita begitu dekat, reaksinya mungkin akan cukup keras."Vero merasa bahwa Hana dan Wenny benar-benar sangat berbeda. Hana yang keras kepala dan egois langsung menuntut merek-merek mewah dari dirinya dan bahkan membuatnya emosi. Sebaliknya