Share

85. Perjanjian Alex

Kaliya meletakkan segelas kopi di atas meja. Dia menyodorkannya kepada Orlando. Lalu perempuan itu pun menyajikan tiga potong roti isi yang baru selesai ia buat.

“Wah, terima kasih, Kaliya. Aku tidak tahu jika seorang iblis bisa memasak,” seloroh Alex, lalu mencomot salah satu roti isi tersebut.

“Terima kasih atas pujianmu, Alex. Tapi makhluk seperti diriku sangat cepat beradaptasi.”

Mendengar percakapan itu, Orlando berdeham pelan. Kemudian dia juga ikut mengambil jatah roti isi miliknya. Pada gigitan pertama, Orlando langsung bergumam senang.

“Mmm... ini sangat lezat, Kaliya! Aku tidak tahu jika roti isi yang dibuat oleh iblis akan terasa lebih nikmat!” pujinya berlebihan.

Kaliya memutar pandangannya. “Tidak usah berlebihan, Orlando. Itu hanya dilengkapi oleh bacon dan telur, oke?”

Ekspresi Orlando jadi berubah. Pemuda itu terdiam dan kembali fokus menghabiskan roti isi miliknya. Sementara itu Alex menyantap makanan tersebut sambil diam-diam menertawakan Orlando.

“Sebelumnya aku dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status