“Alex, aku akan bertanya kepadamu sekali lagi,” ucap Kaliya tiba-tiba, dan hal itu berhasil membuyarkan lamunan Alex.Alex mengangguk. “Baiklah. Apa itu?”“Kamu sungguh ingin beraliansi denganku, bukan? Sejujurnya aku memiliki masalah kepercayaan seperti Orlando, tapi aku tidak bisa mendeteksi niat jahat darimu. Maka dari itu aku akan menganggapmu sebagai pria yang tulus,” jawab Kaliya sembari menekankan kata di akhir.Pria yang dia ajak bicara hanya mengangkat bahu. “Jika kamu masih ragu, kamu tidak perlu melakukan hal ini, Kaliya. Aku adalah pria sabar dan aku bisa menunggu.”Orlando mendecih dengan spontan. Kemudian dia berkedip beberapa kali sembari membalas tatapan Kaliya dan Alex yang saat ini memandang ke arahnya dengan rasa intimidasi yang kuat. Sepertinya mereka menyangka bahwa Orlando akan mengatakan sesuatu. Padahal Orlando hanya merasa geli dan kesal saja ketika Alex berkata demikian.“Apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku?” tanya Orlando cep
Hening sesaat. Tak ada satu pun komentar lagi yang keluar dari bibir Kaliya maupun Orlando. Sosok manusia setengah serigala itu nampak sangat menyedihkan. Sebisa apa pun Alex berusaha menyembunyikan duka di dalam hatinya, tapi itu tetap saja kelihatan.“Aku... seharusnya aku tidak mendekati Perle sedari awal. Maksudku, aku bisa saja langsung mencuri pecahan batu permata yang sudah dia jadikan kalung itu tanpa harus menjalin hubungan dengannya. Tapi, entah kenapa aku ingin melakukan kejahatan itu secara baik-baik. Atau mungkin aku hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Perle. Kamu tahu? Dia ternyata adalah pribadi yang sangat menyenangkan.”Kaliya bisa melihat senyum tipis mengembang di bibir Alex. Sepertinya pria itu sedang mengenang kenangan manis bersama Perle.“Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu sebelumnya, Alex.”Alex mendongak, dia menunggu pertanyaan tersebut keluar dari bibir Kaliya.“Jika Perle m
Kaliya serta Orlando terdiam saat mendengarkan cerita yang keluar dari bibir Alex. Pikiran mereka ikut berkecamuk. Mereka berdua tidak tahu jika permata Katastrof akan memiliki fungsi lain jika disucikan terlebih dahulu oleh seseorang yang pandai melakukan sihir.Alex kembali melanjutkan ceritanya.“Singkatnya, aku dan Perle semakin dekat. Di malam aku ingin melamarnya dan menjadikannya pendamping hidupku, ternyata klan dari serigala berhasil menemukan jejakku. Jika aku tidak datang malam itu ke rumah Perle, mungkin dia masih hidup sampai saat ini,” ucap Alex sendu. Kepala pria itu menunduk. Tangannya saling bertautan dan meremas dengan erat hingga buku-buku jarinya tampak memutih. Sepertinya selama ini Alex menahan semua emosi itu. Menceritakans segala sesuatu yang berhubungan dengan Perle, mungkin berhasil membuat dinding penghalang emosi itu retak.Kaliya secara refleks meraih salah satu tangan Alex, kemudian memberi usapan pelan di punggung tangannya.“Kamu tidak perlu melanjutkan
“Kenapa tiba-tiba kamu tersenyum padaku?” tanya Orlando. Dia tidak bisa menghentikan rasa penasarannya.Kaliya terkekeh pelan. “Tidak ada. Hanya saja, aku sedikit bersyukur karena pria yang menemukanku waktu itu adalah kamu, pria bodoh. Jika aku bertemu dengan manusia lain mungkin mereka sudah memiliki niat jahat. Tapi kamu? Kamu berbeda, Orlando. Seperti kata Alex barusan, kamu itu istimewa.”“Aish, berhentilah menggodaku!”“Tidak ada yang menggodamu, Orlando. Nah, Alex, lebih baik kamu lanjutkan saja ceritamu barusan.”Alex ikut terkekeh pelan. Setelah itu, manusia setengah serigala tersebut menghabiskan tiga puluh menit lainnya untuk bercerita kepada Kaliya dan Orlando.Usai puas mengungkapkan isi hati dan pikiran kalut yang ada di dalam kepalanya, Alex pun menyesap kopi seduh yang entah sudah cangkir ke berapa. Ya, sembari mendengarkan cerita Alex, Kaliya bolak balik menyajikan kopi untuk mereka.“Baiklah, karena aku tahu sekarang hatimu sudah merasa lega, maka sepertinya perjanji
“Akh... ini sakit sekali!” gumam Kaliya tanpa sadar. Dia melihat luka sayatan pisau di telapak tangannya dan itu lumayan lebar.“Maafkan aku, kamu yang bilang bahwa aku harus melakukannya dengan cepat,” jawab Orlando.Kemudian lelaki itu mencengkeram pergelangan tangan Kaliya agar Kaliya tidak menggerakkan tangannya ke arah lain. Tetes demi tetes darah iblis dari tangan Kaliya mulai mendarat di atas mangkuk. Orlando menatap cairan itu dengan ngeri. Dia bahkan gemetaran sendiri saat melihatnya.“Sekarang kamu bisa ucapkan janjimu, Kaliya,” ucap Orlando gugup.Kaliya meringis pelan akibat rasa sakit yang ditimbulkan dari luka itu. Tapi tak apa, toh luka di tubuhnya sangat mudah beregenerasi jadi hal ini bukanlah masalah besar.“Dengan ini aku melakukan perjanjian bersama Alex, seorang manusia setengah serigala yang akan membantuku dalam melakukan pencarian batu permata Katastrof, juga akan membantuku dalam mengumpulkan makhluk lain dan membentuk aliansi untuk melawan Lucifer. Aku sendir
“Oh, sungguh, Kaliya! Beberapa saat lalu aku baru saja membantu kalian melakukan perjanjian darah. Dan sekarang kamu ingin kita melakukan apa lagi? Apa kamu tidak bisa melihat bahwa tubuhku masih gemetaran?” Orlando kembali protes.Kaliya menghela napas, sudut bibirnya tertarik kecil. “Astaga, aku lupa jika ada anggota lemah di dalam tim ini.”“A-apa? Anggota lemah? Hei, tarik kembali ucapanmu barusan!”Kedua argumen dari makhluk berbeda itu membuat tawa renyah keluar dari bibir Alex. Dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan dua makhluk unik seperti Orlando dan Kaliya. Hal ini membuat perasaan hampa di dalam dada Alex perlahan terisi kembali.“Meskipun pada akhirnya aku tidak bisa bersama dengan Perle, tapi setidaknya kini aku memiliki mereka,” ucap Alex dalam hati. Dan mulai sekarang dia akan mengganggap Orlando dan Kaliya sebagai keluarganya sendiri.****Sementara itu, di sisi lain dunia yang kelam dan penuh akan kegelapan, seorang iblis yang sangat congkak tengah memarahi
Prajurit iblis itu langsung terhenyak ketika mendengar perintah dari Lucifer.“Tapi Tuan, bukankah semakin banyak personel yang membantu Nyx di bumi maka akan semakin cepat juga kita menemukan Kaliya?” tanya prajurit itu lancang. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya.Berkat hal tersebut, Lucifer tiba-tiba saja melontarkan kilat api tepat ke dada prajurit tersebut. Prajurit iblis itu berteriak saat kekuatan Lucifer menghantam dadanya. Tubuhnya sampai terpental beberapa meter ke belakang, lalu akhirnya tersungkur dengan cara yang amat menyakitkan.“Berani sekali kamu mempertanyakan itu padaku?!” bentak Lucifer untuk ke sekian kali.Prajurit iblis itu mengerang. Tangannya mencengkeram bagian dadanya yang terasa sakit. Dengan napas tersendat, dia pun menjawab dengan susah payah.“Ma-maafkan saya, Tuanku. Seharusnya saya tidak menentang perintah Tuan Lucifer,” ucapnya terbata-bata.“Kamu sudah tahu sendiri kesalahanmu tapi kenapa tetap melakukannya?!”“Ma-maafkan saya, Tuan. Mohon ampu
“Shit. Ini malah semakin parah,” umpat Lucifer sembari memerhatikan luka itu. Matanya terpejam beberapa saat, kemudian helaan napas kasar keluar dari sela-sela bibirnya.Pikiran Lucifer kembali melayang ke ratusan tahun silam, di mana kala itu dia bertempur dengan salah satu raja iblis yang paling kuat. Meskipun Lucifer mendapatkan kemenangan, nyatanya dia terluka. Dengan bantuan permata Katastrof, luka Lucifer bukanlah apa-apa. Malahan dia bisa menjadi iblis paling kuat di antara iblis lainnya berkat kekuatan dari batu permata Katastrof.Namun, Lucifer tidak menyangka jika Kaliya akan mengacaukan jalan hidupnya yang sudah sempurna! Gara-gara Kaliya, Lucifer kehilangan sesuatu yang sangat berharga untuk menopang hidupnya.“Jika terus seperti ini, lama-lama aku bisa mati,” gumam Lucifer kemudian. “Permata Katastrof itu harus segera ditemukan. Dan Kaliya... aku akan menjadikannya persembahan jika dia sudah tertangkap! Aku tidak mungkin membiarkan diriku menjadi lemah seperti ini.”Salah