Share

95. Suara Gemerisik

Kaliya menatap dua pria yang sedang berjalan di depannya. Baik Alex dan Orlando, masing-masing menggendong sebuah tas ransel besar yang telah diisi dengan berbagai perlengkapan untuk mereka. Ya, perlengkapan itu akan mereka gunakan untuk bertahan hidup selama misi perjalanan mencari pecahan permata Katastrof.

Tadinya Alex memberi saran untuk menunggu beberapa lama lagi di rumahnya. Namun, Kaliya menolak. Dia tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama. Semakin cepat dia mengumpulkan pecahan permata, bukankah akan semakin cepat juga dia bisa mengalahkan Lucifer dan membalaskan dendamnya?

Sementara Kaliya asyik tenggelam dalam pikirannya sendiri, dia tidak sadar jika langkah kedua pria di depannya kini sudah terhenti. Kaliya bahkan hampir saja menabrak ransel yang digendong pada punggung Orlando jika suara Alex tidak segera membuatnya sadar.

“Kalian dengar itu?” bisik Alex tiba-tiba. Pandangan pria setengah serigala itu berubah waspada. Lubang hidungnya kembang-kempis untuk mencium bau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status