***
Jessica mendadak menjadi sangat pemberani. Sebelumnya dia menghindari Ankara. Namun sekarang dia tanpa rasa takut menemani Paris mengambil ATM milik Paris di rumah orang tuanya. "Aku tidak mau memuji rumahmu tapi aku tidak bisa menyangkal kalau rumahmu sangat mewah," bisik Jessica sebelum masuk ke dalam rumah pria itu.
"Ini bukan rumahku. Ini rumah orang tuaku," sela Paris.
Dia menggenggam tangan Jessica masuk ke dalam rumah. Saat mereka di ruang tengah, di sana ada Ankara, Grace, dan Ibunya, Inggrid Mahendra. Dan ketika Inggrid melihat Jessica, dia bersungut-sungut.
"Kau membawa wanita penghibur ke dalam rumah Mama. Apa kau tidak waras?"
"Aku memang sudah gila, Ma."
Paris menghela napas. Dia masih menggenggam tangan Jessica ketika dia berkata, "jangan menyebut Jessica wanita penghibur. Dia adalah calon menantu keluarga ini. Mama harus membiasakan itu."
Paris mengutarakannya tanpa beban, membuat ibunya
***Sepulang dari rumah orang tuanya, Paris mengantar Jessica menuju kelab malam. Dia sangat khawatir bila membiarkan Jessica berangkat sendirian. Pekerjaan Jessica cukup berisiko dan Paris tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya."Apa kata Johnny?" tanya Jessica saat mereka di dalam mobil.Lukisan terakhir Paris tertinggal di toko tempat Johnny bekerja. Paris mendapatkan nomor telepon toko itu melalui blog toko suvenir tersebut. Dia sudah mengirim pesan dan masalah itu bisa diatasi. Johnny bilang lukisan Paris aman berada di tempat itu."Johnny bilang lukisannya masih ada di sana. Kita bisa mengambilnya besok," jawab Paris.Lukisan itu merupakan salah satu lukisan terbaik Paris. Dia tidak bisa membiarkan lukisan itu hilang begitu saja. Apalagi lukisan itu tidak lain gambar Jessica. Bagi Paris replika Jessica adalah segalanya.Paris membuka jendela mobilnya sehingga pemandangan malam NY tampak sangat jelas. Paris sudah tingg
***Jessica merasa bersalah karena telah menyeret Paris dalam sebuah masalah. Ada rahasia yang Jessica sembunyikan. Dia kelihatan gugup saat dia dan Paris masuk ke dalam mobil."Ini semua karena aku. Maaf karena aku menyusahkan dirimu," ungkap Jessica di dalam mobil. Dia masih ingat bagaimana Paris mengobati luka di lengannya sementara Jessica? Apa yang dia lakukan? Dia telah melukai Paris.Jessica membersihkan luka Paris lalu mengolesinya dengan obat luka. Beruntung bahwasanya di dalam mobil itu selalu tersedia kotak P3K. "Bukan sepenuhnya salahmu. Maksudku--, penjahat di kota ini terlalu banyak dan semestinya mereka berhenti menindas orang lemah."Paris memperhatikan Jessica dan mendapati wanita itu masih sangat murung. Dia merasa bersalah telah membuat Paris terluka."Andai aku tak keluar dari dalam mobil.""Hei, jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku tidak apa-apa."Paris menangkup wajah Jessica. Mereka saling berpandangan sampa
***Pagi-pagi Grace berteriak. Bukan tanpa alasan, Grace merasa kram dan nyeri di perutnya kembali melanda dirinya. Lagi-lagi dia mengalami pendarahan hebat. Ankara terkesiap, mendekati istrinya dan mendapati seprei mereka berubah warna menjadi merah. Ankara melotot saat melihat hal itu."Grace?" panggilnya.Ankara cemas. Dia berdiri tetapi tidak tahu harus bagaimana. Dia merasa panik. Ankara mencoba menghubungi Ibunya namun ponselnya malah terjatuh di lantai saking gugupnya dia."Bantu aku membantumu, Grace! Aku tidak tahu harus melakukan apa." Ankara seperti orang bodoh.Otaknya memerintahkan dia untuk membawa istrinya ke rumah sakit tetapi dia malah kebingungan sendiri. Memulai menolong Grace dengan cara apa? Bagaimana? Haruskah dia membawa Grace ke rumah sakit ataukah menelepon Dokter untuk datang. Ankara tidak pernah berpikir kalau keadaan Grace akan seburuk ini.Ankara melirik darah di seprei mereka. Dia sangat
Grace terlalu setia menunggu cinta Ankara. Dia hanya memiliki Ankara dalam hidupnya. Grace tidak menghabiskan waktunya bersama teman-temannya. Grace sungguh sabar--mengikuti semua kemauan Ankara yang tidak masuk akal. Menuruti setiap aturan yang dibuat Ankara terhadap hidupnya."Maafkan aku, Grace. Salahku karena tidak mencintaimu. Ini salahku karena membawamu masuk ke dalam hidupku. Aku salah!" Ankara meremas rambutnya, dia begitu frustasi. Kesalahan yang ia perbuat ke Grace satu per satu terngiang di kepalanya.Ankara masih ingat jelas obrolan terakhir mereka. Grace bilang bahwa dia mengorbankan nyawanya demi bayi mereka? Ankara menggeleng keras. Dia tidak menerima keputusan sepihak Grace. Ankara memang tidak mencintainya namun bukan berarti dia tega melihat Grace meninggal akibat menuruti semua permintaan Ankara?Satu jam kemudian, Dokter yang menangani istrinya keluar. Hanya melihat mimik wajahnya, Ankara bisa menebaknya. Sesuatu yang buruk menim
***Ragu adalah kata yang tepat menjelaskan perasaan Paris saat ini. Hari masih pagi tetapi dia begitu was-was apakah harus ke rumah sakit atau tidak. Dia jadi berpikir untuk membalas dendamnya pada Ankara. Dia ingin membuat pria itu menyadari betapa tidak menyenangkannya diabaikan. Namun sedetik kemudian Paris sadar bahwa itu salah. Dia tak bisa menghukum Grace atas kesalahan Ankara. Grace wanita yang baik. Wanita itu sangat berbeda dengan suaminya. Grace selalu memberikan perhatian pada Paris layaknya seorang teman. Bisa dibilang Grace lebih baik dari suaminya."Apa yang dikatakan Ankara?"Jessica bertanya dengan nada sinis usai Paris mematikan panggilan telepon dari Ankara. Mendengar nama Grace, Jessica langsung mengerti kalau Paris kembali berurusan dengan Ankara. Jessica mulai muak ketika harus membahas Ankara. Banyak topik yang harus dibicarakan bukan hanya lelaki itu. Mengapa Ankara selalu menghantui kehidupan mereka? Seakan-akan hanya satu pria di dunia
***"Walau dia baik, aku akan tetap membencinya. Dari awal dia menghalangi hubungan kita dan aku tidak suka hal itu."Jessica mengaku. Paris memaklumi hal itu. Baginya, Ankara memang berlebihan telah menghalangi hubungan mereka berdua. Ankara semestinya mendukung Paris bukannya malah menentang keputusan dia."Aku mengerti perasaanmu. Tapi tidakkah kau harus melupakan kejahatannya untuk saat ini? Kita datang untuk membantunya. Ada baiknya kita menghibur Ankara saat ini."Sejauh yang diingat Paris, Ankara tidak sejahat yang mungkin dipikirkan orang. Ankara menolak meminjamkan uang ke Paris hanya karena Ankara merasa cemburu Paris bersama Jessica. Paris belum mengetahui itu tetapi baginya Ankara mungkin berpikir kalau bisnis perbankan adalah bisnis paling sukses ketimbang menjual lukisan.Jessica bergeming beberapa saat. Meskipun rasa benci terhadap Ankara sangat besar, dia masih menyimpan setidaknya sedikit rasa simpati pada pria itu.
"Buat apa mencoba kalau setahun ini saja kau tidak bisa? Berapa lama lagi waktu yang kaubutuhkan, Ankara? Kalau kau tidak bisa melakukannya maka lebih baik kau tidak mencoba." Kalimat ayahnya menampar Ankara, membuat dia bergeming seribu bahasa. Dia tidak bisa berkata apa pun lagi.***Satu jam berlalu namun Grace tak kunjung melewati masa kritisnya. Paris keluar dari ruangan Grace. Dia merasa cukup lelah setelah mendonorkan darahnya. Dokter memberikan Paris minuman yang mengandung banyak karbohidrat. Ada kudapan juga tapi Paris tidak lapar. Paris merasa lebih baik setelah meneguk minuman pemberian Dokter."Ini semua karena kau, Jessica!"Paris bergabung dengan orang tua serta saudara kembarnya, Ankara. Paris menghampiri Jessica yang tengah disudutkan oleh ibunya, Inggrid Mahendra. Entah apa yang sudah Jessica lakukan sampai wanita itu marah kepadanya."Ada apa ini, Ma, Pa? Apa yang terjadi di sini?"Paris tampak heran. Suasana tegang
***"Ankara, apa kaukatakan?!" Hermawan Mahendra, ayah Ankara menyela. Dia sama sekali tidak menyetujui ide Ankara. Bukan karena dia mau menghalangi hubungan Ankara dan Grace. Hanya saja, dia mempertimbangkan mereka berdua. Akan sulit hidup bersama tanpa cinta. Nyatanya adalah Grace sudah banyak menderita karena ketidakpekaan Ankara selama ini."Ini demi kebaikan Grace, Meredith. Ankara sudah gagal menjaganya. Aku tahu kalau ini terlalu cepat dan kejam untuk diputuskan, apalagi Grace masih dalam kondisi kritis. Tetapi kita memang harus memutuskan ini dari sekarang atau sesuatu yang lebih buruk akan terjadi setelah ini."Paris yang tadi menyimak mulai menangkap ada hal lain yang akan terjadi pada Ankara dan Grace. Mereka akan dipisahkan. Itu cukup menyedihkan bagi Grace, mengingat pengorbanan wanita itu. Grace menghapus mimpinya menjadi penari balet terkenal demi menjadi istri Ankara.Paris menahan tangan Jessica karena penasaran dengan keputusan akhir untuk