Share

Orang Yang Bisa Diandalkan

“Bantu aku, untuk mengawasi pergerakan anakku,” ucap Elmi.

(“Hmm? Memangnya ada apa dengan anakmu? Apa ada pedofil yang mencoba mendekatinya?”) tanya orang di seberang.

“Lebih buruk,” ucap Elmi.           

Orang yang tengah ia telepon tersebut diam sejenak, menunggu jawaban dari Elmi yang dengan sengaja hari ini menelponnya.

“Gerard datang. Dia sepertinya sudah mengetahui tempat tinggalku, dan sekarang dia sedang mencoba mendekati anakku,” jelas dari Elmi.

(“Wah, gila, orang itu masih berani? Setelah semua yang dia lakukan memang dia mau apa kembali padamu? Dia mau mempermalukan dirinya sendiri apa?”) tanya dari orang di seberang yang sangat akrab dengan dirinya dulu, Yuna.

“Aku tidak tahu, tapi, aku tahu, kamu dan Lady pasti bisa menguruskannya untukku, kan? Aku takut anakku diambil olehnya tanpa seizinku,” ucap Elmi.

(“Hmmm, bagaimana kalau besok aku bertemu denganmu? Kita bahas soal ini secara langsung. Sekalian aku mengenalkan Cahaya pada anakmu, mungkin dia akan bisa menjadi temannya,”) tawar Yuna.

Elmi menyetujuinya, dia segera mematikan panggilan yang telah ia lakukan tersebut. Segera ia kirim alamat kemana dan siapa yang seharusnya mendapatkannya. Semoga saja, dengan dirinya yang meminta bantuan dari Yuna, bisa meringankan dan juga membuat dirinya merasa tenang. Orang itu sekarang sudah melewati batas, jadi dirinya yang harus menjaga batasan.

Selesai melakukan panggilan, Elmi kembali segera menuju tempat dimana Andrew tengah duduk mengawasi Alina yang masih asik bermain. Dia benar-benar kelihatan sangat senang. Apa jangan-jangan Andrew tertarik pada anak kecil, ya? Dih, seram juga kalau seperti itu adanya.

Andrew segera menyadari kedatangan dirinya, dan menyapa Elmi yang baru saja menyelesaikan panggilan yang telah ia lakukan tersebut. Menoleh ke arahnya, Andrew memasang senyum yang paling terang tentunya kepadanya.

“Bagaimana katanya?” tanya Andrew.

“Besok aku akan bertemu dengannya, anggap saja karena sudah lama tidak bertemu, jadi kami memutuskan untuk saling mendatangi,” jawab dari Elmi.

“Baguslah. Apa aku boleh bergabung?” tanya Andrew.

Elmi menatap dengan tatapan yang sedikit merasa curiga dan penuh dengan perasaan yang tidak karuan tentunya. Ia tak bisa sembarangan mengajak seseorang untuk membantu menjaga anaknya, tapi, kalau Andrew…, sepertinya ia bisa mempertimbangkannya, kan? Dia selama ini telah membantu banyak.

Elmi menganggukkan kepala, mengatakan boleh kepada apa yang telah ditanyakan olehnya tersebut. Dia tidak mempermasalahkan kalau Andrew memang mau, bahkan, sebenarnya dirinya lah yang hendak menawarkan kepada Andrew untuk ikut andil.

****

Hari ini, Yuna akan datang bersama dengan Cahaya. Entah siapa lagi yang akan diajak oleh Yuna, karena Elmi sudah merasakan bahwa Yuna tidak mungkin akan datang hanya berdua saja. Pasti ada yang akan dia ajak, dan dirinya jelas merasa curiga dengan siapa orang tersebut.

Tingg… tongggg….

Bunyi dari bel rumahnya tersebut. Elmi segera pergi ke pintunya, dan membukakan pintu kepada orang yang datang ke rumahnya tersebut, ia hendak menyambut.

Dan saat dirinya membuka pintu, seperti yang ia duga, benar.., Bryan adalah orang yang diajak olehnya.

“Wah, lama tidak bertemu, Elmi, bagaimana kabarmu selama ini?” Yuna langsung menyapa.

Elmi membiarkan mereka masuk terlebih dahulu. Bryan hanya memberikan senyum kepada dirinya. Mereka melihat adanya Andrew yang tengah duduk di ruang tengah, di atas sofa panjang yang ada di sana. Sementara itu, ada Alina yang tengah bersembunyi di balik dari sofa tersebut.

“Apa dia anakmu?” tanya Yuna sambil menunjuk ke arah Alina yang tengah bersembunyi.

“Ya, dia belum terbiasa dengan orang baru, jadi kadang masih sering begini,” ucap Elmi.

Yuna melihat ke arah Alina, dan mengajak anak perempuan yang tengah dia ajak tersebut. “Hei gadis kecil ayo ke sini, ada teman baru yang akan menemanimu hari ini,” ucapnya.

Alina kelihatan melirik ke arah Elmi yang juga memperhatikannya, seolah meminta izin kepadanya. Elmi mengangguk, secara isyarat memberikan izin kepadanya, tidak keberatan dan juga tidak masalah sama sekali dengan apa yang sudah ia berikan tentunya.

Alina perlahan keluar dari persembunyiannya, dan mendekat ke arah cahaya. Dua anak kecil tengah melakukan pengenalan masing-masing dengan malu-malu. Sementara para orang dewasa hanya memperhatikan apa yang tengah mereka lakukan tersebut. Mereka benar-benar hanya melihat dan menonton tanpa banyak ucap.

Elmi melihat ke arah Yuna dan Bryan yang baru saja datang, “Jadi, kalian sudah resmi menikah?” tanya Elmi.

Mereka berdua yang mendengar pertanyaan dari Elmi langsung tersentak. Karena Elmi tak mengisi basa-basi lebih banyak lagi, dan langsung menanyakan tanpa perlu banyak ucapan lagi.

“Kenapa kamu malah bertanya begitu?!” Yuna menjawab demikian, tapi wajahnya tengah tersenyum lebar dengan merah merona di pipinya.

“Ah, kalian belum dapat restu ya?”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status