Share

18 - Sebuah Saran

Penulis: Paus
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-27 21:24:23

Ivy benar-benar tidak tahu bagaimana nasib dirinya kalau Damian tidak muncul tadi.

Jasmine jelas tidak mempercayai ucapannya. Bahkan Ivy jadi memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya. Mungkin sekarang dirinya bisa lepas dari Jasmine, tapi bagaimana nanti?

Apa Jasmine bisa menerima penjelasannya tadi dan tidak akan mengganggunya lagi? Atau justru sebaliknya?

Lalu video itu—video percintaan Evan dengan Jasmine di ponselnya, apa yang harus dilakukannya dengan video itu?

Ivy pusing bukan kepalang memikirkan semua masalah itu. Hanya karena satu video yang direkamnya, permasalahan hidupnya sekarang menjadi panjang sekali.

Berurusan dengan Damian, ditambah lagi dirinya hampir saja keceplosan mengatakan semuanya kepada Jasmine. Ada ancaman si kating populer itu akan terus mengejarnya.

Belum lagi, gosip murahannya dengan Damian.

Tapi di tengah kegelisahan Ivy yang luar biasa tidak bisa ditekan, Damian terlihat tenang-tenang saja. Ivy sampai kebingungan melihatnya. Pria itu fokus pada berka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   39 - Melewati Batas (18+)

    Damian menurunkan tangan Ivy yang berada di atas pahanya. Tidak membiarkannya untuk bergerak lebih jauh.“Ivy, diamlah di tempat. Saya belum selesai mengobati kamu.”Damian menggerakkan kembali tangannya yang sempat terhenti. Mengabaikan ucapan Ivy sebelumnya.Ivy diam. Mulanya tidak menjawab apa-apa. Pertanyaan sebelumnya pun dirinya tidak sadar terlontar begitu saja dari mulutnya.Tapi suasana itu terlalu intens. Jauh berbeda dari yang selama ini dimilikinya saat bersama Damian.Air conditioner yang menyala, bagian punggungnya yang terekspos sempurna, setiap jemari Damian yang bermain mengusapi kulitnya.Sentuhan semacam itu tidak pernah sekalipun didapatkannya dari orang lain, bagaimana dirinya bisa menahannya?“Katanya dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda tidak akan bisa tinggal di tempat yang sama. Mereka pasti akan melakukannya. Mereka tidak akan bisa menahan dorongan itu.”Ivy kalah. Ditambah perubahan hormonal pada tubuhnya karena datang bulan, sentuhan Damian membuatny

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   38 - Apa Orang Seperti Saya Tidak Menarik?

    “Hah?” Ivy membelalak dan panik.“Bagaimana bisa dibiarkan di bawah air mengalir kalau bajunya tidak dibuka?”“S-saya bisa sendiri!”Gerakan tangan Damian seketika terhenti. Baru selesai membuka tiga kancing pertama. Di depannya, Ivy sudah malu-malu menyilangkan lengan di depan dada.Apa yang merasuki pria itu? Tidak, tidak, Damian hanya khawatir, luka ini jika tidak ditangani segera, bisa fatal dan …Damian menutup matanya sejenak, lalu mundur menjauh dan mengangguk.“Kalau begitu, nanti akan saya bantu obati. Sekarang cepat lepaskan semua pakaian kamu dan nyalakan kerannya.”Pria itu seperti seorang dokter yang sedang memberi saran kepada pasiennya. Damian lantas menghilang di balik pintu.Wajah Ivy merah padam. Kepalanya refleks melihat ke bawah. Ivy teringat dengan kejadian obat perangsang itu. Saat dirinya telanjang bulat di hadapan damaian.Itu tidak boleh terjadi lagi!Selesai Ivy menanggalkan seluruh pakaiannya, dia berdiri di bawah guyuran shower.Rasanya luar biasa menyakitk

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   37 - Kamu Harus Membuka Baju Kamu

    “Apa Bapak tidak malu …?” tanya Ivy lagi, merasa malu dan tidak enak.Alis Damian naik satu. Di mata Ivy terlihat seolah Damian berpikir apa yang baru saja dia ucapkan itu tidak masuk akal.Tiba-tiba, ujung jari Damian sudah mengetuk dahi Ivy, membuat gadis itu tersentak.“Pemikiran seperti itu tidak baik, Ivy. Menstruasi adalah bagian dari biologis perempuan yang sangat normal,” jelas Damian, nadanya seperti saat dia menerangkan materi mata kuliah.Ivy hanya memegangi dahinya, sambil menunduk, tidak berani menatapnya.“Tunggu saja di sini. Saya akan segera kembali.” Damian berpamitan dan pergi tanpa menoleh lagi.Ivy langsung berlari ke kamar mandi setelah kepergian Damian. Benar-benar memalukan! Mau ditaruh di mana wajahnya setelah ini?Damian baru saja melihat darah menstruasinya, astaga! Mau repot-repot membelikannya pembalut pula. Apa karena dia pria dewasa, sehingga pembawaannya sangat tenang menghadapi wanita?“Wanita yang nantinya akan mendapatkan Pak Damian pasti sangat berun

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   36 - Darah

    “Ada beberapa berkas yang harus saya urus. Bisakah kamu menunggu di lobi?” Damian bertanya kepada Ivy dan Ivy pun langsung menganggukan kepalanya sambil menelan ludah.Semoga saja Damian tidak mendengar obrolan konyolnya bersama ayahnya.Ivy pun meneruskan langkah bersama ayahnya menuju lift. Sesuai perkataan Damian, mereka menunggu di lobi. Tidak lama, karena Damian segera menyusul setelahnya. “Kita bisa pergi sekarang,” kata Damian memimpin jalan keluar dari rumah sakit.Perjalanan cukup panjang. Adam kebingungan selama perjalanan itu, apalagi saat mobil berhenti di kawasan yang tidak dikenal olehnya.“Kita di mana?” Adam bertanya saat mereka keluar mobil.“Ayah akan tinggal di sini untuk sementara. Rumah kita tidak aman,” jawab Ivy.Adam tersentak kaget awalnya, tapi itu cepat berubah menjadi semangat. Apartemen sederhana itu jelas jauh lebih baik dari rumah bututnya. Pasti nyaman tidur di dalamnya.Tempatnya tidak terlalu besar, tapi cukup untuk satu orang. Itulah yang Ivy simpul

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   35 - Rencana Konyol

    “Hah?” Ivy melotot kaget mendengar perkataan Jasmine. Refleks saja dirinya menoleh ke arah Damian. Pria itu balas menatapnya dengan satu alis terangkat.Tubuh itu pun berbalik pergi dengan tenang. Langkahnya pongah penuh kesombongan. Merasa menang lagi setelah berhasil mengganggu ketenangan Ivy. Berselang kepergian Jasmine, Ivy yang kelabakan dengan semua ucapan konyol Jasmine dan langsung menatap Damian serius.“Itu tidak seperti yang dikatakan oleh Kak Jasmine.” Ivy sendiri tidak tahu kenapa perlu menjelaskan hal itu kepada Damian.Dan astaga, kenapa pria itu tidak berbicara padahal sejak tadi Jasmine menuduhnya macam-macam? Bukankah setidaknya ketenangan kepribadiannya harus sedikit luntur sekarang?“Bagian mana yang tidak seperti ucapan Jasmine?” Damian menaikkan satu alisnya. Ivy sungguh tidak mengerti bagaimana Damian bisa mengontrol emosinya sebegitu baiknya. Karena dirinya benar-benar kalang kabut sekarang. “Saya.” Ivy menunjuk dirinya sendiri. “Saya tidak menyimpan perasaa

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   34 - Kamu Juga Suka Kan Pada Pak Damian?

    Jasmine langsung menegang, tubuhnya berkeringat dingin.Awalnya, video yang terpampang di layar itu sama sekali tidak memperlihatkan wajahnya, tapi suara yang menggema di seluruh ruangan membuat siapa pun mengenali bahwa itu adalah suaranya.Di akhir, suara itu berganti dengan dirinya dan dua temannya yang keluar dari sebuah toilet di area kampus.Tatapan Jasmine beralih ke kursi lain. Menemukan dua temannya yang didampingi orang tua. Ternyata itu alasan mereka berdua juga dipanggil?“Kasus ini cukup serius karena melibatkan kekerasan. Apalagi, setelahnya kami juga mendapat pengakuan dari korban lain.” Rektor kemudian menatap Ivy. “Apa kamu mengakui kekerasan yang dilakukan oleh Jasmine di video tersebut?”Ivy langsung dibuat kelabakan tidak tahu harus bagaimana. Tapi Damian kemudian menatapnya.“Kamu tidak bisa menutupinya lagi. Sebutkan saja agar semuanya berhenti di sini dan tidak ada korban lain lagi setelah ini.”Suara itu amat menenangkan di telinga Ivy. Menjadi satu-satunya fo

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status