Worries
Gwen merasakan nyeri pada lengan dalam bagian atasnya tempat dimana ia menanam implan, beberapa hari kemarin bagian itu juga sempat lebam. Gwen bahkan konsultasi lagi ke dokter untuk bertanya tentang apa yang ia alami, katanya hal itu normal terjadi bahkan efek dari pemasangan implannya ini cukup banyak seperti gangguan menstruasi yang tidak teratur, kemungkinan perubahan berat badan, nyeri kepala, perubahan mood yang tiba-tiba, nyeri pada payudara serta mual dan nyeri perut.Sepulang dari kerjanya Gwen langsung kembali ke apartemen, rencananya ia akan memasak mi sambil menonton film. Sayangnya yang terjadi selepas ia mandi adalah Gwen merasakan mual yang membuat dirinya tidak nafsu untuk memakan apapun sehingga ia memilih untuk tidur saja.
Sebuah tangan dingin tersampir dikenangnya, meskipun Gwen tertidur tetapi ia tidur terlalu lelap.
“Apa kau sudah makan?”
Suara berat yang Gwen kenali sebagai Max menyapa telinganya. Gelengan pe
LoversGwen memposting foto terbarunya di media sosial yang ia punya, tidak dengan nama aslinya Gwen lebih memilih untuk memberi nama lain yang unik hingga anggota keluarganya tak akan tahu bahwa itu adalah miliknya. Pengikutnya cukup banyak karena Gwen memang populer, ia me-privasi akunnya dan itu adalah pilihan bijak. Ia mengirimkan fotonya bersama Max yang kemarin mereka ambil dalam kencan tiap hari libur mereka. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang bahagia.Sudah satu bulan ini mereka menjalin hubungan dan Gwen menikmatinya sejauh tidak ada yang tahu tentang mereka dalam artian sebenarnya. Seperti teman-teman kerjanya ataupun media apalagi keluarganya.“Bagaimana Gwen, apa kau sudah menyiapkan apa yang akan kau pakai malam ini?”Gwen menganggukkan kepala pelan, ia kemarin lusa sempat membeli dress untuk menghadiri ulangtahun William leader mereka. Pria itu mengundang mereka dan melarang untuk dibawakan kado atau apapun, lagipula nan
MedusaWaktu berjalan begitu cepat dan selama itu pula Gwen sudah merasa nyaman bersama dengan Max menjalin hubungan berstatuskan sepasang kekasih. Seperti biasanya Max kembali meninggalkan Gwen demi pekerjaannya. Pria itu bilang akan sedikit lama berada di Barcelona tidak seperti perjalanan bisnis biasanya.Sedikitnya Gwen merasa kesal jika Max sedang dalam keadaan sibuk-sibuknya dengan pekerjaan karena ia akan diabaikan oleh pria itu demi pekerjaannya. Nyatanya Max lebih workaholic dari yang Gwen duga.Hubungan mereka masih aman sejauh ini dalam artian ‘tidak ada yang tahu’. Max sebenarnya sangat keberatan dengan hal ini tapi tentu saja Gwen menjelaskan perkara sebenarnya jika hubungan mereka terkuak. Dan sejak Mr. William menanyai tentang Max, Gwen menjadi lebih berhati-hati.“Ini.” Mr. William mengangsurkan minuman didepannya pada Gwen entah untuk keberapa kalinya hampir setengah tahun ini jika mereka sedang makan bersama dengan
Slave of Love“Apa terjadi sesuatu?”“Apa?”Gwen menatap Max tidak paham, saat ini mereka sedang berada disebuah tempat yang Max pernah janjikan padanya sebelum pria itu pergi ke Barcelona. Angin bertiup hingga rambut Gwen ikut terbawa, seperti akhir pekan yang biasa mereka lewati kali ini pun Max memilih tempat diluar ruangan.Mereka lebih sering mengadakan piknik kecil-kecilan seperti ini, dengan beberapa makanan dan lebih banyak mengobrol. Mungkin baru dua kali Max mengajaknya makan di restoran mewah itupun mereka memesan ruangan VIP, jika sedang malas keluar biasanya mereka tetap mengendap di apartemen memasak atau membuat kue juga menonton film.Tapi Gwen menikmati semua yang mereka jalani ini, sekarang.“Aku pergi cukup lama meninggalkanmu disini, apa terjadi sesuatu?” Ulang Max.Gwen yang sedang memakan sushi lebih mengutamakan menyelesaikan kunyahan dan menelan makanannya dahulu sebelum menjaw
Angry birdGwen tidak bisa menahan tawanya meskipun ia masih merasa kesal dengan Max perihal gaun, tetapi melihat Max mengakui bahwa pria itu tergoda cukup lucu untuknya. “Jadi aku berhasil menggodamu?”“Tidak usah kau tanyakan lagi.” Max menggeram kesal, bahkan pria itu sama sekali tidak menatapnya dan fokus pada jalan.“Dasar pemarah.” Gerutu Gwen yang malah semakin mendekatkan dirinya pada Max.Tiba-tiba saja tangan Gwen tersampir dimilik Max yang sedari tadi menggembung, membuat Max cukup tersentak kaget. Tetapi senyum nakal Gwen menyapa matanya, wanita muda itu bahkan dengan berani mengecupi dan menjilati sisi lehernya yang sedang fokus mengemudi. Sial!“Apa ini juga marah padaku?” Tanya Gwen dengan suara sensual mengusapi milik Max yang masih terjebak didalam celana.“Gwen.. kau sedang menstruasi. Aku tidak mau hanya dengan mulutmu saja.”Tidak perduli ucapan penuh frus
About Us 1“Max…” Panggilan Gwen bekali-kali tidak dihiraukan pria itu, bahkan Max menepis tangan Gwen yang menahan lengannya.Gwen mengejar Max, mencoba berkata dengan pria yang pergi dari apartemennya setelah mengambil kunci mobil dikamar. Tidak membiarkan Gwen menjelaskan apapun setelah pertanyaan yang Max lontarkan padanya.“Berhenti Gwen.” Anggun menarik balik tangan anaknya saat melihat Gwen akan pergi menyusul pria yang pergi tanpa atasan bernama Max, dengan kemeja kebesaran yang anaknya pakai.“Kalian sudah berakhir dan itu yang terbaik. Kalian tidak punya masa depan, ayahmu dan seluruh keluarga tidak akan bisa menerimanya meskipun dia dari keluarga kaya sekalipun.”“Jangan semakin merusak hidupmu. Jadilah anak baik demi Mama. Mama tidak tahu akan menjadi apa masa depanmu jika Papa tahu tentang hal ini.” Gwen menggeleng air matanya terus mengalir, pikirannya masih tertuju pada Max. Ia ben
UnchangedMax tidak menganggap serius penjelasannya, juga pria itu melecehkannya sangat cukup membuat Gwen sangat sakit hati. Masa bodo dengan tanggapan Max setelah keempat kalinya pria itu mendapatkan pelepasan, Gwen pergi dari sana. Setelah dari apartemen Max, Gwen memilih untuk menginap di apartemen Cherry beberapa hari. Gwen juga menceritakan permasalahannya akhir-akhir ini meskipun tidak sebut nama Max sama sekali pada teman-temannya juga Tasya melalui telepon. Hal itu setidaknya membuat perasaan Gwen terasa lebih baik. Teman-temannya menyayangkan apa yang terjadi pada Gwen, sedangkan sedari awal mereka sangat ingin bertemu dengan kekasih Gwen. Tetapi mau bagaimana lagi, dirinya dan Max memang tidak punya masa depan bersama. Sekarang terasa lebih sulit karena tidak ada lagi kepercayaan diantara mereka setelah tidak adanya kejujuran dan keterbukaan. Ponselnya bergetar memunculkan nama Mamanya disana, tidak perlu berpikir Gwen menolak panggilan tersebut
Second Chance 2Max pergi begitu saja dari mansion keluarganya tanpa memperdulikan panggilan ibunya. Max mengendari mobilnya dengan kecepatan penuh menuju ke apartemen Gwen, dalam hati ia berharap masih menemukan Gwen disana. Dalam otaknya, Max mengira Gwen tidak mau mengandung anaknya karena wanita itu tidak mencintainya. Gwen tidak bersikap terbuka padanya karena tidak menganggapnya penting. Gwen tidak pernah mengatakan cinta padanya karena wanita itu memang tidak mencintainya.Tapi setelah mendengar semua yang dikatakan ibunya, Max sadar bahwa Gwen mencintainya. Mereka saling mencintai dan sekarang masalah sedang menerpa mereka. Max tidak akan rela jika Gwen menikah dengan pria lain selain dirinya, untuk masalah keluarga Gwen maka Max akan mengusahakan semampunya. Tapi kemarin saat ia pikir Gwen memang tidak punya perasaan apapun untuknya, membuatnya kecewa, ia merasa akan menyerah.Dan tidak untuk sekarang. Ia tahu perasaan Gwen untuknya meskipun terlambat men
Hot GossipGwen tersenyum kecil saat kembali melihat-lihat isi galeri foto di ponselnya. Yang ia buka kali ini adalah folder fotonya bersama dengan Max. Ya hubungannya dengan Max bisa dibilang perlahan mulai mereka perbaiki, dan setelah dua minggu sejak hari permintaan maaf itu mereka juga berusaha untuk saling terbuka dan menceritakan keseharian mereka.Meskipun hal-hal kecil tetapi itu sangatlah terbukti ampuh. Nyatanya benar sepele atau pun tidak, komunikasi sangat lah penting dalam sebuah hubungan.Max dan Gwen belum melakukan ‘itu’ lagi setelah kejadian terakhir yang membuat Gwen agak trauma. Max mengerti akan hal itu dan berusaha untuk menyenangkan Gwen, tidak menuntut wanita muda itu apalagi memaksanya. Hanya saja skinship ringan seperti bergenggaman tangan, berpelukan dan kecupan ringan masih bisa mereka lakukan. Gwen benar-benar butuh waktu.Senyum Gwen makin menjadi saat ia melihat fotonya bersama Max diatas yatch boat milik pria itu,