Cintai Aku, Seperti Aku Mencintaimu

Cintai Aku, Seperti Aku Mencintaimu

By:  Zenkodok  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
21 ratings
45Chapters
54.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

21++ Warning! Bijaklah dalam membaca. Terdapat adegan erotis yang sedikit vulgar didalamnya. --- Cinta... Menurut Gwen itu adalah hal yang paling bulshit yang pernah dia ketahui, karna pada dasarnya pria adalah manusia hidung belang yang tidak akan puas hanya dengan satu wanita. Gwen suka menjelajahi dunia malam, membuat pria bertekuk lutut di hadapannya, dan membuat mereka tergila-gila di bawah kakinya. Hingga pada akhirnya dia bertemu dengan Max, pria yang dengan sifat keras kepala bagaikan batu, tak pernah lelah mendekati dirinya dan membuat hidupnya benar-benar berubah. Max menawarkan cinta, tapi Gwen masih meragukan itu. Apakah Gwen akan menerima cinta itu? Ataukah Gwen akan pergi dari kehidupan max?

View More
Cintai Aku, Seperti Aku Mencintaimu Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
H4RRY
membuat smkin penasaran tiap bab nya
2023-04-14 07:43:42
0
user avatar
Teman pencerita
hubungan,yg rumit
2021-12-26 17:54:28
1
user avatar
Handira Rezza
Keren banget aku suka
2021-12-04 22:52:09
1
user avatar
Nissa Salsabila
gwen dan max .........
2021-11-24 00:51:36
1
user avatar
Nur Cahyani
........................
2021-11-21 20:32:47
1
user avatar
Sarti Lestari
suka ma ceritay
2021-11-12 22:29:32
1
user avatar
Lune Blanche
penasaraannnn
2021-10-27 13:59:51
1
user avatar
neng anne
.............................................
2021-10-26 17:21:17
0
user avatar
Endro Sinabutar Endro
mantap. lanjutkan
2021-10-14 00:00:50
1
user avatar
Edi Susilo
percaya sih ini cerita bagus. sesuai lah...
2021-10-09 01:29:09
1
user avatar
Nofal Arzz
satu kata, keren. konfliknya dapet banget
2021-10-09 01:27:04
1
user avatar
Bintang senja
suka banget sama ceritanya. bikin deg deg ser pas baca
2021-10-09 01:23:47
0
user avatar
babang ijo basing basing
semangat terus kak, di tunggu cerita barunya.
2021-10-09 01:22:15
0
user avatar
Agung J
ceritanya bagus kak,
2021-10-09 01:20:41
0
user avatar
you'll
semangat terus kak....
2021-10-09 01:10:18
0
  • 1
  • 2
45 Chapters
Not a bad girl
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE
Read more
Mistake
Mistake “Hahh….”Lagi untuk kedua kali pria dewasa yang Gwen kira umurnya memasuki 30-an itu mengeluarkan spermanya dengan jumlah cukup banyak. Padahal belum ada satu jam dirinya memberikan service. Wajah nikmat pria itu sedikit membuat hati Gwen tergugah. Walaupun senjata pria itu belum tidur, tapi Gwen tahu bahwa pria itu sudah merasa puas. Segera Gwen turun dari kasur dan memakai bajunya, membuat pria itu bingung. “Apa yang kamu lakukan?” Gwen mengangkat bahu dan menatap pria itu malas. “Aku ingin pulang. Aku sudah selesai.” “What?!” Pria yang sialnya sangat tampan itu bangun dengan wajah menahan amarah karena tak terima. Seperti pria-pria lainnya. “Aku sudah membuatmu mencapai orgasme dua kali dan aku rasa itu cukup.” Terdengar geraman tak terima dari pria itu. “Apa maksudmu melakukan semua ini? Bahkan kita belum sampai ke intinya.” Gwen menaikkan alisnya menatap pria itu tak minat. “Aku sedang malas. Aku pulang.”
Read more
Gwen
About Gwen Wajah pucat Gwen baru kali ini terlihat, biasanya wajah perempuan muda itu akan berekspresi kesal, marah dan penuh emosi sangat lain dengan hari ini yang begitu kuyu sekali. Anggun sama sekali tidak mau mendatangi Gwen kekamar putrinya itu, karena ibu itu masih begitu sakit hati atas apa yang Gwen lakukan. “Papa sudah memutuskan untuk mengirim kamu Aussy besok.”  Gwen cukup terkejut mendengar pernyataan Papanya tersebut, seketika Gwen menggeleng untuk menolaknya. “Gwen gak mau.” “Kamu tidak ada hak untuk memilih Gwen. Segera bersiap-siap selepas makan malam.”  Gwen menghela nafasnya menyerah, ia tidak akan kekanakan dengan tak mau makan dan merajuk. Ia lapar sekali sekarang dan merajuk bukanlah sifat Gwen. Jika Papanya sudah memutuskan sesuatu maka itu tidak bisa digugat lagi, ingin menolak sebagaimana pun tak akan bisa merubah keputusan Papanya. Mengingat Gwen juga tak dekat dengan sang Papa semakin memperluas jarak diantara
Read more
Freedom
FreedomGwen sudah menahan diri selama ini. Ia terjebak dalam rasa bersalahnya pada keluarga dan ia hanya bisa menuruti setiap perintah juga apa apa yang diatur oleh Neneknya. Nyatanya dalam tiga tahun Gwen tidak bisa berbuat apapun, hanya bisa pasrah. Ia tidak pernah pulang ke Indonesia sama sekali sejak pertama kali menginjakkan kaki di Australia. Sebagai gantinya keluarganya yang akan datang untuk mengunjungi dirinya kemari.Jika bisa menentukan pilihan, Gwen akan dengan mantap menjawab ia ingin tinggal dengan Eyang di Jogja daripada dengan Granny di Aussy. Eyang nya meskipun cukup disiplin tetapi masih bicara cukup lembut. Memberikan pengertian yang tidak memaksakan dan mudah diterima siapapun. Tidak dengan Neneknya yang satu lagi. Dia cerewet dan akan terus berkomentar pedas jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Waktu tiga tahun dengan cepat Gwen gunakan untuk lepas dari Neneknya, ia sudah mendapatkan gelar sarjana beberapa hari lalu dan kelua
Read more
Dear Friend
Dear FriendWaktu begitu cepat berlalu dan Gwen sudah bekerja selama dua minggu, ia sudah nyaman sekali disana. Kabar baiknya Gwen kedatangan Tasya sahabatnya, setelah sekian tahun mereka tidak pernah bertemu. Tasya memutuskan untuk menginap beberapa hari di Los Angeles setelah sejak dua tahun lalu wanita itu tinggal di Seattle bersama Bibinya. Mereka melepas rindu dan saling berpelukan, karena sebelumnya tidak bisa saling mengunjungi dimana Gwen sangat terkekang dan tidak bisa kemana-mana kemarin. Sedangkan Tasya, wanita muda itu selalu memamerkan hidup bebasnya pada Gwen. Tasya sekarang sibuk mengelola galeri seni milik Bibinya yang sangat sayang dengan Tasya. Gwen sedikitnya iri pada sahabatnya itu meskipun ia selalu bersyukur pada hidupnya. Setidaknya kedua orangtuanya masih hidup dan lengkap tidak seperti Tasya yang sudah kehilangan orangtuanya karena perceraian lalu ayahnya meninggal. “Sumpah gue kangen banget sama lo sista…” Tasya me
Read more
Just OnS
Just ONSSiang itu entah kenapa Max ingin sekali makan dikantin kantornya, rasanya sudah lama sekali ia tidak makan disana tapi memang seingat Max terakhir kali ia makan disana sekitar empat atau lima tahun lalu? Entahlah. Diikuti empat orang sekretarisnya dan satu ajudannya, Max masuk ke area kantin disana terlihat sangat tenang dan disiplin meskipun sedang makan. Ia duduk dikursi yang sudah disiapkan oleh bodyguard-nya, para karyawan juga tetap melanjutkan makan siangnya tak terganggu sama sekali olehnya sesuai keinginan Max. Hingga makanan nya sudah datang, Max makan perlahan dengan mata yang melihat kesana-kemari. Tak tahu apa yang pria itu cari hingga tatapannya terhenti pada seorang wanita berkemeja coklat muda, wajahnya tidak berubah malah bertambah cantik hanya rambutnya saja yang berganti warna. Itu adalah Gwen-nya. Max segera ikut bangkit dan menyuruh para pekerjanya untuk tidak mengikuti dirinya. Itu Gwen-nya, tubuhnya masih imut seper
Read more
Remember
ReminderGwen kembali ke apartemennya. Ia sangat lelah sekali sekarang jadi sesampainya disana ia langsung membersihkan diri dan berlanjut membenamkan diri di kasur. Usapan diwajahnya menganggu Gwen karena Gwen adalah tipe orang yang sensitif ketika tidur, tidak bisa diganggu bahkan berisik sekalipun. Tak tahu berapa lama ia tertidur, matanya begitu berat untuk diajak melihat.“Tidurlah lagi jika masih mengantuk.”Bisikan dengan suara yang sangat rendah itu berhasil membuat Gwen merinding.Hatinya tersengat saat ia mengingat suara ini, suara pria itu pada saat mereka melakukan penyatuan dulu. Dengan paksa Gwen membuka matanya dan seseorang disampingnya ini berhasil kembali mengejutkan Gwen.“Kau kenapa bisa ada disini?”Pertanyaan Gwen sama sekali tidak dijawab karena pria itu bahkan dengan santainya menopang kepala dengan sebelah tangannya menatap Gwen dengan intens tanpa merubah posisi dari merebahkan diri.&ld
Read more
Be my honey
Be My HoneyMax mendengus sebal, entah bagaimana bisa di pesta yang baru saja ia tinggalkan itu ada saja hal yang tak diinginkan. Sembilan puluh lima persen wanita yang pernah menjadi kekasih Max berkumpul disana. Entah bagaimana bisa mereka saling mengenal yang pasti Max sangat mencurigai Alexa Smith. Mungkinkah wanita itu menjadi stalker dirinya selama ini?Bahkan untuk Alli Martinez yang tinggal di Barcelona saja sampai hadir dan terlihat begitu akrab dengan wanita itu. Belum lagi ibunya yang terlihat begitu senang memperkenalkannya kesana-kemari. Bahkan tidak malu mengatakan bahwa Max sedang mencari pasangan, membuat Max semakin tidak habis pikir.Selama Max memiliki kekasih, ia selalu memberi batasan untuk tidak terlalu dekat padanya. Dalam artian saling mengenal lebih jauh meskipun saling punya perasaan. Max hanya tertarik lalu menerima pernyataan perasaan mereka dan mereka berkencan. Hanya dinner dan berhubungan seksual termasuk memberi mereka kartu kredit.
Read more
Worries
WorriesGwen merasakan nyeri pada lengan dalam bagian atasnya tempat dimana ia menanam implan, beberapa hari kemarin bagian itu juga sempat lebam. Gwen bahkan konsultasi lagi ke dokter untuk bertanya tentang apa yang ia alami, katanya hal itu normal terjadi bahkan efek dari pemasangan implannya ini cukup banyak seperti gangguan menstruasi yang tidak teratur, kemungkinan perubahan berat badan, nyeri kepala, perubahan mood yang tiba-tiba, nyeri pada payudara serta mual dan nyeri perut.Sepulang dari kerjanya Gwen langsung kembali ke apartemen, rencananya ia akan memasak mi sambil menonton film. Sayangnya yang terjadi selepas ia mandi adalah Gwen merasakan mual yang membuat dirinya tidak nafsu untuk memakan apapun sehingga ia memilih untuk tidur saja.Sebuah tangan dingin tersampir dikenangnya, meskipun Gwen tertidur tetapi ia tidur terlalu lelap.“Apa kau sudah makan?”Suara berat yang Gwen kenali sebagai Max menyapa telinganya. Gelengan pe
Read more
Lover
LoversGwen memposting foto terbarunya di media sosial yang ia punya, tidak dengan nama aslinya Gwen lebih memilih untuk memberi nama lain yang unik hingga anggota keluarganya tak akan tahu bahwa itu adalah miliknya. Pengikutnya cukup banyak karena Gwen memang populer, ia me-privasi akunnya dan itu adalah pilihan bijak. Ia mengirimkan fotonya bersama Max yang kemarin mereka ambil dalam kencan tiap hari libur mereka. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang bahagia.Sudah satu bulan ini mereka menjalin hubungan dan Gwen menikmatinya sejauh tidak ada yang tahu tentang mereka dalam artian sebenarnya. Seperti teman-teman kerjanya ataupun media apalagi keluarganya.“Bagaimana Gwen, apa kau sudah menyiapkan apa yang akan kau pakai malam ini?”Gwen menganggukkan kepala pelan, ia kemarin lusa sempat membeli dress untuk menghadiri ulangtahun William leader mereka. Pria itu mengundang mereka dan melarang untuk dibawakan kado atau apapun, lagipula nan
Read more
DMCA.com Protection Status