Share

MENJALIN IKATAN

DEG

"Hhh .. iya, om Reynald." Sedikit bergetar degup jantung Lola ketika Reynald memanggilnya, 

Haduuuuuh, dia mau apa ya? Ehm ... aku belum siap kalau dia mau macam-macam, kita kan baru kenal, aku emang ga tahan sama kegantengannya, tapi ... aku belum ada feel sampe ke sana, duh ..., bisik Lola di hatinya tapi tetap Lola jalan menuju ke tempat dimana Reynald sekarang duduk

"Mendekat ke sini!" Sambil bicara Reynald menarik pelan tangan Lola untuk mendekat hingga tidak ada jarak diantara mereka 

Ehm ... Langsung dirangkul kayak gini? haduuuh, kamu mau ngapa-ngapain aku, bukan? bisik hati Lola ketika tangan kanan Reynald sudah ada di bahunya.

"Kau sudah makan?"

"Ehm ... belum sempat Om Reynald, tadi pagi aku kesiangan, jadinya aku nggak sarapan, enggak sekolah juga, aku bolos hari ini," jelas Lola jujur sesuai dengan kenyataannya.

"Bolos sekolah?" Reynald mengernyitkan sedikit dahinya dan memiringkan sedikit kepalanya menatap ke arah Lola

"Iya." Lola menganggukan kepalanya

"Ekstrakurikuler?" tanya Reynald lagi sambil mengernyitkan dahi dengan matanya sudah bertatapan dengan mata Lola

Lola menggelengkan kepalanya

"Sekolah biasa. Aku nggak ikutan ekstrakurikuler apa-apa."

"Hmmm ... hari Sabtu masih sekolah?" Reynald bertanya lagi dengan jari tangannya memainkan rambut Lola

"Emang sekarang hari Sabtu ya om?"

Reynald menganggukkan kepalanya

"Haahh ...! Aku sampai lupa hari!" celetuk Lola sambil tangan kanannya memegang kepala, beberapa saat Lola kaget lalu kemudian Lola sudah tersenyum kembali, "berarti aku nggak bolos dong!" dan wajah Lola sudah ceria kembali, tak merasa ada salah lagi karena absen.

"Ssssshhh, ada-ada aja kamu, hari aja sampai lupa!" Reynald menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tangan kanannya mengacak-acak rambut Lola, akhirnya.

"Iiiish, rambut aku berantakan dong, om!" protes Lola lagi sambil merapikan dengan tangannya dan sedikit manyun.

"Emang kamu pikir tadi kamu datang kesini nggak berantakan?" celetuk Reynald lagi, sambil jari tangan kanan yang masih merangkul Lola menariknya mendekat dan menyandarkan Lola dibahunya

"Eheheheh ... abisan disuruh datangnya pagi-pagi banget sih! Udah tahu hari Sabtu, kan kalau agak siangan dikit ga masalah kali! Aku tadi mikir kalau om mau berangkat kerja, jadinya minta ketemunya pagi-pagi sampai aku aja nggak mandi terus buru buru kemari, hmmm ...,"

"Jadi kamu belum mandi?" Reynald terbelalak menatap Lola

"Ops! hehehe ...," Lola menutup mulutnya, lalu melanjutkan bicaranya dengan matanya yang membulat menatap Reynald, "maaf Om, tadi buru-buru. Kata mami Ajeng, Om gak suka kalau aku telat, jadinya aku ga sempet mandi, aku takut om batalin kontraknya karena nganggep aku ga serius," jawab Lola jujur

dan membuat Reynald tertawa tanpa suara sambil menatap Lola,

Eiiish, ganteng banget, sih ... gila ih, senyumnya, giginya juga rapih banget, putih, uuuhhh, napasnya juga harum bbanget, dah gitu wangi citrus parfumnya, aiiih, sumpah, aku gemes banget, bisik Lola di dalam hatinya yang semakin terpesona dengan Reynald.

"Aku nggak suka wanita nggak bersih! Habis makan kamu mandi ya!" suara Reynald dan jari tangannya yang merapihkan rambut di dahi Lola, membuat Lola kembali tersadar kembali ke dunianya.

Lola cepat-cepat menganggukkan kepalanya

"Iya om, aku minta maaf, ga lagi-lagi deh begitu. Nanti aku pulang dan mandi dulu."

"Kamu pikir aku ga punya kamar mandi?" Reynald mengernyitkan dahinya

"Eeeh, jadi maksudnya mandi di sini? Lah aku ga bawa baju ganti, gimana om?" tanya Lola sambil menatap Reynald, agak kebingungan.

Reynald menganggukkan kepalanya

"Hmmm ... di sini! kamu ga usah khawatir, itu nanti aku urus," jelas Reynald sambil melepaskan rangkulan tangannya dari Lola dan berdiri lalu mengulurkan telapak tangannya untuk dipegang oleh Lola. "Ayok makan dulu." Reynald melanjutkan bicaranya

"Hmmm ... sarapannya di sini, om?"

"Ya iya lah, aku males keluar kalau cuma buat sarapan. Hmm ... kamu suka omelet?" tanya Reynald sambil melangkah mendekat ke Island Table

 Lola menganggukan kepalanya, "suka pake banget, omelet sama sosis!" jawab Lola jujur

"Yaudah, tunggu sebentar, kamu duduk dulu di sini!" Reynald bicara sambil menarik Bar chair di island table nya untuk Lola lalu Reynald kembali melangkah menuju ke dapur.

"Hmmm ... Om mau bikinin aku sarapan?" Refleks Lola bertanya

Reynald menganggukan kepalanya sambil melirik Lola sebentar, lalu lanjut lagi mengerjakan pekerjaannya, "aku juga belum sarapan."

"Woooaaah, Om bisa masak?"

Reynald menganggukan kepalanya

"Kalau aku nggak bisa masak selama kuliah aku nggak makan."

"Emang nggak bisa beli Om?" tanya Lola lagi

"Beli bisa cuman harganya lebih mahal dan tidak sesuai dengan selera ku, aku suka makanan yang bersih!" jelas Reynald lagi, lalu berhenti sejenak menatap ke arah Lola, "Lola sayang, mau mengintrogasi aku atau kamu mau makan?" seru Reynald lagi sambil melirik Lola

"Haaah, Sa ...?" Lola tak melanjutkan kalimatnya lagi, justru mengulum senyum dan tidak lagi bicara hanya mengamati Reynald

Woooaaah, seumur-umur baru sekali aku dimasakin sama cowok! terus diajak ngobrol sambil dipanggil sayang pas mau sarapan. Aduuuh ... aku seneng banget. Dia juga terampil banget lagi megang alat-alat masaknya. Apa dia chef ya? Hmmm ... Keren banget sih gaya masaknya! Kok ada ya orang masak se-cool om Reynald? Haiiish, aku pikir dia bakalan cuek banget, tahunya dia baik banget, beda sama pas pertama kali aku ketemu dia. Aku pikir dia mau macam-macam tadi, taunya dia cuman mau nawarin aku makan. hihihi, kalau bisa tiap hari kaya gini, seneng banget deh! Lola bicara sendiri di dalam hatinya, sambil terus mengamati Reynald yang sedang memasak untuknya dalam diam. Sungguh tidak menyangka pria mapan sekaya Reynald bisa masak.

"Gimana dengan sekolahmu?" tiba-tiba Reynald kembali bicara

"Hah ... Om ngajak aku ngomong lagi?"

Reynald melirik Lola

"Emang di sini ada siapa lagi yang bisa aku ajak ngomong? Panci?" Reynald bukannya menjawab, justru bertanya balik pada Lola

"Eh iya. Hehehe." Lola terkekeh sebentar sebelum menjawab pertanyaan Reynald, "sekolah aku datar-datar aja, tuh! Berangkat ke sekolah, dengerin guru-guru pada ngomong di depan kelas, terus dicatat, dah gitu ke kantin makan, ngerjain tugas, main sama temen se-geng aku, terusan aku pulang, kalo ada jadwal les, ya aku les atau ke apartemen temenku kalau gabut males pulang ke rumah," jelas Lola merunut kerjaan sehari-harinya.

"Hmmm... Apartemen temanmu yang ...?"

"Yang dikasih sama om Bram." Lola bicara sebelum Reynald menyelesaikan bicaranya.

"Kau juga mau apartemen?" selidik Reynald

Lola menggelengkan kepalanya sambil mencibir ketika Reynald datang mendekat dengan dua piring di tangannya.

"Makasih ya Om!" Lola sangat bersemangat sekali mendapatkan piringnya dan tersenyum melihat hidangan yang ada di sana

"Gimana rasanya?" tanya Reynald saat melihat Lola sudah menyuap makanannya.

"Enak banget Om! Aku suka banget omelet sama sosisnya. Terus telur rebus yang dicampur sama smash potato tambah mayonesnya juga enak banget, Om!" Lola bicara sambil mengunyah dan menganggukkan kepalanya. Semua yang dikatakan Lola sesuai dengan kenyataannya. 

"Bagus kalau kamu suka, lain kali kamu yang masakin aku ya."

Lola cepat-cepat menggelengkan kepalanya

"Aku nggak bisa masak!" jawab Lola sambil menatap Reynald

"Nggak bisa masak? Beneran?" 

Baru pertama kali ada wanita yang berani jujur padaku dan ga mau berusaha dulu dibelakangku untuk menarik perhatianku, gumam Reynald di dalam hatinya

Lola menganggukan kepalanya

"Kecuali kalau diajarin, mm ... Om mau ngajarin aku emangnya?" tanya Lola lagi sambil menyuap makanan ke dalam mulutnya.

"Heeemm ... berani bayar berapa?" Reynald bicara sambil menengadahkan tangannya

"Aku kan gak punya uang. Kan Om yang udah kerja yang udah punya uang. Anggap aja Om beramal ke aku, jadi nanti kalau aku kuliah, aku udah bisa masak sendiri, kaya Om Reynald, hehe ...," jawab Lola sekenanya, 

"Haaah, enak aja, kenapa nggak belajar dari YouTube!" Reynald menggelengkan kepalanya sambil menatap Lola dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

"Hmmm ... aku nggak pernah nonton YouTube channel masakan Om! Biasanya aku nonton YouTube itu channel jalan-jalan," jawab Lola lagi 

"Kamu suka jalan-jalan?"

Lola menganggukkan kepalanya

"Suka banget!" Matanya pun berbinar-binar dan Lola menelan dulu makannya baru melanjutkan bicaranya, "alam Indonesia bagus banget, Om! Terus aku juga suka lihat orang-orang yang jalan-jalan di Eropa! Pemandangannya bagus banget, apalagi kalau lihat gambar ada danau di depannya terus di belakangnya dari kejauhan bisa lihat puncak gunung yang ada esnya. Keren banget!" jawab Lola sambil senyum-senyum

"Kamu mau jalan-jalan ke sana?" Reynad melipat tangannya di dada tak lagi fokus pada makanannya

Lola mengangguk-anggukan kepalanya cepat-cepat

"Itu udah masuk di waiting list aku. Nanti kalau udah kerja, udah sukses, aku mau nabung untuk jalan-jalan ke sana. Hmm ... switzerland, itu destinasi liburanku yang nomor satu." Lola menjelaskan lagi kepada Reynald dan sepanjang Lola menghabiskan sarapan paginya, Lola terus menceritakan semua ketertarikannya pada jalan-jalan. Saat ini Lola lah yang banyak sekali bicara, sangat antusias sedangkan Reynald hanya memancingnya dengan satu dua kalimat dan Lola langsung menceritakan dengan kalimat yang terurai panjang

Hmmmm ... benar sekali dugaanku! Kau sangat ingin di dengar! Kau hanya ingin bercerita dan punya teman bercerita. Sepertinya ini baru pertama kalinya kau lakukan, kan? gumam Reynald dalam hatinya. Dia mulai sadar seperti apa wanita di hadapannya. Reynald memang tipe seorang pengamat dan dari awal ketertarikannya pada Lola juga karena keingintahuannya yang besar sehingga saat ini Reynald mulai menggali lebih dalam tentang Lola, kau berbeda dengan perempuan-perempuan yang aku temui akhir-akhir ini. Kau pintar dan sepertinya kalau dugaanku benar, kau memiliki masa depan yang cerah seharusnya. Mari kita lihat seperti apa kau sebenarnya, bisik Reynald lagi di dalam hatinya yang semakin penasaran pada Lola.

"Udah selesai makannya?"

Lola menganggukan kepalanya sambil meminum air di dalam gelas yang baru saja diantar oleh Reynald

"Hmmm ... ya sudah, ayo kita mandi sekarang!"

"Eeeh, kita ...?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status