'Kenapa kejam banget sikapnya ke Bang Rey? Apa papa gak liat orang disampingku sangat serius punya niat serius dan perhatian padaku?'Sayangnya Rudi, papa Lola sudah sangat membencinya sehingga tidak ingin berlama-lama mendengarkan Reynald yang membuat hati Lola perih. Reynald sudah menunjukkan kasih sayangnya pada Lola dan perhatiannya yang begitu besar. Kenapa papanya tetap tak mau mendengarkannya dan tergugah hatinya?Lola tak mengerti. Tapi ini sangat menyakitkan bagi Lola."Baiklah kalau memang itu mau Anda!" Reynald bicara lagi."Saya yakin orang seperti Anda tidak mungkin Lost dan tidak memperhatikan Lola bukan? Anda pasti tahu kalau saya membawanya. Jam setengah delapan sekarang, tak mungkin Anda masih ada di rumah Anda," sindir Reynald yang sengaja ingin menunjukkan pada Lola kalau orang tuanya sudah tahu tentang kedatangan mereka."Apa maumu?"Tak menjawab, Rudi malah terlihat makin sinis."katakan saja apa maumu dan jangan menghabiskan waktu ku""Freddy, tunjukkan pada mer
"Buka bajumu!"Deg"Hhhh, apa?"Lola terperanjat kaget, tak menyangka apa yang baru saja didengarnya, terlontar dari pria dihadapannya."Kau sudah dengar apa yang aku katakan, apa belum jelas perintahku?" pria dihadapan Lola duduk begitu tenang tanpa ada beban setelah mengutarakan perintahnya.GlekLola hanya mampu menelan salivanya. Sungguh dia tidak menyangka akan mendapatkan perintah seperti ini."Kalau kau tidak sanggup melakukannya segera keluar dari ruangan ini!" jawab pria yang masih duduk di tempatnya dan menatap Lola dengan pandangannya yang dingin, dan dia sepertinya tidak peduli kalaupun Lola tidak ingin menuruti perintahnya."Eh, itu ... apa aku harus membuka pakaianku?Kita kan baru kenal." Lola akhirnya memberanikan diri memberikan pertanyaan pada pria di hadapannya"Hmmm ... ap
"Hmm ... jadi kau sudah memutuskannya?"tanya pria dihadapan Lola sambil memicingkan matanya sudah malas menunggu Lola terlalu lama."Eeh ... iya om! Aku udah mantap sekarang!"jawab Lola berusaha untuk yakin dengan keputusannya walaupun seluruh tubuhnya gemetaran tak yakin dengan pilihan yang diambilnya.tapi'Aku tidak bisa mundur lagi! Bukan kah aku menghubungi Mami Ajeng dengan tujuan ini? Aku harus buktikan apa yang dikatakan oleh teman-temanku. Kehidupan mereka semua menjadi bahagia ketika sudah berkenalan dengan om-om yang kini menjadi tumpuan hidup mereka. Aku juga ingin bahagia. Dia bisa memberikan aku kasih sayang. Dia juga bisa memberikan perhatian. Bukankah itu yang dikatakan oleh Mami Ajeng?" gumam Lola dalam hatinya yang meyakinkan dirinya sendiri dengan pilihannya. Lola tidak ingin mundur dan dia sangat merindukan perhatian dan kasih sayang dalam hidupnya. Mami ajeng: Selamat siang, suka sama suka saling happyLol
"Aku ..."Lola masih terperanjat kaget mendengar pertanyaan dari pria dibelakangnya dan kali ini dia sangat membutuhkan pegangan tapi tak tahu kemana harus memegang sehingga Lola hanya mengepalkan tangannya."Kau harus mengatakan alasannya karena itu menjadi faktor penting dalam penentuan kau terpilih atau tidak!"Pria itu menambahkan karena Lola belum menjawab pertanyaan darinya"Aku ingin kasih sayang dan perhatian."Lola yang sudah tersadar tidak lagi menunggu dan langsung mengutarakan jawabannya"Kalau ingin kasih sayang dan perhatian?"Pria itu melepaskan tangannya dari dua gundukan yang tadi diremasnya dan sekarang dua tangannya memegang lengan Lola sambil matanya menatap pupil mata Lola"Iya, Om Reynald... Aku ingin kasih sayang dan perhatian." Lola menganggukkan kepalanya dan menyatakan apa yang diinginkannya pada pria bernama Renald y
"Karena keempat temanku bahagia dengan sugar Daddy mereka." Lola bicara jujur di hadapan Reynald"Hahaha!" Reynald justru tergelak tawa mendengar pernyataan dari Lola"Jadi karena teman-temanmu mendapatkan kebahagiaan dari sugar Daddy mereka, maka kau pikir akan bahagia juga?"Lola menganggukkan kepalanya."Aku tidak ingin menjalin hubungan dengan pria seumuranku karena aku khawatir bukan kebahagiaan yang aku dapatkan, tapi penghianatan. Kalau aku berhubungan denganmu, aku tidak memerlukan perasaan lebih, Aku hanya ingin dicintai dan disayangi. Aku tidak akan menuntut lebih seperti kau harus menikahiku atau kau tidak boleh memiliki pasangan lainnya. Aku hanya ingin terus dicintai dan disayangi saat kita bertemu, tapi saat kau bersama dengan yang lain, aku tidak peduli," jawab Lola sekenanya sesuai dengan isi hatinya membuat Reynald tercengang mendengarnya."Wooow, super! Jadi maksudmu kau bisa profe
Dreet Dreeet DreeetLola: Iya Mami?Mami Ajeng: Apa kau masih tidur, sayang?Lola: maaf Mami, aku kesiangan. Aku akan bersiap dan segera kesana!Mami Ajeng: Oh dear, cepatlah ke sini! Reynald Bukanlah orang yang mudah! Dia tidak suka orang yang telat. Drai tiga puluh orang yang melamar kemarin, hanya kau yang lolos! jangan membuatku malu.Lola: baik Mami aku akan segera kesana.Mami Ajeng: aku sudah mengirimkan alamatnya kepadamu. Segeralah datang, bagaimanapun caranya kau sampai di sini jam delapan pagi! Kalau kau memang menginginkan kontrak itu.Lola: baik Mami.Klik'Haishhh ... Kenapa juga aku bisa kesiangan kayak gini sih! Kenapa juga alarm ku nggak bunyi? Ehm ... benarkah dia hanya memilihku?' ada senyum dibibir Lola walaupuun Lola juga menggerutu kesal sendiri hingga dia lupa kalau sekarang adalah hari Sabtu, tentu saja alarm
"Eeh, enggak om, hehe .... Aku cuma agak aneh aja kemarin Om pakai jas kan rapih gitu, terus sekarang pakai pakaian casual jadi kelihatan mudaan gitu," jawab Lola sekenanya, masih sambil cengar-cengir mencoba menutupi rasa malu dan geroginyaHuhuhu ... ketahuan deh aku lagi curi-curi pandang, haiiiish, please dong Lola, lebih jaga image sedikit coba, aiiish. Abis gimana, dia ganteng sih! hati kecil Lola mencoba mengingatkan dirinya lagi, tapi tetap saja hati Lola tidak bisa berbohong dengan ketertarikannya pada penampilan Reynald saat ini"Mudaan? Memang kemarin aku terlihat seperti apa? Kakek-kakek?" celetuk Reynald"Ehm ... Tuan Reynald mohon maaf, jangan diambil hati ya! Lola ini kan masih SMA jadi ngeliat Tuan pakai baju casual mungkin terlihat seperti anak SMA atau anak kuliahan." Mami bicara sambil menyenggol tangan Lola, "bukan begitu Lola?""Eh iya, Mami bener! Om Reynald jadi kelihatan kayak anak mahasiswa tingkat akhir. He eh bener banget gitu
DEG"Hhh .. iya, om Reynald." Sedikit bergetar degup jantung Lola ketika Reynald memanggilnya,Haduuuuuh, dia mau apa ya? Ehm ... aku belum siap kalau dia mau macam-macam, kita kan baru kenal, aku emang ga tahan sama kegantengannya, tapi ... aku belum ada feel sampe ke sana, duh ..., bisik Lola di hatinya tapi tetap Lola jalan menuju ke tempat dimana Reynald sekarang duduk"Mendekat ke sini!" Sambil bicara Reynald menarik pelan tangan Lola untuk mendekat hingga tidak ada jarak diantara merekaEhm ... Langsung dirangkul kayak gini? haduuuh, kamu mau ngapa-ngapain aku, bukan? bisik hati Lola ketika tangan kanan Reynald sudah ada di bahunya."Kau sudah makan?""Ehm ... belum sempat Om Reynald, tadi pagi aku kesiangan, jadinya aku nggak sarapan, enggak sekolah juga, aku bolos hari ini," jelas Lola jujur sesuai dengan kenyataannya."Bolos sekolah?" Reynald mengernyitkan sedikit dahinya dan memiringkan sedikit kepalanya menatap ke arah