Share

17. Move On

Malam masih larut. Belum ada tanda-tanda fajar menampakkan dirinya. Kejadian tengah malam itu memang masih membuat siapapun terkejut.

Panji dan Amanda duduk bersama di mini bar mansion itu. Seorang pramutama menyajikan minuman hangat berupa susu vanilla untuk mereka. Menghangatkan badan pada cuaca dingin musim gugur begini.

"Makasih, udah nolong Pak Akshay," ucap Amanda.

"Sudah tugasku sebagai dokter," sahut Panji pelan.

"Mansion semewah ini hanya punya satu kekurangan dari sekian banyak kemewahan yang tampak," ujar Amanda. "Yaitu tim medis."

Panji bingung harus mengobrol apa dengan gadis ini. Badannya lelah. Tetapi tidak ia pedulikan karena terlalu bahagia. Amanda sudah mau lebih ramah kepadanya. "Kamu harus jaga kesehatan." Kalimat itu terdengar begitu monoton.

Amanda menoleh, lantas tersenyum. "Kamu sendiri gimana? Udah ada tanda-tanda akan punya momongan atau gimana?"

Kenapa Amanda menanyakan hal seperti ini? Panji bahkan masih membenci kenyataan bahwa dirinya menikah dengan orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status