Share

Bab 67

Author: Merspenstory
last update Last Updated: 2025-06-20 18:56:37

Langit sore menggantung sendu ketika Sienna menelpon seseorang yang sudah lama tidak ia hubungi sejak pernikahannya.

Bukan Sebastian.

Bukan keluarganya.

Tapi seseorang yang dulu pernah berjanji akan membantunya jika ia mengalami kesulitan.

Nada beep berdering dua kali sebelum suara berat di ujung sana menjawab.

“Sienna.” Suara masuk dengan sopan di telinga Sienna. “Kupikir kau sudah lenyap dari muka bumi atau pindah ke benua lain.”

Sienna menarik napas dalam. “Aku butuh bantuan, Thomas.”

Ada jeda sejenak sampai suara Thomas terdengar lagi. “Berapa besar masalahnya?”

Sienna menatap ke arah jendela, ke pohon taman yang membentang indah. Ia membayangkan Joseph bermain di taman itu suatu hari nanti.

“Cukup besar sampai-sampai aku tak punya pilihan selain datang padamu.”

Thomas tak bertanya lebih jauh. Ia hanya berkata, “Bagaimana kalau kita bertemu di tempat biasa? Akan lebih mudah membicarakannya bertatap muka.”

“Baiklah, kita bertemu di tempat biasa,” jawab Sienna sebelum memutuskan sam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 67

    Langit sore menggantung sendu ketika Sienna menelpon seseorang yang sudah lama tidak ia hubungi sejak pernikahannya.Bukan Sebastian.Bukan keluarganya.Tapi seseorang yang dulu pernah berjanji akan membantunya jika ia mengalami kesulitan.Nada beep berdering dua kali sebelum suara berat di ujung sana menjawab.“Sienna.” Suara masuk dengan sopan di telinga Sienna. “Kupikir kau sudah lenyap dari muka bumi atau pindah ke benua lain.”Sienna menarik napas dalam. “Aku butuh bantuan, Thomas.”Ada jeda sejenak sampai suara Thomas terdengar lagi. “Berapa besar masalahnya?”Sienna menatap ke arah jendela, ke pohon taman yang membentang indah. Ia membayangkan Joseph bermain di taman itu suatu hari nanti.“Cukup besar sampai-sampai aku tak punya pilihan selain datang padamu.”Thomas tak bertanya lebih jauh. Ia hanya berkata, “Bagaimana kalau kita bertemu di tempat biasa? Akan lebih mudah membicarakannya bertatap muka.”“Baiklah, kita bertemu di tempat biasa,” jawab Sienna sebelum memutuskan sam

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 66

    Pagi itu berjalan manis. Mereka sarapan bersama. Sebastian makin terbuka, bahkan berbicara tentang masa depan mereka.Tapi justru itu yang membuat Sienna ingin menangis, karena ia menyembunyikan ancaman yang sedang mengintai. Seharusnya ia memberi tahu Sebastian soal ini, tapi keselamatan orang-orang terdekatnya jelas bukan urusan pria itu. Ini adalah urusan Sienna.Sarapan pagi disajikan di balkon lantai dua yang menghadap taman belakang.Sebastian mengenakan setelan hitam hari ini, seolah ia ingin menghadiri pemakaman seseorang.Ia menuangkan teh ke cangkir Sienna, lalu memotong buah dengan sabar.“Aku berpikir, mungkin kita bisa mulai mencicil satu ruangan untuk bayi,” katanya ringan.Sienna nyaris tersedak. Ia menatap Sebastian dengan mata berkaca-kaca, lalu buru-buru tersenyum.“Tentu! Itu ide bagus.”Tapi dalam hatinya, suara Nora menggema lagi.Sebastian melanjutkan, sama sekali tidak menyadari gemuruh dalam diri istrinya.“Aku membayangkan dindingnya berwarna putih tulang. Mun

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 65

    Sienna terbangun lebih dulu, disambut keheningan pagi dan hangatnya satu lengan Sebastian yang melingkari pinggangnya.Ia berbalik perlahan, lalu memandangi Sebastian yang masih tertidur cukup lama.Dalam diam, pikirannya kembali ke perjanjian yang pernah ia buat dengan Nora.Ia tidak pernah menyangka akan berada ke titik ini. Dalam pelukan Sebastian, ia merasa nyaman, tapi sekaligus terjebak.Saat itu, ia pikir meninggalkan Sebastian demi keselamatan orang-orang terdekatnya adalah pilihan paling masuk akal.Tapi kehamilan ini mengubah segalanya. Dan lebih dari itu, Sebastian sendiri berubah.Ia bukan lagi pria dingin yang hanya berbicara dalam perintah. Sebastian ada di sini. Untuknya dan calon anak mereka.Dan parahnya, Sienna mulai terbiasa dengan keberadaan pria itu di hidupnya.Dengan perhatian kecilnya. Dengan pelukannya saat malam turun. Dan cara pria itu menyentuh perutnya seolah ia dan bayi di perutnya adalah pusat dunia.Sienna menarik napas pelan. ‘Jika aku tetap tinggal,

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 64

    Setelah selesai makan malam, mereka kembali naik ke kamar. Sienna membersihkan wajahnya lebih dulu di kamar mandi, sementara Sebastian sudah berbaring di ranjang. Begitu selesai, Sienna langsung bergabung dengan Sebastian, lalu menyelipkan diri di bawah selimut. Sebastian meraih tubuh istrinya, memeluk dari belakang. “Tidurlah,” bisiknya, kemudian mengecup lembut rambut Sienna yang wangi. Malam berjalan. Jam berdetak pelan. Namun, entah berapa jam berlalu, Sienna tiba-tiba membuka mata. Perutnya terasa kosong, dan sensasi lapar yang tajam menyengat pelan. Ia mengerjapkan mata, menoleh sebentar ke arah Sebastian yang tertidur nyenyak. Sienna diam sejenak, memastikan ia tidak membangunkan pria itu, lalu perlahan turun dari ranjang. Dengan langkah ringan, ia menyusuri lorong gelap, menuruni tangga menuju dapur. Lampu tidak ia nyalakan. Hanya cahaya dari lampu taman yang masuk melalui jendela yang menuntunnya. Ia membuka kulkas hati-hati, lalu mengambil semangkuk greek yogurt dan se

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 63

    Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Di ruang makan yang luas dan sepi, aroma salmon panggang, sayur kukus, dan roti hangat memenuhi udara. Sienna duduk diam di ujung meja. Garpu di tangan kanannya hanya bergerak-gerak tak jelas di atas piring, memutar saus tanpa benar-benar mengambil apa pun. Ruth berdiri beberapa langkah di belakang, memperhatikan majikannya yang belum juga menyentuh makan malam sejak sepuluh menit lalu. Setelah menimbang cukup lama, wanita paruh baya itu akhirnya memberanikan diri mendekat. “Nyonya…,” ucapnya hati-hati. “Apakah perut Anda terasa tidak enak? Saya bisa—” “Tidak, Ruth. Aku hanya tak berselera,” sahut Sienna tanpa menoleh. Ruth terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. “Baik, Nyonya. Kalau nanti berubah pikiran, beri tahu saja. Saya akan hangatkan kembali makanannya untuk Anda.” “Terima kasih.” Setelah Ruth berlalu, Sienna menyandarkan tubuhnya di kursi. Suasana di mansion begitu senyap, bahkan detak jam terdengar seperti gema dari film hor

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 62

    Pelayan datang membawa hidangan satu per satu, lalu menyusun rapi di atas meja. Aroma rempah dan saus segar menyapu lembut indra penciuman mereka, membuat Tania meneguk ludah tanpa sadar. Sienna melirik piringnya. Dada ayam panggang dengan saus lemon, kentang kecil yang dipanggang utuh, dan salad dengan keju parmesan. Ia mengangguk kecil, setengah kagum. “Kau benar. Aku tidak membenci ini.” Sebastian menatap istrinya sekilas sambil menuang air mineral ke gelasnya sendiri. “Aku belajar dari kesalahan.” Tania sibuk memotret makanannya diam-diam, lalu buru-buru menyembunyikan ponselnya ketika Sebastian melirik. “Maaf, kebiasaan buruk,” bisiknya pada Sienna. Zane tetap berdiri beberapa langkah di belakang mereka, ekspresinya tampak waspada, tak bergeming bahkan ketika pelayan menawarkan kursi. Ia hanya menggeleng sopan. Percakapan selama beberapa menit berlangsung tenang. Tania sesekali melontarkan komentar kecil yang membuat Sienna tersenyum. Namun, ketenangan itu buyar saat suara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status